Aku ingin merasakan kebahagiaan
Berkumpul bersama keluarga tanpa ada rasa benci
Bercanda, bercengkrama tanpa ada batasan
Melebur bersama kalian dengan suka cita
Author's Pov
Ungkapan apa yang pantas untuk disandang oleh seorang Kim Jung Kook? Remaja yang masih sangat belia itu harus menanggung beban berat dikehidupannya. Dua kenyataan yang menyayat hati datang beriringan tanpa mempedulikan perasaan lemah anak manusia. Merenggut kesempatan mudanya untuk merasakan kebahagiaan.
Keluarga yang selama ini Jungkook tunggu kesediaannya untuk menerima dirinya. Harapan yang sempat bertengger dihati kecilnya. Impiannya untuk membahagiakan hyungdeulnya kini sirna. Terhapus oleh kenyataan pahit yang baru saja ia ketahui. Terhalang oleh permintaan Yoongi yang menuntutnya untuk segera pergi. Dan tercekat oleh datangnya penyakit sialan ini.
Jungkook terus memikirkan semua itu. Semuanya yang membuatnya tak bisa berpaling. Pikiran negatif selalu muncul akhir-akhir ini. Tentang hidupnya yang kini sudah tak ada artinya lagi.
Terus lurus ia berjalan menyusuri jalanan komplek. Tak peduli dengan panasnya sengatan matahari siang ini. Ia terus disibukkan dengan pemikirannya akan hal itu. Setelah sempat ia tak memikirkannya pagi tadi untuk sekedar berkonsentrasi mengerjakan soal ujian.
Hanya berjalan kedepan adalah pilihan terbaik Jungkook. Melamun tanpa ada orang yang tahu akan pandangan kosongnya. Tak ada ekspresi yang muncul di wajah tampannya. Tubuhnya kosong bagaikan tak terisi jiwa manusia.
Semuanya berjalan datar seperti itu. Hingga pandangannya hidup menatap kehadapan. Melihat segerombolan pelajar yang menghadang laju jalannya.
"Seraaaaang!!!"
Ramai-ramai para pelajar menyerbu musuh mereka masing-masing. Jalan yang memang selalu sepi ini memberikan kesempatan yang bagus untuk mereka melakukan aksi tawuran. Jungkook tak ingin menambah runyam hidupnya. Ia memilih pergi menghindar.
"Yak! Jangan kabur lo!" Teriakan seseorang menghentikan tapakan kaki Jungkook. Ia menoleh kebelakang. Didapatinya seorang haksaeng yang tak ia kenal tengah menacungkan jarinya mengarah ke Jungkook.
Jungkook menyadari sekarang dia tengah menjadi incaran mereka. Mengenakan seragam yang sama dengan salah satu geng tawuran membuat Jungkook dicap sebagai musuh.
Jungkook tak ingin ambil pusing karena saat ini Jungkook memang sedang pusing-pusingnya. Dia melanjutkan perjalanannya menjauhi tawuran. Namun langkahnya harus ia percepat karena mereka semua mengejar.
"Woy ada yang kabur!" Teriak seseorang yang berhasil membuat teman-temannya berhamburan mengejar Jungkook.
Jungkook menoleh. Benar adanya, sekarang dia dikejar oleh geng sekolah lain. Tanpa fikir panjang, Jungkook berlari kencang untuk mengamankan diri.
Naas, langkah kakinya tak secepat Chitah. Dia terhuyung setelah seseorang berhasil menangkap tubuhnya dari balik punggung.
"Aku bukan bagian dari mereka!" Teriak Jungkook ketakutan. Namun tak digubris oleh geng sekolah lain itu.
Dengan membabi buta, Jungkook dikeroyok oleh tiga haksaeng sekaligus. Dia mencoba melawannya meskipun kewalahan. Berkali-kali Jungkook melayangkan tendangannya yang tak seberapa ia dapatkan saat dulu mengikuti taekwondo. Beruntung Jungkook selamat, ia mampu mengalahkan haksaeng-haksaeng itu satu per satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongmal, Jeoseonghabnida Hyung
Fanfiction"Hyung, Mianhae..." - Kim Jung kook . . . "Ani..." - Kim Yoon Gi Kim Jungkook adalah adalah anak terakhir dari empat bersaudara. Jalan hidupnya yg berbeda dari ketiga kakak-kakaknya membuatnya selalu mendapat perlakuan tak enak dari mereka. Hidup...