FOUR

142 24 2
                                    

"Oh nak jungkook,dari mana?"

"aku baru kembali kantor bibi, tadi ada sedikit  kendala..maaf karna meninggalkan seulhee sendiri"

"seharusnya bibi yang minta maaf karna telah merepotkanmu jung"

"tak apa bi,aku senang bisa membantu lagi pula seperti nya seulhee butuh pendamping"

"kau benar, akhir-akhir anak itu sering menutup dirinya,bibi khawatir padanya"

Jungkook menggenggam tangan nyonya ji mengusapnya pelan menenangkan wanita paruh baya itu dari kekhawatiran akan keadaan putrinya yang semakin hari terlihat kurus.

"bibi tak perlu khawatir.Aku janji akan menyembuhkan seulhee dan mengembalikannya seperti dulu" ucap jungkook menyakinkan.

"bibi mempercayaimu,nak"

Nyonya ji mengusap kepala jungkook pelan layaknya seorang ibu yang menaruh harapan penuh pada putranya.

Tak selang beberapa detik ponsel Nyonya Ji bergetar menampilkan nama Tuan Jung selaku manajer di perusahaan yang dipimpinya

Nyonya ji menatap jungkook mengisyaratkan bahwa dirinya akan menjawab panggilan sebentar dan jungkook mangangguk mempersilahkan.

Nyonya Ji melangkah menjauh dari ruang tengah menjawab panggilan tersebut dan meninggalkan jungkook yang duduk di sofa ruang tamu.

Jungkook mengambil sebotol kecil obat dari balik jas kerja nya lalu diremat eratnya botol itu dan menyeringai membayangkan rencana yang akan dimulainya sekarang.rencana balas dendam.

"bersiaplah ji seulhee..hari ini adalah awal dari  kesakitanmu" batinya membara

Saat Nyonya ji berjalan menujunya jungkook dengan lekas menyimpan kembali botol tersebut kedalam saku celana nya.

"Jungkook bisakah kau menjaga seulhee hingga nanti malam,bibi ada urusan sebentar"

"tentu bi dengan senang hati, aku akan menjaga seulhee dengan baik"

"maaf merepotkanmu nak"

"tidak sama sekali bi"

Nyonya Ji mengangguk lalu mengambil tas serta berkas berkas kantor yang berada diruang kerja pribadinya.

Setelahnya Nyonya Ji berjalan tergesa menuju teras rumah tempat mobil nya diparkirkan dengan setumpuk berkas ditangannya.

Setelah melihat mobil bibi Ji meninggalkan perkarangan rumah,jungkook berjalan menaiki tangga menuju kamar seulhee

Mengetuk daun pintu sebanyak tiga kali.namun, tak mendapat sahutan jungkook lalu memutar handle pintu hingga pintu terbuka dan menampak seulhee yang tertidur membelakanginya dengan selimut yang menutupi badannya hingga leher.

Gorden Jendela kamar masih tertutup padahal hari telah memasuki siang, jungkook berjalan mendekat lalu menyampirkan jas kerja nya pada stand hanger kayu yang berada disamping lemari pakaian.

lalu jungkook dengan pelan membuka laci agar tak terdengar bunyi yang cukup keras yang dapat membangunkan seulhee dari tidurnya.

Laci pertama,kedua,hingga ketiga telah digeledahnya namun jungkook tak kunjung juga menemukan apa yang di carinya.

"aish..dimana gadis itu menyimpan obatnya" geram jungkook kesal mengacak rambutnya frustasi.

Jungkook berjalan pelan menggeledah seluruh kamar seulhee,untunglah tadi jungkook telah mengganti sepatu pantofel dengan sendal rumahan jadi bunyi langkah kakinya tak terlalu keras.

𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐈𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang