Chapter 6 | Arcane

1.2K 218 45
                                    

Pertahanannya tiba-tiba berantakan. Luka terdahulu semakin menyebar secara beringas, seolah memaksa Yoongi untuk memutar otak, mengalihkannya pada mimpi buruk beberapa tahun silam. Hatinya hancur ketika melihat Youra, entah mengapa. Namun, ia tidak bisa menahan diri untuk terus mengusak keras surainya berulang kali.

Ia tidak mampu mengingat apa pun yang terjadi kemarin malam. Kepalanya bagai membeku. Bagaimana dirinya yang kehilangan sebagian pakaiannya, lalu bagaimana dengan gadis itu yang tiba-tiba berada di kamarnya dengan beberapa kancing itu terbuka. Apa benar mereka bermain? Sungguh Yoongi sama sekali tidak bisa mengingatnya.

Ia terus menunduk, bokongnya terduduk di sisi tempat tidur, sembari menikmati udara yang tidak begitu hangat memasuki tubuhnya melewati kaca jendela yang terbuka dari kamar apartementnya. Hingga tanpa sadar, ponselnya berdering ringan, membuat Yoongi segera menoleh. Pemilik nomer yang sedang berusaha menghubunginya tertera begitu jelas. Yoongi lantas mengangkat panggilan tersebut. "Ada apa, Joon?"

"Apa kau baik-baik saja? Kau sampai di apartement dengan selamat, kan? Maaf, aku baru menghubungimu hari ini."

Yoongi mengerutkan dahinya, bingung. "Maksudmu?"

"Kau tidak ingat? Serius, kau masih tidak ingat apa yang terjadi kemarin malam."

"Ya, memangnya ada apa?"

"Kau mabuk berat, Yoon. Youra yang membawamu kembali ke apartement. Dia mahasiswamu, kan."

Yoongi sejenak terdiam. Ia memilih berpikir seribu kali hingga membuat kepalanya berdenyut nyeri. Ia tidak tahu ingatan seperti apa yang harus ia dapatkan. Malam kemarin? Mabuk berat? Youra yang membawanya? Ya Tuhan, yang benar saja. Tanpa menunggu suara apa pun lagi, ia lekas mengakhiri panggilannya secara sepihak. Berlalu melempar ponsel itu sembarang, dan menarik jaket yang terletak tidak jauh dari keberadaannya.

Ia harus pergi mengunjungi kampusnya. Bukan hanya untuk sekadar mengumpulkan tugas yang sudah ia janjikan, melainkan mencari sebuah penjelasan.

Sequoia

Masih siang. Ada satu mata kuliah lagi yang harus ia tempuh. Tapi kini, ia malah lebih sibuk dari unggas yang bertelur. Youra berusaha mengobati luka yang ada di sudut bibirnya dengan salep yang sengaja Leechie beli. Gadis itu benar-benar sangat memperhatikan Youra, membuat Youra hanya merasa semakin menyusahkannya. Aneh memang. Ini kali pertama baginya untuk menaruh rasa bersalah seperti itu.

Setelah selesai meletakkan obat tersebut pada lukanya, Youra sejenak memandang dirinya di balik cermin toilet. Lalu, beralih melirik penuh pada noda merah yang berada di lehernya itu. Yoongi benar-benar memberinya tanda di sana, bahkan tandanya hampir ada di setiap sisi. Ini mengerikan. Youra menghembuskan napasnya sesal. Ia lekas bergerak membasuh lehernya sendiri, mungkin setidaknya hilang atau ya, hanya sekadar samar-samar. Namun, sial, tidak ada yang berubah, membuat Youra mencibir malas.

"Lyra? Apa dia adalah wanitanya? Namanya cantik, sepertinya pria itu sangat mencintainya. Kasian sekali," gumam Youra, sembari menyandarkan punggungnya pada ujung wastafel.

Sejenak ia ingin sekali menenangkan diri setelah bergulat dengan tugas di mana Leechie yang berusaha memaksanya untuk segera menyelesaikan rentetan permasalahan tersebut. Tugas yang di berikan oleh dosen itu-alias Yoongi Sunbae, mampu membuat Youra setengah kesal dan malas.

Hingga ia mengeluarkan sebatang sigaret, kemudian juga pematik api itu dari saku hoodienya. Perlahan ia menghisap satu, lalu mengepulkan asapnya begitu nyaman. Ah, senangnya berada di sini tanpa ada siapapun. Apalagi Leechie tidak akan menegurnya, hanya ada dirinya seorang diri di dalam toilet. Sebentar saja, lalu akan kembali sesegera mungkin.

(REVISI DULU) Sequoia || Min Yoongi Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang