AD 20

25.2K 1.1K 8
                                    

Maaf jika typo
Bertebaran dimana -mana...

-♥-

happy reading gaesss.....

Juwita sengaja menghubungi fahmi dan mengajakanya bertemu disalah satu caffe yang sering dikunjungi saat masih menjalin hubungan dulu

" apa kamu berubah pikiran .....?" pertanyaan fahmi sebelum duduk.

" fahmi gue bener -bener bingung dengan jalan fikiranmu!,  bukankah waktu itu kau berkata pada papmu akan melepaskan bayang -banyangku dan melanjutkan hidupmu..? tapi kenapa kau seperti ini! " kataku yang sama seperti nya to the point.

" seperti nya hanya aku yang tidak bisa melupakan kenangan indah kita, kamu tidak tahu bagaimana rasanya berperang dengan batin sendiri. bagaimana susahnya menghapus hari -hari yang kita lalui bersama. kenapa kamu dengan mudahnya melanjutkan hidup dengan papaku...? " tanyanya dengan menggebu-gebu

" kuncinya adalah satu yaitu ikhlass! dan menjalani yang sudah ditetapkan oleh sang pencipta, kau tidak pernah dicemooh oleh teman satu kampus dan tetangga karena pengantin prianya tidak sesuai dengan undangan. apa kau merasakan sulitnya kembali bersosiali dengan masyarakat setelah dipermalukan didepan umum...? apakah kau merasakan sulitnya percaya dengan pasangan...?  apa kau bisa menyembuhkan rasa traumaku mengenai penikahan...? aku tahu itu bukan sepenuhnya salahmu karena ini campur tangan fanya fahmi cobalah berdamai dengan hati kecilmu aku yakin jika bukan fanya pasti orang lain yang akan menyembuhkan lukamu tapi bukan aku "

" hufthhhh aku sudah berusha menerimanya tapi saat melihat wajahnya memori dia yang menghancurkan hidupku selalu menari -nari diotakku, yang membuat ku bertahan adalah putriku tapi aku tidak bisa mempertahankannya lebih lama aku lelah dengan perperangan batin ini! "

" memang sulit tapi jangan pernah lelah untuk mencobanya demi masa depan putri mu yang membutuhkan kedua orang tuanya! karena fahmi yang kukenal dia adalah pria yang bertanggung jawab, penyayang serta mudah memaafkan orang lain "

Aryo yang duduk tak jauh dari meja mereka merasa sangat sedih melihat kehidupan putranya yang berantakan!, alasannya tidak ingin menyerahkan juwita kepadanya karena tak dipungkiri aryo telah jatuh cinta padanya.

bukankah kelemahan pria adalah harta, tahta serta wanita ia tak perduli orang -orang mengatainya egoiss lebih memilih kebahagiaannya dari pada putranya.

kita tidak bisa melawan takdir yang sudah ditetapkan oleh yang maha kuasa, kalau juwita sudah ditakdirkan menjadi jodohnya sebesar apapun usaha fahmi menggoyahkan istrinya pasti akan gagal.

" fahmi aku mohon jangan siksa dirimu seperti ini, aku juga tidak mempunyai hak untuk mu menghapus semua kenangan yang pernah kita lalui tapi kamu harus ingat itu hanya sebatas kenangan. "

" jika kau sudah bisa berdamai dengan semua nya saat itulah kita bisa kembali dekat. Mendengar kalimat itu aryo mulai menegakkan duduknya, sebagai anak dan ibunya " aryo kembali bernafas lega setelah mendengar kalimat selanjutnya

" berarti sudah tidak ada kesempatan bagiku...? " tanya nya lirih

" aku yakin kamu bisa menghadapi semuanya "

Juwita perlahan bangit dari duduknya, saat itu aryo sudah berada disampingnya dengan telaten membantunya untuk berjalan keluar dari caffe tersebut.

Fahmi menatap punggung yang mulai menghilang, seperti nya benar cukup sampai disini.

Skip

Aryo menatap lurus kedepan bagaimana bisa dirinya terjebak dengan kisah cinta serumit ini, tapi ia tidak pernah menyesal karena dengan hadirnya juwita hidupnya menjadi lebih tertata.

Juwita bersadar pada lengan aryo menyalurkan perasaannya saat ini munafik kalau ia tidak merasa sedih karena bagainamapun fahmi pernah memgisi hari -harinya namun pada akhirnya dia juga memberikan sebuah luka yang teramat dalam

Kami saling menggengam satu sama lain menyalurkan kekuatan untuk menghadapi ujian bahtera rumah tangga
" mas apa semua akan baik-baik saja...? " tanyaku.

" mas harap semua akan baik -baik saja!, tidak udah difikirkan kamu fokus sama kehamilanmu debaynya akan sakit kalau kamu terlalu banyak pikiran "

Juwita mulai memejamkan mata nya tiba -tiba rasa kantuk menderanya, aryo tersenyum semenjak hamil istrinya memang lebih banyak tidur mungkin karena bawaan bayi.

Setibanya dirumah.....

Aryo menggendong 2 orang sekaligus ( juwita serta bayi dalam kandungannya. ) untung saja dirinya rajin gym jadi encok tidak akan mampir padanya.

Menyelimuti sebatas perut lalu ia mencium kening serta perutnya
" sehat -sehat disana ya, papa udah gak sabar pengen ketemu kamu mamapun sama. ingat saat papa pergi kamu enggak boleh rewel kasian mama nanti "

k

emana kah perginya aryo....?

Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang