Jangan lupa vote sebelum/sesudah membaca cerita ini, usahakan untuk komen dan follow akun author eca_saf
Terima kasih
&
Selamat membaca"Satu... Dua... Tiga... Empat... Lima... Enam... Tujuh... Delapan"
Suara dari kaset yang diputar oleh ibu-ibu Persit untuk menginstruksi juga mewarnai senam pagi ini.
Sudah menjadi kebiasaan warga batalyon kodim/0606 setiap weekendnya mengadakan senam bersama. Mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak sampai muda-mudinya, rasa kekeluargaan dan kebersamaan tercipta disini, tidak pandang siapa dirinya, tapi kita semua keluarga.
Selain senam, ibu-ibu Persit disini juga biasanya mengadakan stand jajanan ringan didepan rumah masing-masing, jadi setelah selesai olah raga kita bisa mampir untuk kulineran. Dari kue-kue basah, atau minuman segar yang mampu menghilangkan dahaga.
Untuk kali ini aku tidak ikut senam, hanya mas Jafran dan kedua orang tua ku. Sedangkan aku sibuk mengejar-ngejar Faza yang asik lari kesana kemari mengacau barisan orang-orang yang sedang senam.
Sejujurnya sudah biasa kalau dia lari-lari diantara banyak orang yang sedang senam, tapi aku hanya takut jika Faza lari ketengah jalan sebab banyak juga yang memilih untuk bersepeda pagi ini. Kalau ketabrak bukan hanya Faza yang menangis aku pun akan ikut menangis akibat dimarahi ibuku. Ya ibu suka marah-marah kalau aku lengah menjaga Faza, maklum cucunya baru satu masih sering sensitif.
"Za udah dong, bunda cape nih"
Aku lelah. Sungguh sangat lelah, anak ini sangat tahu bagaimana caranya membuat orang lain olah raga, dengan mengejarnya berlari membuat peluhku basah membanjiri baju yang kupakai.
"Mas anak nya tuh ah"
Aku menyerah, lebih baik selonjoran cape juga kalau terus-terusan meladeni Faza. Anak itu seperti tak kehabisan daya, lari-lari adalah Hobby Yah selain memanjat, kadang aku suka berfikir apakah anak ini akan jadi atlet pelari atau atlet panjat tebing, sebab suka sekali lari-lari dan manjat-manjat.
"Faza kemari!"
Nahkan kalau bapak nya yang bersuara langsung nurut, kalau ibu nya belum jerit-jerit belum berhenti.
"Nda num (bunda minum)"
Anak ini, walau pun membuat ku lelah tapi sungguh sangat sweet padaku. Lihat saja tingkahnya, setelah membuat ku kelelahan ia datang memberi ku sebotol air mineral yang berada dalam tas kecilnya sambil mengusap keringatku dengan tangan mungilnya.
"Makasih"
Cup...
"Masama (sama-sama)"
Kami duduk bersama dibawah pohon rindang setelah sama-sama kelelahan. Faza asik mencabut rumput disekitar nya sedangkan mas Jafran dan aku asik bersender di badan pohon. Angin semilir membuat ku terkadang menutup mata merasakan kesejukannya.
"Pulang yuk, kayanya kamu kecapean banget"
"Ayo deh"
Aku pulang dengan digendong mas Jafran, ya suami ku ini memaksaku untuk digendong alasannya klasik, ia tak tega melihatku sangat kelelahan akibat ulah Faza tadi. Memang benar sih, tapi malu sangat dilihat banyak orang. Kalau Faza? Ia ikut pulang dengan nenek kakeknya, mungkin siang nanti atau sore hari baru pulang anak itu suka lupa pulang kalau sudah berada di rumah nenek atau Omanya.
"Mas ih.. turunin"
"Nanti aja di kamar mandi sekalian bersih-bersih"
Pasrah. Bodo amatlah, mending bersandar pada punggungnya yang kata orang peluk able.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You Future ~ Sah Bersama Mu?? 2 (Completed)
RomantizmJafran family kembali hadir membuka lembaran baru nya dengan berbagai coretan tinta warna-warni. berbagai lika-liku perjalanan cinta mereka sudah mereda seiring berjalan nya waktu, kini Jafran dan Ammera bukan lagi seorang mahasiswi dan tentara buja...