10

39 5 2
                                    

Hello guys, aku balik lagi.
Rindu ga tulisan aku ini?

Apasih aku, wkwk
Selamat menikmati ya :)
Saran kritik dari kalian sangat ku butuhin :)

***

Sesampai mereka di mansion Senja yang turun dari mobil Bara hanya Senja, Tsa dan Caca sedangkan keempat laki-laki itu tidak turun.  Hanya Bagas dan Idan yang maju kedepan untuk duduk di bagian tengah mobil.

Setelah ketiga cewek itu keluar,  saat akan melangkah menuju mansion Senja, tiba-tiba

"Ga usah dipikirin apa yang gue ucapin tadi,  gue masih harus mastiin dulu apa yang gue rasain ke lo,  gue harap lo siap saat waktu itu bener-bener terjadi" Ucap Fajar yang membuat semua terdiam.

Untuk Senja,  ia hanya diam mencerna ucapan Fajar. Sedari tadi ia dibuat bingung akan ucapan Fajar.  Dan ya sekarang bertambah bingung,  alhasil Senja hanya membalas dengan senyuman termanis yang ia miliki.

"Jadi kalo gue tikung gapapa dong ya? " tanya Idan dengan kedipan mata ke arah Senja yang tak luput dari mata Fajar yang sudah menajam.

"Dan lo ga liat mata si kapten hampir keluar gitu,  lo mah nyari mati dah" Ucap Bagas yang melihat tatapan tajam dari Fajar. Idan hanya nyengir tanpa dosa

" Yaudah kita masuk dulu ya,  kalian ati-ati. " Ucap Tsa yang di ikuti oleh Senja dan Caca.

Sebelum mobil Bara menjauh,  Caca berbalik, dan mengatakan

" Ayank Bara ga mau pamitan sama Caca cantik?  Kok jahad sih? " sedih Caca.

Yang lain hanya menahan tawanya agar tidak pecah,  temannya satu ini benar-benar diluar didugaan sekali.

Bara yang mendengar ucapan itu,  bingung harus bagaimana,  dan akhirnya

"Gue pamit" Ucap Bara dan langsung menancap gas mobilnya..

**

Saat ini ketiga cewek itu sudah berada dalam kamar Senja,  Senja yang baru selesai mandi,  Tsa yang membaringkan tubuhnya di kasur empuk Senja dan Caca yang berguling ria di karpet bulu-bulu sambil memain-mainkannya.

"Ja? " Ucap Tsa disela baringannya.

"Hmm? " jawab Senja,

"gue ga dipanggil juga Tsa?  Tsa ma jahad sama Caca" Ucap Caca dengan ekspresi sedihnya.

"Caca yang cantik calonnya Bara Mecca? " Ucap Tsa dengan suara yang di buat-buat.
Yang membuat Caca sangat senang sampai membuat Caca segera bangkit dari rebahannya dan menghampiri Tsa di kasur Senja,  diikuti oleh Senja.

"Gue rasa, Fajar suka deh samo lo. Lo gimana? " Ucap Tsa. Yang mendapat anggukan dari Caca.

"aku ga berharap jauh Tsa,  kalian ada deket aku aja udah alhamdulillah banget. Mau dia suka atau ga ya itu hak nya,  toh dia jugo udah bilang kan tadi?  Dia masih harus memastikan perasaan dia ke aku" Ucao Senja santai.

"Iya juga sih ya,  pokoknya apapun yang terjadi lo jangan ngerasa sendiri ya Ja ada kita semua " Ucap Tsa sembari memeluk erat Senja,  Caca yang melihat itu segera melerai mereka berdua dan dalam sekejap menarik kembali. Jadilah teletubis yang berpelukan.

Senja untuk FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang