11💐

9 5 0
                                    

~Happy Reading~

Setelah ayu pergi, "Za gw ke toilet dulu ya bentar" pamit Nabila sambil berlari kecil menjauh darinya eliza pun membalasnya dengan senyum tipis

"Hai" ucap orang dari belakang sambil menepuk pundak Eliza, Eliza yang merasa dipanggil pun berbalik badan, ternyata yang memanggilnya adalah Sheila, tunggu bagaimana sheila ada disini? Sementara ini adalah acara ayu, apakah mereka saling kenal?

"Haii, lo Eliza kan?" Tanya Sheila yang menyadarkan Eliza dari lamunannya, "Hah? Oh iya, ketemu lagi kita ya" ucap Eliza sambil tersenyum manis, tetapi dibalas senyum sinis oleh Sheila

Eliza pun langsung mengubah wajahnya menjadi biasa saja,
"Lo! Lo ini udah ambil vano dari gue! Tapi apa!?! Ga ada Rasa bersalahnya sama sekali!!" Ucap Sheila sambil menatap Eliza tajam dan

Plak!

Satu tamparan terkena pas di pipi sebelah kanan milik Eliza, Eliza yang mendapat tamparan seperti itu langsung membolakan matanya dan memegang bekas tamparan nya yang terasa sangat perih

Eliza pun langsung menatap Sheila dengan tajam, "maksud nya apa?! Pake nampar gw segala! Lo siapa gw?! Ohh karna vano lu berani nampar gw iya?!! Hubungan lu sama vano apa sih?!!!" Bentak Eliza sambil mendorong bahu sebelah kiri Sheila "JAWAB!!" Teriak Eliza yang membuat semua orang terkejut dan melihat kearah Eliza

Sheila pun langsung membalas dengan mendorong Eliza pelan "hahaha iya gw kayak gini karna vano! Kenapa?! Gw masih cinta sama dia! Apa salah?!" Bentak Sheila tak kalah kencang, sampai semua orang mengerumininya, Eliza pun hanya diam saja dan terkejut saat Sheila mendorongnya sangat kencang sampai ia terpeleset.

Tetapi Eliza berusaha untuk berpegangan dengan Sheila sampai membuat mereka tercebur secara bersamaan

Byurrr!!!

Tak selang beberapa menit tiba tiba ada yang berteriak dari pinggir kolam renang "SHEILAA!!" Teriak laki laki yang tak asing bagi Eliza, suaranya seperti vano, apa bener itu vano?

Byurr!

Laki laki itu menyelamkan dirinya kekolam dan menggendong Sheila lalu menuju ketepi kolam renang, sementara Eliza hanya diam membeku karna melihat calon suaminya lebih menolong orang lain dibanding dirinya sang calon istri? Eliza masih diam didalam kolam sambil merentangkan tangannya lalu memejamkan mata, seakan siap untuk mati, lalu ada yang membuatnya membuka matanya kembali dengan susah karna mendengar bentakan seseorang

"Lo! Lo yang udah bikin dia nyebur malem malem kaya gini! Apa lo ga mikir!! Heh pake otak lo! Lo ini terlalu kelewatan ya!! Cemburu boleh tapi ga gini caranya!! Dan satu lagi! Nih!" Bentak vano sambil melepas cincin tunangannya dan "gw ga mau pake ini lagi buat seorang kek lo!! Childish!!" Bentak vano lagi sambil melempar cincin nya ke arah lain, Eliza yang melihat bayang bayang vano membentaknya membuat Ia diam dan menutup matanya kembali seakan petir menyambar dirinya, dan seribu pedang telah menusuk hatinya,

Dia Pun mulai kehabisan nafasnya sejak tadi dirinya ingin sekali tamat, bagaimana tidak? Saat ini dia mengalami banyak sekali masalah, apakah ada seseorang yang kuat karna menahan luka sebanyak ini? Wah hebat sekali dia jika ia kuat'), tidak ada satupun yang membantunya tetapi tiba tiba

Byurr!!

