Mereka menghabiskan mie itu, tapi yang paling banyak makan adalah Jungkook. Entah dia memang doyan, atau kelaparan. Yang pasti Percy hanya kebagian sedikit.
Jungkook bangun memegang cawan yang ia pegang. Percy bertanya mengapa Jungkook membawa cawannya.
"Ini, aku hanya ingin mencucinya. Lagipula aku sudah dapat makanan gratis, jadi tidak salah jika aku mencucinya bukan?".
Percy malah menunjukan ekspresi marah kepada Jungkook yang menghentikan langkahnya .
"Oppa, aku tidak bermaksud. Tapi... Adat dan budayaku di Bali mengajarkan jika ada tamu di rumah yang datang dan makan bersama kita. Adatnya adalah dia tidak boleh mencuci peralatan makan. Jika dia mencucinya, berarti tuan rumah terhina. Jadi aku mohon jangan mencucinya, jika kamu mencucinya aku akan sedih. Tapi jika aku datang menemuimu baru aku akan mencucinya, karena aku juga menghargai budaya disini".
Dengan wajah tersenyum Percy meminta Jungkook untuk tidak mencuci peralatan makannya. Karena itu tidak biasa ia lakukan.
"Baiklah, jadi kamu akan mencucinya sendiri?"
"Ia oppa, kamu bisa tolong aku mengelap jika kamu mau".
Percy memberikan pilihan yang lebih ringan kepada Jungkook. Ia tidak mau jika Jungkook lelah, terlebih sebentar lagi bangtan akan mengadakan penampilan besar di acara MMA akhir tahun.
"Baiklah, aku setuju. Aku akan mengelapnya, jadi pastikan pegang janjimu dan jangan larang aku okay".
Jungkook dengan semangat membantu Percy mencuci prabot makan yang mereka gunakan. Bahkan setelah selesaipun Jungkook masih meminta prabot. Yang jelas-jelas sudah selesai mereka bersihkan.
Selesai dari membersikah prabot makan, mereka duduk bersebelahan menghadap jendela kamar Percy, yang menghadap ke jalan di depan.
"Oppa, pastikan kamu selalu bahagia, sehat dan makan yang benar".
Entah kenapa Percy berkata demikian, seperti ingin berpisah. Namun Jungkook menanggapinya dengan hal yang berbeda.
"Apa ada masalah? Kenapa sepertinya ini menegangkan, apa terjadi sesuatu?".
"Hahaha, tidak ada apa-apa. Itu hanya terlintas di kepalaku. Jadi aku langsung saja mengatakannya".
Jungkook melihat Percy berbicara menghadap ke depan bukan melihat wajahnya. Jelas kini ia sedang berbohong.
"Percy..."
Jungkook menarik Percy kedalam pelukannya. Ia tau jika Percy sedang memiliki masalah.
Ia benar-benar memiliki sikap seorang laki-laki. Memeluknya dengan penuh kasih sayang, menyalurkan energi agar wanita yang ia sayangi menumpahkan kesedihannya kedalam peluknya. Bukan berkata "dengan menangis tidak akan menyelesaikan masalah, berhentilah menangis".
Ia malah mengatakan hal yang sebaliknya."Menangislah dengan kencang di pelukanku, ada aku tempat untukmu mengadu tentang semua keluh kesahmu".
Percy pun menjatuhkan air matanya. Ia tak dapat menahan tangis setelah mendengar ucapan Jungkook.
Percy menangis tersedu-sedu, mencengkram Jungkook semakin kencang. Ia tak dapan mengontrol emosinya.
Tak sadar Percy, ia menangis beberapa menit. Bahkan Jungkook tak bisa berkata-kata, ia hanya bisa mengeluh kepala dan menepuk-nepuk pundak gadis yang ada di pelukannya saat ini.
Perlahan Percy menghapus air matanya, yang mulai memenuhi wajahnya.
"Jinjja gomawo oppa, aku hanya merasa sedikit merindukan keluargaku, sedangkan aku tidak memiliki banyak teman di sini. Gomawo oppa".
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? You is My Angel
FanfictionBelum diterbitkan Ayo Baca :) ------------------------------------ Berawal dari keadaan Jeon Jungkook yang dikejar-kejar oleh sasaeng fans, hingga membuatnya terpaksa mencium gadis luar negri yang tidak ia kenal. Yang ia kira sedang liburan di negr...