星と夜 ▪ Chapter 28 ▪

479 67 18
                                    

Pagi itu, Sehun baru saja menerima telepon dari kerabatnya di Jepang. Dia memberitahu Sehun bahwa ayahnya kritis. Tepat setelah dia memberi pesan pada ayahnya, bahwa dia akan menikah secepatnya.

Kabar buruk yang didengarnya seakan membuat ia harus mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Ayahnya ingin melihatnya menikah, dan ingin mempunyai cucu. Itulah keinginan yang disampaikan pada Sehun, yang mungkin adalah keinginan terakhirnya.

Sehun memghembuskan nafas dengan raut khawatir. "Baiklah, paman. Hari ini aku akan kesana," matanya melirik Sejeong yang juga menatapnya, menunggu Sehun selesai menelepon dan memberitahunya apa yang terjadi. "Aku akan kesana dengan calon istriku."

"Ada apa, Sehun-ah? Apa ayahmu baik-baik saja?"

Sehun menggeleng lalu menangkup pipi Sejeong. "Kita harus ke Jepang hari ini. Sepertinya kita akan menikah disana. Gwaenchana?"

"Tentu. Aku tidak masalah dimanapun kita akan menikah."

Sehun mengangguk-ngangguk. Amat bersyukur karena sudah memilih wanita yang tepat. Sejeong tidak merepotkan dan banyak tingkah seperti wanita kebanyakan. Ia memberi wanita itu senyuman. "Gumawo."

"Um." Angguknya mengerti.

"Kalau begitu, cepatlah berkemas. Beritahu Jinsol. Ah madja! Apa dia tidak keberatan untuk tinggal disana?"

Sejeong diam sebentar. "Kurasa tidak. Jinsol sangat menyayangimu, dan menganggapmu oppanya sejak dulu. Aku yakin dia tidak masalah jika harus tinggal disana."

Sekali lagi, Sehun menganggukkan kepalanya. Wajahnya terus menunjukkan kekhawatiran. "Kalau begitu, aku juga akan berkemas." Ia memberi handphone pada Sejeong. "Pesanlah tiket, aku akan pergi ke apartemen. Arrachi?"

Sejeong mengangguk tanpa menghilangkan senyuman. Melihat kegelisahan Sehun, ia mengusap pipi pria itu berniat menenangkannya. "Jangan khawatir. Ayahmu pasti baik-baik saja."

Nafas Sehun semakin tidak teratur, ia terlalu khawatir untuk sekedar bernafas dengan benar. Tanpa berkata apapun, ia membiarkan Sejeong memeluknya. Tubuhnya yang kecil dan pendek tampak kesulitan mendekap tubuh Sehun dengan bahunya yang lebar. Untungnya, Sehun mengerti dan sengaja membenamkan kepalanya pada leher Sejeong seperti anak kecil.

Sejeong mengusap kepalanya. "Jangan khawatir."





































⸙⸙⸙

Sehun baru saja selesai menelepon Yerin beberapa menit lalu. Dirinya tidak pernah mengira bahwa Yerin akan datang ke bandara, ia pikir Yerin masih sibuk dengan urusan Hoshi yang tak lain adalah oppanya.

Tapi ia lebih terkejut melihat wanita yang sudah lama menemaninya itu berlari-lari dengan wajah takut dan air mata, berteriak memanggilnya dengan kencang. Wanita itu berlari ke arahnya sambil melepas tas selempangnya. Sesuai dugaan, begitu berada dihadapannya, wanita itu memukulnya menggunakan tas selempang beberapa kali.

Yerin terus terisak. "Kau jahat!"

"Appo appo!"

Akhirnya ia menghentikan gerakan tangannya. Yerin mengusap air matanya dengan kedua tangan seperti anak kecil. Mendengar Sehun mengeluarkan tawa, ia kembali menangis dan memberi pria itu pukulan.

"Sehun oppa kenapa kau jahat sekali?!"

Melihat Yerin berteriak sambil menangis, akhirnya Sehun memeluk wanita itu. "Aigoo aigoo, adik kecilku menangis. Kenapa kau menangis eoh?"

√ [SEASON 2]  星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang