11. BROKEN HEART 2

279 42 6
                                    

Author POV

Suara musik itu memenuhi kamar Kenzo. Sementara Kenzo, ia hanya memandang keluar jendela. Menikmati udara lembap yang dikarenakan hujan.

"Kak ken". Tasya datang.

"Eh...kenapa sya?".

Balas Kenzo dengan sedikit mendongak pada adik perempuannya itu, lalu kembali menikmati hujan.

"Kakak kenapa sih? Baru baru ini pendiam banget?".

"Gak papa". Balas Kenzo.

"Kak, aku mau main ketempat rachel, kakak mau ikut gak?".

Kenzo hanya diam.

"Kak...denger aku kan?". Teriak gadis itu.

"Kau berisik sekali". Balas Kenzo.

"_hmm...kak...kalau aku ajak rachel ke klubing, menurut kk dia mau gak?". Uji Tasya.

"Gak tau". Balas Kenzo.

"Ydh deh, aku ajak aja". Tambah Tasya.

"Jangan kasih diam minum alkohol. Dia lemah, gak bisa neguk alkohol".

"Peduli tapi sok cuek". Balas marchel yang tiba-tiba masuk ke kamar Kenzo dan duduk dekt Tasya.

"😐 kalian pada ngapain di kamarku?!!!".protes Kenzo.

Tasya dan marchel saling menatap dan melempar senyuman.

Rachel POV

Aku berlari kecil saat jam pulang sekolah telah berakhir. Aku berencana ke tempat boxing.

"Buru-buru amat". Ucap rita menghalangi jalanku.

"Huft....ada apa lagi?".

Ku putar malas mataku.

"Loe mau kemana ? Mau latihan karate? Atau mau cari majikan lo?".

"😏 itu urusan aku. Yang penting bukan menjadi jalang sepertimu". Ucapku lalu melanjutkan langkahku.

Sepintas kulihat wajah kesal gadis itu atas ucapan ku. Untuk pertama kalinya, aku tidak merasa bersalah atas cacian kasar ku.

15 menit kemudian. Aku memasuki club boxing yang sudah ramai itu. Alasan kenapa aku tidak ingin latihan di waktu umum adalah ini. Banyak yang latihan. Dan banyak pula gadis-gadis kurang kerjaan, yang hanya ingin melihat otot-otot berkeringat milik buaya - buaya yang sok keren itu. IUee...itu menjijikkan.

Kucari disetiap sudut. Berharap aku menemukan sosok Kenzo diantara mereka.

"Rachel".

Pak tio datang.

"Eh...pak??".

"Ngapain kesini? Mau latihan?". Ia penasaran.

"Gak pak, aku mau ketemu kenzo. Tapi dari tadi aku gak liat dia".

"Dia di ruang latihan bapak. Katanya berisik". Balas pak tio.

"Boleh saya kesana pak?".

"Pergilah. Tau kn arah mana?".

"Tau pak".

Aku berlari menuju ruangan latihan pak tio. Ruangan itu tidak terlalu besar. Dan tidak juga terlalu kecil. Disana tidak banyak peralatan latihan. Hanya samsak dan beberapa alat berat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PUNK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang