5. Sela

114K 7.5K 362
                                    

Aku dulu juga pembaca. Aku suka greget sama penulis yang updatenya lama.

Sekali update malah cuma chapter.

Aku mau usaha, setiap hari update dengan dua CHAPTER.

Mau usaha loh ya!
Bukan janji! 

Tapi ,aku bakal random 😅

Waktunya bakal beda-beda.

Bisa sejam setelah update pertama.

Bisa setengah jam kemudian.

Bisa----

Suka-sukaku. 😅

Mon maaf. Kegregetan kalian itu micu inspirasi. Buat otakku bekerja lebih cepat dari biasanya.

😅

Happy reading

***

Kanaya sedang tiduran di sofa apartemen. Bersama dengan film kartun. Moodnya untuk menonton drama China sudah menghilang sejak ia menikah. Entah mengapa--ia pun tidak tau. Padahal di apartemen lebih mudah, karna ada WiFi di sini.

Dulu aja, dirinya jor-joran mencari kafe dengan fasilitas free WiFi hanya untuk mendownload drama China. Ia ingat sekali perjuangannya menonton Love 020 itu.

Ponselnya bergetar. Ada nama Orion di sana. Kanaya menatap malas. Ia masih marah. Enak aja ngusir dirinya sembarangan.

"APA!"ketus Kanaya. Orion terkekeh di sebrang sana. Andai pria itu ada di depannya, maka Kanaya sudah mencubit habis-habisan perut Orion.

"Kamu udah di apartemen?"tanya Orion.

"Hm."

"Minta tolong boleh?"

"Kantor polisi sana!"

"Hahaha."

"Gak lucu,"ketus Kanaya.

"Galak amat Buk."

"Bodo!"

"Sayang."

"Sayang?"panggil Orion lagi.

Bisa tidak jika sedang marah pria itu tidak memakai panggilan kramat itu?

Ya ampun Kanaya. Bertahan. Harga diri ingat!

"Gak mempan!"

"Hahah."

"Senang amat Pak!"

"Jam lima sore ke sini ya."

"Nanti langsung aja ke lantai lima. Bawain flashdisk di kamar, di laci meja."

"Idih, merintah-merintah. Siapa juga yang mau?"ketus Kanaya jual mahal.

Padahal dirinya sudah bergerak ke arah kamar. Hati dan bibir emang sulit untuk sejalan.

"Hahah ada project sayang,datanya di sana."

"Aku gak nanya syezehenkk."

Orion terbahak di sana. Bagaimana ia bisa merasakan lelah jika istrinya selucu ini.

"Mas minta tolong ya."

"Harap hubungi aparat setempat."

"Gak punya nomornya, gimana dong?"

Suamiku Dosen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang