"Na?"
Baekhyun berhenti tepat di depan pintu rumah Nana. Ketukan pintu menemani suara Baekhyun yang mencoba memanggil pemilik rumah.
"Siapa ya?"
"Anda siapa?"
"Loh, gue nanya duluan ya jawab dong," kata laki-laki yang usianya lebig muda dari Baekhyun.
"Nana masih tinggal disini?"
Bukannya menjawab Baekhyun malah bertanya kembali.
"Urusan lo apa sama istri gue, hm?" Geram laki-laki itu.
🍓🍓🍓
Baekhyun kembali ke kantor menampakan wajah kusutnya, Yumi tidak ada di kantor, biasanya Baekhyun akan bercerita banyak jika suasana hatinya tidak baik. Padahal Chanyeol yang lebih tepat untuk mendengarkan keluh kesah tapi Baekhyun lebih milih tidak cerita padanya.
"Bos Baekhyun cantik," sapa Taeyong.
Satu-satunya makhluk yang mengenalnya di luar kantor hanya Taeyong seorang saat ini. Cukup menghibur kesendiriannya, tapi tidak bisa mengapus kegalauannya.
"Yong," sesedih itu suara Baekhyun, padahal dia orang yang periang dan sungguh berisik.
"Sudah ketemu sama inceran kali ini," Taeyong asal bicara.
"Punya kenalan yang bisa langsung gue jadikan istri nggak?"
Taeyong mendadak syok, mulutnya terbuka sedikit menampilkan ekspresi ganteng-ganteng begok.
"Ini beneran bos gue? Temannya suami temen gue? Gak lagi kerasukan kan?"
"Banyak tanya lo!" Kesal Baekhyun.
"Eh bosque, katanya gak bisa move on dari masalalu," ledej Taeyong.
"Dia udah punya laki," Baekhyun nangis.
🍓🍓🍓
Nana mendekati adiknya, "tadi siapa dek?"
"Gak tau, nyari kakak kayak nya," jawab sang adik.
"Orangnya gimana?"
"Ganteng tapi cantik, kalah tinggi sama aku."
"Terus dia ngomong apa?"
"Dia tanya kakak masih tinggal disini."
"Terus kamu jawab apa?"
"Urusan lo apa sama istri gue," seketika adiknya langsung memamerkan giginya yang putih.
"Bangke lo, nutup jalan jodoh gue lama-lama," kesal Nana.
Sekarang Nana hanya tinggal bersama adiknya Yukhei yang biasa di panggil teman-temannya Lucas. Mamanya frustasi semenjak ditinggal mendiang papanya dan berakhir merenggang nyawa saat di Thailand dulu.
Mereka berdua saling menjaga satu sama lain, uang asuransi jiwa dari orang tuanya menjadi penyambung hidup mereka selama di Thailand. Terpuruk dan merasa hancur seketika menerima kenyataan yang amat menyedihkan.
"Kita gak kerumah saudaranya papa, kak?" Tanya Lucas.
"Ngapain?"
"Ya main aja, kan sudah lama aku gak ketemu mereka," katanya.
"Iya nanti kapan sempat kita ke rumah tante sama om," kata Nana mengiyakan ajakan adiknya.
"Tapi kok mereka gak ada yang tanya kabar kita ya kak? Padahal sudah hampir enam bulan loh kita pulang kesini," Lucas tampak murung.
Nana belum mau cerita soal kenyataan pahit yang harus Dia telan saat baru memasuki usia dua puluhan. Keluarga papanya seketika berubah drastis saat di tinggal pergi selama-lamanya oleh beliau.
Terlintas dibenaknya seorang laki-laki yang dia tinggal pergi begitu saja. Tanpa pesan ataupun berpamitan. Nana mendadak menjadi seperti angin. Pergi tanpa pamit, dan pulang dengan hati yang sakit.
Terlalu menyakitkan untuk terima kenyataan tapi Nana sadar bahwa hidup kan terus berjalan.
"Katanya dulu kakak punya pacar ya, kata mama," Lucas penasaran.
"Iya dulu."
"Putus?"
"Enggak tau," Nana bingung, rasanya Dia menjadi manusia paling egois. Pergi sesuka hati, tapi ingin kembali pun tidak mungkin. Baekhyun pasti membenci.
"Kok gitu?"
"Anak kecil tau apasih," sewot Nana.
🍓🍓🍓
Nana mengendap-endap berjalan ke meja kerjanya. Kalau bisa jangan sampai ada orang yang mendengar suara napasnya, Nana benci menjadi pusat perhatian. Makanya dia pulang ke tanah air. Meminta mutasi kerja dan membawa Lucas jauh dari Thailand.
Telinga dan matanya sudah tidak sanggup mendengar dan melihat tatapan orang yang memandang Dia dan Lucas begitu menyedihkan. Walaupun keluarga mamanya disana sungguh berhati baik mengurus mereka hingga selesai pendidikan dan bekerja.
"Nana, file meeting siapkan segera," titah atasannya. Nana menjawab seadanya, kali ini biarkan Dia menjalani hidup tanpa tatapan mengasihani.
"Eh, sudah pada denger belum vendor yang bakal bangun gedung baru kita?"
Rekan kerja Nana memulai pagi dengan sedikit berbincang ntah itu gosip, rumor, ataupun fakta, mau cowok ataupun cewek semua ikut mendengarkan, termasuk Nana yang sudah jelas mendengar. Area meja Nana dan team Programmer menjadi spot utama untuk berkumpul.
"Prive Architecture, kan?"
"Woaahhh, serius?"
Nana tidak tertarik dan mendoakan semoga pembicaraan mereka cepat berlalu.
"Katanya CEO sekaligus Founder nya ganteng bamget ya?"
"Gak juga sih, kalau menurut gue malah kesannya cantik."
"Byun Baekhyun gak sih namanya kalau gak salah."
Seketika jari Nana berhenti mengetik, Byun Baekhyun yang dia kenal dulu kah? Atau orang lain yang kebetulan memiliki nama yang sama?
"Itu satu gengnya dia ganteng semua tau."
Oke fix, Nana tidak fokus. Matanya melebar saat melihat akun Instagram yang sedang dibuka oleh rekannya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Word [Byun Baekhyun] • ON GOING
FanficByun Baekhyun CEO muda dari Prive Architecture. Seorang pemuda yang karismatik, memiliki paras tampan dan juga senyum yang menawan. Siapa yang tidak terpesona, bahwa saat dia melakukan hal konyol pun tetap terlihat sempurna. Namun, Baekhyun belum be...