CH-14

2.1K 299 29
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast di second chance.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Sudah hampir sebulan sejak kepergian Palle dari istana, Jiyeon kini hidup dengan damai.

Bahkan, Murbella telah sadar bahwa Jiyeon tak seburuk yang ia kira.

Sikap sehun pun semakin hari semakin manis kepada Jiyeon, walau kadang dia suka masuk kamar dengan bajunya yang ada bercak darah.
Namun Jiyeon udah terbiasa akan hal itu.

"Jiyeon!! Kenapa belum bersiap? Ayo ratu kami yang cantik, kau harus segera bersiap." Seru krystal saat mendapati Jiyeon masih saja bersantai sembari membaca buku.

"Jiyeon ayo pakai gaun mu...." Seru jieun sembari memberikan gaun hijau kepada Jiyeon.

Jiyeon tersenyum manis, "Baik baik..."

Jiyeon pun segera memakai gaunnya dan topi, karena hari ini adalah hari dimana dia harus berburu sesuai dengan tradisi kerajaan Hilgovia.

"Jiyeon, sepatu ini cocok untuk mu!" Seru Murbella senang sembari memberikan sepatu yang berwarna senada dengan gaun Jiyeon.

"Terima kasih! Kalian semua sangat baik!" Seru Jiyeon senang sembari tersenyum tulus.

"Yasudah, ayo kita langsung saja ke tempat Yang mulia!" Ujar krystal sembari menggandeng lengan Jiyeon.

oOo

"Sehun!" Panggil Jiyeon ketika melihat sehun duduk di singgasana miliknya.


Melihat istrinya itu, sehun pun berdiri dan mengecup punggung tangan Jiyeon, "Pagi, kau cantik sekali seperti biasa." Ujarnya lembut.

Lagi lagi kai ingin muntah melihat sehun yang selalu berwajah dingin itu tiba tiba menjadi seseorang yang sangat manis.

"Kau ini, disini banyak orang." Ujar Jiyeon malu.

"Apa peduli ku dengan mereka? Kau istriku!" Ujar sehun sewot, Jiyeon pun hanya bisa terkekeh pelan.

Namun muka sehun berubah menjadi khawatir, membuat Jiyeon menyadari pergantian ekspresi wajah sang suami.

"Ada apa?" Tanya jiyeon pelan.

"Hanya saja....ahh, kau bisa kok tak perlu mengikuti tradisi ini!" Ujar sehun khawatir, ia merasa susah membiarkan Jiyeon masuk kedalam hutan sendirian.

Apalagi tiga hari terakhir ini Jiyeon sering merasa tak enak badan, membuat sehun benar benar risau.

"Hei...sudah dua Minggu aku berlatih memanah dan berkuda, tak mungkin aku melewatkan tradisi ini sehun...aku tak ingin merusak image keluarga kerajaan Hilgovia yang sudah dibangun bertahun-tahun lamanya." Ujar Jiyeon pelan dan berusaha untuk meyakinkan suaminya itu.

Sehun menghela nafasnya, mungkin ia terlalu khawatir dengan Jiyeon.
"Baiklah...tapi aku minta jangan masuk terlalu dalam, aku tak ingin kamu kenapa Napa." Ujar sehun lembut sembari mengecup dahi Jiyeon pelan.

Second Chance✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang