Bolehkah dikagumi?

69 7 1
                                    

"Selamat datang calon siswa SMA ANGKASA...." Ibu Kepala sekolah memberi sambutan kepada kami semua di upacara penyambutan"

MOS hari ini berjalan dengan perasaan biasa saja, tak ada yang istimewa hanya sambutan-sambutan dari Pimpinan Sekolah, staf penting dalam lingkup sekolah serta ketua osis yang tak kupedulikan namanya karena ku kesal dengan suaranya yang sangat pelan serta suara gadis-gadis lain yang ramai membicarakan ketampanan ketua osis tersebut.

Tidak heran, dari setiap cerita yang kutemui di drama korea, buku, maupun dunia nyata, memang ketua osis lah yang menjadi incaran semua gadis disini. Entahlah mungkin mereka sedang dilanda euphoria. Tidak denganku yang merasa mengantuk dengan ini.

Saat memasuki sesi akan istirahat, ada game melanjutkan lirik lagu dari kakak osis yang akan memberikan hadiah jika ada yang bisa menjawabnya.

"oke, kita mulai ya adek-adek..", (jangan bayangin ini kayak suara badut ulang tahun ya guys)

"Siap kak...", seisi aula menjawab secara serentak.

"You are my everything, geudaeman bomyeonso, ireoge sorieobsi bulleobobnida..."

Lagu berhenti dan seisi aula hening sejenak, lalu hanya ada salah satu siswa dan aku yang mengangkat tangan dan..

"You're the one my love geudaen..."

"Siapa? Siapa pemilik suara merdu ini? Ayo berdiri" aku yang sedari tadi mengangkat tangan bersamaan dengan siswa itu hanya bisa tersenyum.

"oh..oppa ganteng banget", jerit kakak osis yang kaget melihat yang berdiri ternyata seorang Alexi Pradana.

"dek, maju ke depan sini", ajak kakak osis lainnya.

Gadis-gadis yang tadinya hening sontak langsung ribet sana sini memuji lexi.

"OMG ganteng banget".

"Suaranya ituloh hmmm".

"Mirip lee min ho kan?".

"kira-kira dia kelas 10 apa ya?".

"pingin sekelas sama dia".

Sudah tidak asing bagiku mendengar suara merdu Alexi, yang membuatku asing adalah mengapa banyak sekali pengagum lexi selain diriku..

"BY...INGET, CUMA SAHABAT, NGGAK BOLEH LEBIH". Kata malaikat sebelah kanan yang cantik ini.

"BY..GASPOL, NTAR KALO LAMA DIAMBIL ORANG LOH". Yang ini kata si malaikat sebelah kiri, dia jelek sih tapi kata-katanya bikin aku tertantang. #dasarsetan

"Hai semuanya, namaku Alexi Pradana biasa dipanggil Alexi".

"Halo Alexi...", seruan semua gadis di dalam aula ini yang membuat kupingku panas rasanya.

"Lexi, nanti pulang sama aku!", celotehku yang spontan ini kadang membuatku malu sendiri rasanya. Berdiri tanpa disengaja dan berteriak seperti ini.

Dan sekarang lihatlah, semua mata memandangiku, tak ada satupun yang tak melihat ke arahku, mereka bagaikan monster yang siap menerkam.

"Dih emang kamu siapanya Alexi?" , Tanya salah seorang cewek disana.

Oke, aku bukan siapa-siapanya lexi kok #hm

"Dia aby, sahabatku". Kata Alexi dengan senyum ke arahku.

"oh...sahabat???, sahabat aja belagu". Kata gadis itu lagi sirik.

"eh...kalo ngomong....", emosiku mulai terpancing namun langsung dipotong oleh kakak osis yang ada disana.

"Sudah, ayo waktunya istirahat sekarang silahkan".

(Di Kantin)

Kupingku tambah panas saja mendengar celotehan yang sama tentang kekaguman mereka pada Alexi. Tapi kenapa aku harus kesal? Kan Alexi sahabatku sendiri, tidak seharusnya aku cemburu, aku harusnya bahagia melihatnya disukai banyak orang.

"Hai abigail"

Seorang gadis yang memakai papan nama yang sama denganku, menandakan dia juga adalah peserta MOS di sekolahku. Tingginya kira-kira lima belas senti meter diatasku, hidungnya mancung dan kulitnya putih. Sangat cocok untuk menjadi model.

"Halo, panggil aja aby, nama kamu siapa?" tanyaku membalasnya.

CLARISTA DANUARTO (baca nametagnya by -_-)

"Panggil aja Ica".

Aku mengobrol banyak dengan Ica, kami yang sama-sama menyukai drama korea dan ternyata dia bisa menjadi teman cerita yang baik.

"oh iya ca, aku bête banget tadi", aku memulai cerita lagi pada Ica dengan meminum teh yang di depanku.

"Kenapa bête by? Soal yang di aula tadi?", Tanya Ica.

"Iya ca, aku kan nggak tau ya spontan aja kan aku berdiri sambil ngomong gitu".

"Iya wajar kok by, apalagi punya sahabat sesempurna Alexi, aku aja kagum sama dia. Kamu gimana? Pasti lebih dari kagum kan?".

Apakah aku salah membenci mereka,

Karena kagumnya padamu?

Apa aku salah kagum denganmu?

Sang sahabat yang ku ingin bersama pada akhirnya

Entahlah...Semesta bantu jawab kegalauanku

Tasta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang