ceroboh

4 3 2
                                    

14:03 Bandung..

Game yang sedang Rifan mainkan terasa seperti sebuah puzzle yang sudah di cantumkan dengan angka

Yap.. gampang sekali

Hobby sehari-hari nya hanyalah bermain game, membosankan bukan?
Apa dik punya kegiatan lagi selain itu?

Tapi aneh, dia selalu ranking 1 di sekolah
Ya.. mungkin tanpa sepengetahuan teman nya dia sering belajar dengan giat.

“kalo bisa minta sih, gua pengen reborn aja ki”

Dan setiap hari selalu mengeluh seperti itu.
Tetapi dia tidak pernah menjelaskan kenapa dia sangat menginginkan yang seperti itu?

Memang hidup ini seperti game mobile?
Bisa hidup kembali setelah mati.

“lu gabosen bilang gitu terus?”

“Kecanduan game online sii, otak lo jadi geser dikit”

Ejekan kiyana, gadis berambut pendek, dengan wajah yang terlihat sangat polos, membuat siapa saja yang melihat nya jatuh cinta seketika.

“Kerjain dulu tu tugas numpuk banget gila”

“Ga pusing lo?”

“Di kasih libur bukan nya tambah rajin malah nambah absurd”

“Bulan depan udah masuk semester 2 tau!”

“Idup lu gitu gitu aja”

Siapa sangka gadis ber wajah imut ini ternyata jago ceramah layak nya seorang ibu rumah tangga yang sedang memarahi anak nya

Setelah 1 semester akrab dengan Rifan, cowo badas idaman satu sekolah di SMK Negeri 4 bandung(ngasal) Mereka sering di anggap pacaran oleh murid lain

Bagaimana tidak? Pasalnya mereka seperti pangeran dan putri di sebuah dongeng disney
Keduanya mempunyai kepopuleran yang cukup epic di antara murid lain

Namun berbeda dengan rifan, akibat tidak terlalu tergoda dengan dunia maya
Kepopuleran nya sedikit demi sedikit menurun
Dan menjadikan nya seorang nolep (NO LIFE)

“awoakoak, kan yang punya tugas gua, rusuh amat lu”

“Bilang ae pen liat yakan?, Gua tau lu juga belum ngerjain aowkaoak” ucap rifan kelewat santai

“apa banget lo, sopan bilang gitu sama gue hah?!” bentak kiyana dengan tangan sambil meraih rambut rifan dengan maksud ingin menjambak nya

Tetapi sebelum tangan nya sampai, Rifan sudah menepis tangan kiyana dengan kasar namun pelan

“gua dah tau ya lu mau ngapain awoakaok”

“emang sebulan aja ga cukup buat kenal sama lu wkwkwk kaboorrr” ejek rifan sambil membuka pintu kamar untuk keluar dan menuruni tangga

“eh siala...”

Perkataan kiya terhenti setelah teringat jika lantai tangga baru selesai di pel oleh bi mala
Dan tentunya belum benar benar kering..

“FAAANNN.. HATI HATI LANTAI NYA BELUM KERINGGG”

*BRUAKKK

“Argghhhhhhh”

Jeritan keras dari lantai bawah yang membuat kiyana syok karna sudah mengira hal itu akan terjadi

“Allahuakbar.. Dennnn??”

“Non kiyaaa??”

“Adenn bangunnn”

Jeritan bu mala yang cukup keras membuat kiyana sigap keluar dari kamar dan menuruni anak tangga dengan penuh hati hati

Terlihat darah yang bercucuran deras di lantai dengan seorang lelaki yang sedang terbaring tidak berdaya penuh darah di kepala nya

Sontak saja bi mala segera menelpon rumah sakit terdekat untuk menangani kecelakaan ini secepatnya

Namun kiya..

Dia diam terpaku tanpa mengatakan sepatah katapun, memandang korban yang mengeluarkan darah begitu banyak

Air mata keluar begitu saja dari mata nya yang cantik

Antara percaya dan tidak percaya
Bahwa orang yang dia anggap begitu kuat kini memperlihatkan begitu terpuruk nya orang itu

“Ini pak disini, tolong di angkat dengan hati hati” ucap bi mala yang tergesa gesa menunjukan tempat dimana rifan terjatuh

“Ini terlalu bahaya untuk di gotong ke rumah sakit bu, masalahnya korban mengalami pendarahan di sekitar belakang kepala”
Ucap salah satu warga yang sedang mengecek kondisi rifan

Dikarnakan ambulans dari rumah sakit belum datang
Bi mala keluar rumah dan mencari orang terdekat untuk meminta tolong

Sementara itu kiyana hanya terdiam sambil menangis di sudut sambil menutup mata nya

Ambulans datang, rifan di gotong dengan hati hati ke dalam mobil untuk mendapat penanganan lebih baik

Karna masalah terlalu serius
Rifan di bawa ke rumah sakit dan harus menjalankan perawatan dengan waktu yang cukup lama

Mendengar itu kiyana sudah tidak tahan lagi menahan emosi nya yang dari tadi ia pendam

Marah,sedih,kehilangan semua nya tercampur aduk di dalam amukan nya

Menjerit dengan keras berharap Rifan tersadar dan bangun

Namun itu tidak mungkin..

bi mala menahan tangan kiyana yang sedari tadi ingin menyusul mobil ambulans yang perlahan telah menjauh membawa rifan pergi dari rumah

Tentunya ini bukan akhir dari segala nya..

Esok nya...

Kiyana dan bi mala mendapat kabar jika rifan mengalami -------- dan mengharuskan anggota keluarga nya datang ke rumah sakit untuk mendatangani surat perijinan operasi

𝙣𝙚𝙭𝙩»»

•baru pertama kali bikin wp, sorry klo jeleq

• Revisi? Udah.. tapi kalo ada yang salah dalam perkataan yamaap soalnya bukan ahlinya~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang