Bismillah
Selamat membaca
*****
"Asal lo tau Prince" Alvin menggantung ucapannya lalu menatap Azura, gadis cantik yang sekarang ini menjadi sorotan para siswa di kantin.
Prince melirik apa yang dilihat Alvin dengan wajah super dingin yang dimilikinya. Ia menarik tangan Azura hingga Azura terkisap kaget karena terbentur dada keras Prince. Prince memeluknya.
Alvin terkekeh dengan senyum cemoohan yang ia tunjukkan untuk kedua orang didepannya. Prince mengelus sayang puncak kepala Azura saat tau kalau Alvin sedang menahan kesal. Prince tau dari kepalan tangan Alvin yang tersirat bahwa ia sedang menahan amarahnya.
"Lo mau ngomong apa? Cepet selagi gua masih mau dengerin. Ya walaupun ucapan lo isinya sampah semua" ujar Prince santai tanpa menatap lawan bicaranya karena asik mengelus rambut halus milik Azura.
Alvin sudah benar-benar tak kuasa menahan amarah saat melihat Prince dan Azura bermesra-mesraan di depan wajahnya secara langsung. Kesabarannya sudah habis. Alvin hendak melayangkan tonjokkan pada Prince namun ditahan cepat oleh Devan temannya.
"Jangan, Vin. Lo tau kan gimana resikonya!" Beritahu Devan membuat Alvin melepaskan tangannya kasar dari genggaman Devan. Alvin kembali menatap Prince dan apa yang ia lakukan saat ini penuh dengan kebencian.
"Prince...ayo kita pergi dari sini. Orang-orang ngeliat kearah sini semua" kata Azura dengan suara kecil karena terbenam didalam pelukan Prince.
"Time's up"
"Ayo Ra kita pergi. Disini gak guna! Buang-buang waktu!!" Prince berucap demikian lalu melangkah pergi. Namun Alvin yang melihat itu tak mungkin membiarkan.
"Lo dan gua itu musuh! Yakin lo masih mau sama cewek yang lagi lo peluk saat lo tau apa yang udah terjadi antara gua sama cewek lo!"
Prince berhenti mendengar penuturan Alvin. Sesaat wajahnya menoleh menatap musuh nyatanya itu lalu dengan cepat Prince menarik kerah baju Alvin. Menatapnya penuh amarah dan memaksanya untuk membuka suara apa yang terjadi antara Alvin dan Azura. Kini giliran Prince yang terpancing amarah.
Alvin mengangkat kedua tangannya."ups santai santai...kok jadi lo yang emosian gini. Aku jadi takut loh" ujar Alvin dengan nada meledek.
"Jangan banyak bacot, SIALAN!" saat itu juga Prince langsung menonjok wajah Alvin.
Amarah Prince sudah berkalut. Kali ini ia tidak bisa menahan kesabaran kalau masalah yang bersangkutan tentang Azura.
Alvin sudah terkapar di tanah. Ia mengusap sekilas sudut bibirnya. Bercak darah keluar bebas dari permukaan kulit. Saat kesakitan seperti ini pun Alvin masih saja bisa tersenyum. Bukan tebar pesona tapi senyum menjatuhkan.
Kebiasaan dari senyuman Alvin yaitu memiliki makna paling dalam yang tersembunyi.
Prince membungkuk lalu melayangkan tonjokkan lagi pada Alvin. Tapi sayangnya Alvin lebih cepat telah berguling membuat Prince jadi menonjok tanah.
"Prince...jangan dengerin ucapan Alvin!!! " teriak Azura berniat menyudahi perkelahian.
Prince dan Alvin menoleh menatap Azura. Kini Alvin sudah berdiri. Ia menggoyangkan kepalanya hingga terdengar bunyi dari lehernya.
"Io mau tau rahasia antara gua sama Azura?" Alvin menaikkan sebelah alisnya. "Oke. Gua akan perlihatkan!"
Alvin mengeluarkan benda pipih dari saku celananya lalu sedikit memencet-mencet layar dan...
"Gue cinta sama lo, Vin. Gue sayang sama lo. Hidup gue ga akan berarti tanpa diri lo"
Sebuah rekaman dengan suara familiar kini lolos masuk ke telinga Prince. Prince terdiam beda dengan Azura yang melotot saat mendengar suara rekaman dari ponsel milik Alvin.
"Prince. Itu bohong!!! Aku bisa jelasin semuanya ke kamu"
Entah Prince mendengar ucapan Azura atau tidak ia langsung melangkah pergi dari banyaknya orang yang berkerumun.
*****
Prolog dulu yaiks buat first impression kalian sama cerita Prince ini. Kalau bagus kasih bintang nya ya. Komen dan share juga supaya aku senang dan lanjut ke chapter 1 ok :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE
Teen FictionNamanya mengekspresikan sifatnya yang datar dan dingin. Prince Sanjay, siapa yang tidak tau dia? Wajahnya yang tampan dengan segudang ilmu yang dimilikinya membuat Prince dikagumi di sekolahnya. Terutama kalangan para wanita. Sesaat Prince bertemu d...