Bagian Tujuh
"Gerak-Gerik"
© 2020
- Kaleidoskop -
"Talking without action itu nol besar."
Selamat Membaca Kisah Adel!
"ADEL! TUNGGUIN GUE!"
Cewek berumur enam belas tahun itu memberhentikan langkahnya. Menolehkan kepalanya ke belakang, menemukan sosok cewek yang rambut diikat kuda dengan tahi lalat di dagunya.
Walau, kini para murid berhamburan pulang, Adel masih bisa menemukan yang memanggilnya. Suaranya sangat kentara. "Kenapa, Ndot?"
Cindot, atau akrab disapa Cindy adalah temannya semasa ia kelas sepuluh.
Mereka masih dekat, cuman karena udah beda kelas jadi agak jarang bertegur sapa. Satu-satunya teman paling taat aturan yang Adel miliki, padahal ia duduk di kelas IIS.
Ia menyisir poninya ke belakang. "Hehehe, gue nebeng dong."
Adel mendengus, "Nebeng kata lo? Rumah kita beda arah cuk, jauh. Gak mau ah, kasian motor gue."
Cindy menggenggam lengan Adel, "Ya Allah Del, menolong itu mendapatkan pahala. Masa lo tega sih sama gue!"
"Bodo." Adel memutarkan bola matanya. "Biasa juga naik mobil, mana tuh mobil kebanggaan lo?"
Cindy mendengus dan menaikkan tali tasnya. "Dipinjam sama kakak gue, rese emang dia."
Adel menggendikkan bahunya, kalau begini ya tetep saja Adel tidak peduli. Hahaha, emang jahat dia pemirsa.
"Ga mau ah, ogah."
"Ya Allah Del, pelit kuburan sempit!"
"Bodo!"
"Adel! Gak boleh jahat sama gue!"
"Suka-suka gue dong mau jahat sama siapa!"
"Gue sumpahin ban motor lo bocor!"
"Babi! Kok berani lo doain gue yang jelek-jelek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black ; Kaleidoskop [1]
Teen Fiction"Lo sama aja kayak kaleidoskop. Teropong lo tuh." "Sama-sama berharga maksud lo?" "Bukan anjir. Lo mana ada harganya. Maksud gue itu kalian sama-sama bisa berubah jadi apa aja." "Power Rangers dong?" • • • Ada tiga hal yang tak disukai oleh Adel; 1...