13

10.1K 71 0
                                    

Setelah puas Vincent menghentikan ciummanya dileherku dan kembali menatap mataku, tidak ada satupun kata terucap tapi kami merasa mengerti apa yang harus dilakukan berikutnya, seakan-akan hati kami sudah terhubung, Vincent mendekatkan bibirnya ke bibirku dan kami pun...berciuman, ciuman yang terasa begitu hangat dan lembut, kami berdiam menikmati ciuman itu selama beberapa detik hingga akhirnya aku membalas ciumannya dengan penuh nafsu, aku melingkarkan kedua tanganku di lehernya dan mulai melakukan French kissing dengannya, mengadu lidah kami berdua dan seakan-akan bertukar air liur.

Selang beberapa menit kami berhenti untuk menarik nafas, sebelum aku mengecup pipinya berkali-kali sambil membuka semua pakaiannya sehingga menampak tubuhnya yang telanjang mataku tertuju pada kontolnya yang sudah agak menegang, aku pun tidak bisa menahan nafsuku untuk mengelus kontolnya dengan kedua tanganku, memainkan kepala, batang dan biji pelirnya dengan jari dan kukuku. Aku pun mendudukannya di sofa, berdiri dan membuka gaunku sehingga menampilkan diriku dengan hanya BH dan CDku kulihat kontolnya yang kukira-kira berukuran 18cm semakin menegang melihat payudara dan kontolku yang juga sudah menegang karena rangsangannya dan masih terbungkus pakaian dalam.

Sambil membuka lagu(Blackpink-DuDuDu) aku pun menggoyangkan tubuhku, mencoba menghibur pasangan priaku dengan menari striptease yang kupelajari dari ci Ghea. Aku mengikuti ritmen lagu dan memamerkan ketiakku yang putih mulus dan lekukan tubuhku, Vincent melihat tarianku dengan penuh nafsu sambil mengocok-ngocok kontolnya, aku pun memutuskan untuk semakin liar dan membuka BHku dan melamparkannya kearah Vincent, sambil aku mengoyang-goyangkan payudaraku naik turun dengan begitu seksinya dan meremas-remas serta memainkan putingku dengan mengikuti ritme, Vincent pun terlihat onani dengan semakin panas sambil menciumi BHku, mencium dan menjilati mangkoknya seakan-akan ingin merasakan keringat di area payudaraku

Aku pun semakin terangsang melihat aksinya, seiring selesainya lagu aku berjalan lenggak-lenggok kearahnya dan menyodorkan kontolku yang sudang sangat ereksi kedepan wajahnya, iya pun mengerti dan mencium kontolku dari balik CDku menjilati, serta mengemutnya sedang tangannya meraba-rabai paha, selangkangan dan pantatku. Vincent pun memangkuku di salah satu pahanya sambil tangannya melucuti CD hingga berdirilah kontol yang tanpa bulu dengan bebas dan tegak. Melihat pemandangan itu pun Vincent mulai menyentuh kontolku dengan tangannya, dielus-elus sambil dikocok perlahan, aku pun terpancing dan juga mulai memainkan kontolnya sedangkan tanganku satu memilin-milin dan mencubit putting susunya.

"Hahaha punya kamu lucu banget sayang, ga ada bulu dan halus gitu, cantik sekali..."

Aku yang tersenyum mendengar rayuannya semakin mempercepat kocokanku, ia seakan-akan merasa tersaingi dan mengimbangi kecepatan kocokannya pada kontolku, kami semakin menggila, desahan dan racauan kami memenuhi apartemennya, kami menikmati kocokan dan kontol kami masing-masing, semakin terbawa suasana dan aku merasakan spermaku akan menyembur sebentar lagi.

"Sayanggggg akuuu mauu muncrattt kocokannn kamuu enakk bangettt akuu gaa tahannn."

"Tahaaann sayannggg akuu jugaa mau keluaar ayooo kita keluarinn barengggg ahhhh."

Kami pun berbaring di lantai, saling merangkul, berciuman dan menempelkan kedua kontol kami dan mengocoknya bersama dengan kedua tangan kami, aku merasakan seks yang benar-benar indah, bila selama berhubungan dengan ci Ghea dan teman-teman aku merasakan hawa nafsu yang membara bersama Vincent aku merasakan rasa cinta yang begitu mendalam, kocokan pada kedua kontol kamipun semakin menjadi-jadi hingga akhirnya memuncratkan sperma secara bersamaan, semburan spermma kami menyatu, simbol cinta kami yang terjalin menjadi satu, dan memenuhi tubuh dan karpet.

Menjadi WariaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang