Judul buku : Histeinalbtraum
Identitas karya: Triyanto Triwikromo (pengarang)
Minggu 26 April 2020 (terbit)
Majalah Kompas rubrik hiburan (media)
Buku ini ditulis oleh Triyanto Triwikromo seorang sastrawan yang aktif mengajar penulisan kreatif di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Ia juga telah meraih beberapa penghargaan lainnya atas cerpen-cerpen yang Ia tulis. Salah satu cerpen yang ditulisnya berjudul Histeinalbtraum.
Cerpen ini menceritakan tentang makhluk jahat yang diberi nama Histeinalbtraum oleh Rabi Moses telah membunuh banyak orang Yahudi dan keturunan Yahudi yang tinggal di Jerman. Histeinalbtraum adalah binatang gabungan dari tikus-tikus yang ganas dan burung gagak. Setiap malam, kafka, salah satu orang keturunan Yahudi harus melihat mayat-mayat di sekitarnya. Satu-satunya cara untuk membunuh Histeinalbtraum adalah dengan dipenggal lehernya, dipotong kedua kakinya ditancap pucuk gunting di lambunya lalu dibakar. Menurut pendapat Rabi Moses, makhluk jahat ini adalah kiriman Hitler untuk membunuh orang-orang Yahudi. Namun, Kafka punya pendapat yang berbeda, menurutnya ini bukan kiriman dari Hitler karena ia melihat makhluk tersebut telah membunuh beberapa perempuan Jerman. Akhirnya, Rabi Moses dan 11 orang Yahudi lainnya memutuskan untuk menyerang makhluk tersebut malam2. Akhirnya ketika Histeinalbtraum datang mereka langsung dibunuh, hanya Kafka yang tidak terbunuh.
Menurut saya, cerita ini cukup menarik untuk dibaca anak-anak maupun orang dewasa. Cerita ini memiliki alur yang baik sehingga bisa menarik pembaca untuk membaca bacaan tersebut. Cerita ini memiliki pesan moral yang baik yaitu kita harus menyelasikan masalah dengan cara yang baik dan benar. Kekurangan pada cerita ini adalah kata-katanya yang sulit dimengerti. Akan lebih baik jika kata-katanya dipermudah, karena ada beberapa kata yang sulit dimengerti.
Dengan membaca cerita ini, pembaca dapat termotivasi untuk berpikir dengan baik bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah dengan benar. Karena jika menyelesaikan masalah dengan marah-marah atau dengan kepala dingin, masalah tidak akan selesai dan akan mendapat kesulitan yang lebih dalam.
