21

798 82 7
                                    

At kamar Adrien,

Adrien merebahkan dirinya dikasur besar dan empuk miliknya. Menutup wajahnya dengan sebuah bantal. "Ouh, Plagg..."

"Ada apa nak? Jika kau tidak keberatan aku ingin mengambil camembert-ku. Aku lapar." Ucap Plagg.

"Uh, ada di lemari bawah, seperti biasa." Suara Adrien sedikit tenggelam akibat terhalang sebuah bantal. Tapi Plagg masih bisa mendengarnya dengan jelas dan mengambil keju kesayangannya.

"Plagg, siapa mereka?" Tanga Adrien masih menutup wajahnya.

"Siapa- siapa?" Tanya Plagg balik.

"Siapa yang menyerang kita tadi? Siapa sebenarnya Boboiboy dan Yaya? Apa yang terjadi? Bagaimana mereka bisa saling mengenal? Siapa mereka semua?" Beribu pertanyaan Adrien terlontarkan.

"Nak, aku tidak tahu dan tidak ingin tahu. Yang kutahu hanyalah camembert! Nyamm!" Plagg memakan camembert-nya dengan suka cita.

"Hari ini terasa berbeda bagiku, penjahat kepala hijau dan robotnya, bantuan tak terduga, penjahat kucing, kucing di seluruh kota Paris, perlombaan sekolah, ....." ucapan Adrien terpotong.

"MARINETTE!"

"Ada apa dengan Marinette?" Tanya Plagg.

"Marinette berlomba dengan Luka. Laki-laki jelek yang mencoba membuat Marinette jatuh cinta padanya dan menyebutku sebagai anak kecil! Aku ingin nama Luka hilang dari lisannya." Kesal Adrien.

"Woah! Tenang nak, apa kau jealous? Karena kau mencintai Marinette?" Tanya Plagg keget mendengar seorang Adrien berkata seperti itu.

"Plagg! Aku mencintai Marinette hanya sebagai teman.... jika sesuatu terjadi padanya..."

"Itu namanya cinta, LOVE ma boi." Ucap Plagg datar. Ingin ia mengajari anak ini tentang apa itu cinta? Sebuah buku milik Kak Ros. (Eh, kok malah nyasar.)

"Aku harus bertemu dengannya..."


**********


At Place du Châtelet, 75001 Paris , Prancis.

Dua pasang mata-mata sedang berjalan menuju gerbang besar rumah mewah tersebut. Mereka mengamati sekeliling, bahwa keadaan sekitar benar-benar aman. Mereka berusaha membuka pintu, namun tak terbuka. Yaya menginti dari balik celah, tidak ada pengunci di balik gerbang.

"Ini takkan bisa terbuka, gerbang ini menggunakan sistem teknologi yang hanya bisa membukanya dari dalam rumah ini." Jelas Yaya.

"Jadi, bagaimana?" Tanya Boboiboy bingung.

Yaya berpikir, "Baiklah. Aku punya rencana."

SKIP

Nathalie sedang memandang komputernya, entah sedang apa. Karena Thomas Astruc tidak pernah memperlihatkan isi komputer Nathalie kecuali jika ada seseorang yang menekan bel.

Nathalie merasa sedikit mengantuk, ia melihat sebentar jam dan bangkit dari kursinya. Ia ingin membuat secangkir kopi untuk begadang malam ini.

Saat Nathalie pergi meninggalkan ruangan, Boboiboy yang sudah menyelinap masuk ke dalam rumah langsung beroperasi, menekan tombol untuk membukakan pintu gerbang untuk Yaya. Setelah Yaya masuk, Boboiboy menutup pintu dan pergi dari ruangan secepatnya sebelum Nathalie kembali.

'Fiuh... sepertinya dia tak menyadarinya.' Batin Boboiboy melihat Nathalie kembali setelah dirinya berhasil pergi dan bersembunyi. (Sudah seperti pencuri saja😓)

Rencana 1: CLEAR!

Yaya masuk ke dalam rumah. Rumah yang terlihat besar dan mewah membuatnya mendongakkan kepalanya ke atas. Melihat sisi keindahan rumah tersebut, hingga ia melihat Boboiboy sedag duduk di salah satu sofa rumah ini.

Mission in Paris [ FIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang