Orang yang benar-benar tidak ingin aku temui, mengapa kini hadir kembali
-Adira-Sekarang ini Arzan sedang berada disebuah hotel,dalam acara kampusnya. Tanpa disangka disini dia bertemu dengan orang yang pernah ia kenal. Mantan pacar sahababtnya, Rafardhan.
Kenapa tu anak ada disini lagi-Batin Arzan saat bertemu dengan Rafa di lobi hotel.Kini Rafa berjalan mendekati Arzan, la merasa tidak asing melihat sosok tersebut.
"Permisi, kamu kak Arzan kan?" Sapa Rafa
"Hmmm, Rafardhan?" Arzan memastikan
"lya, Apa kabar kak? "Alhamdulillah baik, kamu sendiri gimana?"
"Puji tuhan, aku juga baik kak."Akhirnya Rafa mengajak Arzan untuk minum kopi bersama di restaurant hotel. Banyak yang ingin Rafa tanyakan pada Arzan. Begitu juga sebaliknya.
"Kamu ngapain dihotel ini raf?" Tanya Arzan membuka pembicaraan
"Ayahku pemilik hotel ini kak, jadi aku diminta ayah untuk membantu mengurus menejemen keuangan disini.Hmmm. Kak boleh aku tanya sesuatu?"
"Tentang Adira?" Arzan sudah tau kemana arah pembicaraan mereka.
"lya. Adira apa kabar kak?" "Aku sudah lama tidak bertemu dengan Adira karena ya banyak sekali tugas kuliah. Untuk sekedar menghubungi pun aku jarang sekali."
"Bukannya dulu kalian sangat dekat, bahkan kakak menjadi orang pertama yang Adira hubungi kalau ada apa-apa." "Itu dulu Raf, kami punya hidup masing-masing. Tidak mungkin kita akan terus bersama.Kita juga tidak tahu jodoh kita nanti siapa, Sebisa mungkin aku harus bisa mulai menjaga jarak, begitu juga sebaliknya." Jelas Arzan panjang lebar.
"Kalau aku balik lagi ke Adira kakak gimana?" Rafa sedikit ragu dengan pertanyaannya, takut jika orang didepannya ini tersinggung atau berfikir yang tidak-tidak.
"Kenapa kamu tanya pada ku,itu soal hati Adıra itu juga keputusan dia mau atau tidak. Aku hanya bisa mendukung apa yang sudah menjadi pilihan Adira."Semuanya hening, tidak ada yang berbicara, Rafa pun dibuat diam dengan perkataan Arzan. Saling meneguk kopi dan asik dengan pikiran mereka masing -masing.
Drttt.
Drttt.
Suara telephone memecah keheningan diantara mereka. Tertera nama orang yang sedang mereka bicarakan dilayar handphone Arzan.Adira Kunyuk is calling
Mereka berdua saling bertatapan, kenapa momennya tepat sekali.Akhirya Arzan meminta Rafa untuk mengangkat telephon Adira.Awalnya Rafa ragu, tapi jujur saja ia merindukan suara Adira.Suara yang pernah meneduhkan hatinya dulu, suara yang selalu terngiang-ngiang dikepala Rafa karena tuturnya yang lembut.
"Halo Adira." Rafa berbicara terlebih dahulu sebelum Adira berbicara.
Lama menunggu tidak ada suara dari sebrang sana, Adira tidak menjawab sapaan Rafa Hanya hembusan nafas yang bisa Rafa dengar.
Maaf salah sambung- Itulah yang Rafa dengar sebelum telephon itu diputus secara sepihak oleh Adira.
Rafa diam sambil meletakkan handphone Arzan, sedangkan Arzan bingung menatap ekspresi Rafa yang seperti orang bingung setelah mengangkat telephon Adira."Kenapa Raf?" Tanya Arzan bingung. "Harusnya aku tidak mengangkat telephon Adira. Makasih kak waktunya, aku pamit dulu. Ini kartu nama ku, tolong kakak menghubungiku nanti. Masih banyak yang ingin aku tanyakan pada kakak." Rafa berlalu dari hadapan Arzan. Arzan masih mencerna ucapan Rafa, sebenarnya apa yang diucapkan Adira pada Rafa? Apakah Adira mengenal suara itu.
.
.
.
.
"Rafa?" Adira mematung ditempatnya. Seakan terbius dengan suara disebrang sana. Suara yang ingin la lupakan selama ini. Tapi sekarang suara itu kembali terdengar jelas dipendengaran Adira, Ia harus menanyakan perihal ini kepada Arzan, ia harus meminta kejelasan apa maksud Arzan dan manusia itu.Happy reading semua:))
Maaf banyak typo bertebaran hehe..
Masih amatir ni buatnya
Tunggu keseruan cinta Adira selanjutnya.
Stay at home:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluk Tanpa Ragamu
Short StoryBagaimana jika terjadi penghianatan dalam pertemanan selama hampir 12 tahun? Meninggalkan sepikah sebuah pertemanan,yang amat memberikan kesan didalamnya . . . . Selamat membaca :))