Ada seseorang laki laki yang menyelam kedalam kolam lalu menggendong Eliza ke tepi kolam renang lalu mencoba menyadari Eliza, tetapi ia tetap tidak sadarkan dirinya dan masih setia menutup matanya, lelaki itu mengecek denyut nadi Eliza lalu menekan nekan dada Eliza, setelah eliza membuka matanya ia langsung terbatuk
"Uhuk Uhuk!" Eliza terbatuk dan keluarlah air kolam yang sempat masuk kedalam mulutnya
"Lo Gapapa?" Tanya laki laki itu, semua yang datang kepesta itu telah mengerumuni Eliza karna ia susah untuk Dibangunkan. Sementara Eliza ia membuka sedikit matanya dan melihat sekeliling, tak ada vano disana tetapi banyak para tamu yang sedang berbisik bisik

"Oh gw? Gw Gapapa, thanks udah nolongin gw, kenapa harus nolongin gw sih!! Gw pen mati padahal" ucap Eliza yang diakhiri dengan gumaman pelan sambil menatap laki laki itu sambil tersenyum

"Eliza! Kok lo bisa kayak gini sih?!?" Tanya Nabila dan juga ayu saat melihat Eliza dikerumuni banyak orang

"Hmm tadi gw debat ama temen vano Trus G-" belum selesai Eliza menjelaskan tiba tiba ucapannya dipotong oleh Nabila "udah udah jelasin nya nanti aja, sekarang kita pulang ya" ucap Nabila yang diangguki oleh ayu,

"Iya bener Za, lu udah pucet banget, nanti gw diomelin sama bang Adit yang ada gara gara gw bikin lu sakit" ucap ayu yang dibalas senyuman tipis oleh Eliza

"Sorry Yu gw udah rusak pesta lu, Yaudah kalo gitu gw pulang ya" pamit Eliza pada ayu, Nabila langsung menarik Eliza keluar lalu melirik tajam ke vano yang kelihatannya sedang berbicara serius kepada Sheila, setelah sampai dimobil Nabila langsung melajukan mobilnya ke arah rumah Adit

Setelah menempuh jarak beberapa meter akhirnya mereka sampai di kediaman Adit, Nabila pun memapah Eliza dengan susah payah lalu membawanya ke arah pintu, karna pintu tertutup "assalamu'alaikum" salam Nabila saat sudah sampai Didepan pintu tetapi tidak ada jawaban, ia pun langsung menekan bel rumah tersebut

Ting nong!

"Iya sebentar" ucap seseorang dari dalam, lalu terbukalah pintu dan terlihat disana ada seorang wanita paruh baya "Yampun Eliza!!" Teriak histeris wanita itu yang dikenal sebagai ibu nya Eliza, ibu itupun langsung memeluk Eliza "kamu kenapa kayak gini Za? Berenang tapi ga bawa baju ganti! Pake baju pesta segala lagi!! Tuh muka ju-" belum selesai ibunya memarahi tiba tiba suara seorang laki laki mengintrupsi mereka untuk segera masuk

"Bu, marahnya nanti udah cepet bawa Eliza masuk" ucap sang ayah sambil memapah Eliza

Eliza pun langsung mengganti bajunya dengan piyama, setelah selesai mengganti baju Eliza langsung duduk di pinggir ranjang "Dee, kamu kenapa kayak gitu? Hmm?" Tanya sang ibu dengan lembut sambil mengusap rambut anaknya

"Eliza ga papa kok bu, Eliza tadi cuma kepeleset aja pas kepestanya ayu" ucap Eliza sambil tersenyum, "ini juga jadi lemes banget, mana kaki sebelah kiri luka lagi" ucap Eliza kepada ibunya,
"Mana sini? Coba Ibu liat" ucap ibunya sambil melihat ke arah kaki Eliza yang sebelah kiri, "ini Gapapa Za? Kamu mah lebay!" Ucap ibunya sambil menepis kaki Eliza dari pangkuan ibunya, sementara Eliza yang ditepis kakinya meringis kecil sambil tertawa pelan, "hahaha maaf bu, aku Gapapa kok, cuma lemes doang" ucap Eliza lemah ibunya membalasnya dengan anggukan "udah kamu tidur dulu aja, istirahat in tubuh kamu" ucap ibunya sambil membantu Eliza untuk merebahkan tubuhnya dan mengelus pucuk kepala Eliza, setelah merasa Eliza sudah tertidur Ibunya langsung keluar dari kamar, Eliza pun mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping menghadap ke arah jendela yang ternyata belum tertutup, dia pun mulai mengeluarkan airmatanya secara diam dan merenung pada batinnya

'Apa bener aku itu terlalu childish? Kenapa cobaan nya berat gini?? Kenapa?! Kalo Eliza ingin tamat sekarang boleh? Eliza pengen banget ketemu sama Clara sekarang, Clara sekarang apa kabar? Clara tenang kan dialam sana? Eliza ingin Clara ada disamping Eliza sekarang, Clara Eliza kangen, semoga Clara tenang disana selamat malam Clara semoga kamu bisa bahagia disana' batin Eliza, ternyata airmatanya sudah membasahi bantal kepalanya, dia pun langsung turun dari kasurnya dan menutup jendela kamar lalu kembali kekasurnya dan terlelap.

It's a love story🏹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang