03. Tidak di anggap?

76 4 2
                                    

"aku ada,aku disini. Tetapi sepertinya kamu tidak pernah menganggap aku ada." :')

"hai ini aku. Pengagum rahasia mu. Ini aku seseorang yang tidak pernah mengungkap kan perasaan ku pada mu. Seseorang yang sangat peduli sama kamu walaupun kamu gatau. seseorang yang memastikan mu selalu bahagia dan baik baik saja. Kamu itu bagaikan candu bagiku. Setiap malam, bahkan setiap hari aku selalu memikirkan kamu, ya walaupun aku tau kamu tidak pernah memikirkan aku. Aku rela nunggu kamu dari dulu, walaupun aku ga di tunggu oleh kamu. Aku juga rela mencintai kamu, walaupun aku tidak dicintai oleh kamu. Aku seseorang yang hanya bisa menatap mu dan berharap aku jadi milikmu,dan kamu jadi milik ku. aku terlalu berharap ya? Gapapa siapa tau jadi kenyataan kan?"
—panii.
kira kira seperti itulah yang Vani tulis di buku Diary nya. Sudah menjadi kebiasaan Vani untuk menulis Tulisan tentang Vano setiap Malam di buku diary nya itu.

Setelah menulis itu, Vani berucap..
"Vano itu bagiku kayak bulan, bisa ku lihat tetapi tanpa bisa ku genggam" :'.
"Vano, misalnya walaupun aku hanya menjadi teman vano.. bagi ku itu udah lebih dari cukup. Karena, Yang jelas aku bisa selalu ada di samping Vano.. ya walaupun mungkin hanya sebatas teman."
lanjut Vani, tak terasa air mata Vani dengan derasnya membasahi pipi Vani.

—🧜🏻‍♀️—
Tepat pukul jam 06.00 Vani sudah sampai di sekolah nya.
Seperti Biasanya Vani masuk ke kelas Vano untuk memberi nya susu,roti,atau pun cokelat beserta surat.

Setelah memasuki kelas Vano. Dia beranjak untuk berjalan ke kelas nya sendiri. Tetapi perjalanan nya terhenti ketika ia mendengar suara merdu dari mulut seorang lelaki yang sedang bernyanyi di ruang musik. Karena penasaran Vani memberanikan untuk mendengar suara lelaki itu lebih jelas.

"And that's because I wanna be your favorite boy
I wanna be the one that makes your day
The one you think about as you lie awake
I can't wait to be your number one
I'll be your biggest fan and you'll be mine
But I still wanna break your heart and make you cry"

"Jevano levanzo" Ucap Vani sambil tersenyum tipis.

Ya. Itu adalah suara Jevano Levanzo.

Karena tidak ingin ketahuan bahwa Vani sedang melihat Vano bernyanyi. Vani langsung pergi untuk masuk ke kelasnya.

ketika sampai di kelas Vani
"GAIS GAIS! PAK JONO GA MASUK,DIA SAKIT!! JADI KITA JAMKOS GAIS!!" Teriak Ketua kelas yang bernama Tika.

Seisi kelas pun yang tadi nya hening menjadi heboh!

"ANJIRR?! FIKS GW CABSS KE KANTIN!" Kata Lulu,Rinjani.

"ALHAMDULILLAH UNTUNG BAPAK KUMISAN YANG KAYAK LELE ITU GAMASUK! BISA DONG GW MAKAN TERUS AHAY!" Teriak Robby

"NAH GITU DONG, JADI NYA GW BISA NGINTIP KELAS DOI GW!! BAIBAI KULIT KUSAM EH MAKSUDNYA BAIBAI TEMANS TEMANSSS!" Teriak Lili yang langsung pergi begitu saja.

"Stres" ucap Robby

"Eh Van vanii! Btw kan kelas nya si Vano lagi ada pelajaran olahraga tuh! Materi nya basket loh! Gimana kalo lo beliin Vano minuman gitu! Siapa tau aja diterima, diminum oleh si Vano!" Seru Nisa dengan semangat.

"BOLEH JUGA TUH" Ucap Vani

"Gw ke kantin dulu deh, beliin si Vano minuman!" Kata Vani

                                 —🐾—
VANI POV
Ketika aku melihat Vano lagi seru seru nya bermain basket. Aku memberanikan diri untuk memberi nya minuman yang aku beli di kantin tadi.
"Vano, i-ini minuman buat lo" ucap ku
"Gw g butuh" jawab Vano.
"Tapi Vano, Vano itu harus minum. Lagi pula ini udah Vani beliin loh minuman nya" Kata Vani tidak pantang menyerah.

Tiba tiba...
HAYOO TIBA TIBA APAAA COBAA?
KELANJUTAN NYA DI PART 4 YA!
JAN LUPA VOMENT!!

JEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang