JOANUARY - #13

177 32 12
                                    

Siapa senang double up? 😚⚡ CEK OMBAK DI KOLOM INI

SEBELUM LANJUT, VOTE DAN SPAM KOMENTAR kalian biar Author smakin cepat untuk daily up!💫 Terima kasih yang sudah klik! Selamat membaca!


***

Gregory Nugraha mengirim pesan kepada Anda.

Drrrt! Nana menoleh ke arah suara di sampingnya. Bunyi notifikasi itu mengusik Nana, karena biasanya ponsel Nana pasti sunyi senyap, alias tidak ada yang mengirimnya pesan. Nana menggeser layar ponselnya, maniknya membelalak kecil ketika Greg tiba-tiba menghubunginya.

Kerjain tugas Gue! (18.35)

Nana sangat kesal karena Greg meminta Nana untuk mengerjakan tugas sekolahnya lagi. Jarinya mengetik sangat cepat dan mengirim-nya.

Nggak mau!

Send.

Nana merasa puas dengan balasannya. Ia segera menutup ponsel dan menyalakan mode silent. Sekarang Nana harus fokus untuk membantu adik-adiknya yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Meskipun Nana termasuk anak dengan kepintaran standar, tapi jika untuk pelajaran anak SD dan SMP Nana masih bisa, kecuali Fisika dan Matematika tentunya. Karena Nana paling nggak bisa pelajaran hitung-hitungan!

"Kak Nana, bantuin aku kerja PR Geografi ya? Bu Lucy itu jahat banget!" sahut Dita.

"Aku dulu! Daritadi aku udah nunggu Kak Nana! Kak, gimana caranya gambar ciri-ciri monokotil dan dikotil?"

"Kak Nanaaa...! Putri nggak mau nulis cerpen. Capek!"

Nana tertawa kecil sembari tergelak.

"Oke, satu-satu ya! Dita kerjain dulu soalnya, kalau nggak bisa baru tanya Kakak ya. Mmm, kayak gini sih Lea seingat Kakak ..." kata Nana mencoba menggambarkan ciri tumbuhan mono dan dikotil.

Setelah itu Nana merapikan kertas yang berserakan di lantai akibat ulah Putri. "Semangat, Putri! Kerjain dulu! Masak kalah sama Joel, dia mau selesai tuh ..." tunjuk Nana ke bocah gempal yang serius mengerjakan PR-nya.

Putri merenggut kesal. Ia kembali mengerjakan PR-nya. Nana hanya terseyum kecil. Ia mungkin memang tidak mengenal orang tuanya, Nana juga tidak tahu apa alasan orang tuanya hingga harus menitipkan Nana di panti ini. Nana juga tidak tahu sebenarnya, apakah orang tuanya masih hidup apa tidak. Tapi, setidaknya Nana bersyukur ia memiliki keluarga-nya disini. Bersama Bu Sinta dan adik-adik kecilnya.

***

Pembantu No. 21

Nggak mau!

Apa katanya? Gadis itu berani menolaknya? Greg merenggut kesal ketika membaca balasan Nana. Tadi siang, Greg berusaha untuk tidak pergi keluar seperti biasanya. Ia ingin mencoba belajar seperti keinginan Mama-nya.

Tapi apa daya? Belum sepuluh menit, otak kecil Greg sudah memberontak. Ia sangat pusing harus membaca soal-soal bahasa Inggris. Lalu, ia juga mencoba mengerjakan tugas lainnya. Tapi sama saja, tidak ada hasil. Zonk! Dan, berakhirlah Greg bermain serian PS empat di kamarnya.

Setelah menjelang malam Greg ingin meminta contekan pada June dan Septian seperti biasanya. Karena besok pelajaran bahasa Inggris adalah jam pertama. Namun, karena ultimatum sang Ibunda tercinta, kedua temannya itu benar-benar tidak memberinya contekan! Gila! Teman macam apa mereka itu!

Greg yang mulai kesal akhirnya ingin meminta bantuan ke Nana. Karena gengsi, ia berakhir mengenaskan. Sebenarnya ia tak apa jika dihukum, itu sudah biasa. Tapi yang membuatnya malas adalah pelajaran Bu Indah. Hukuman guru menyebalkan itu adalah panggilan orang tua, itulah yang membuat Greg jadi khawatir seperti sekarang!

JOANUARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang