Bagian 21

160 14 0
                                    

Denata

Bagian 21

"Kamu mau pindah ke Paris? Emang ada apa disana?" Tanya Ester ketika dirinya berhasil melakukan tugasnya. Mengatakan semua tentang kelakuan Papa Alaska yang tak menyayangi Alaska sebagai anaknya sendiri.

"Mama sakit."

"Pindah gitu? Emang wajib banget kamu harus pindah?" Nata menggeleng pelan.

"Mau temenin Mama disana, sekalian aja sekolah disana." Ester mengangguk kecil.

"Terus Alaska? Kamu sama Alaska udah baikan kan? Nggak musuhan atau berantem lagi kan?" Nata mengangguk sebagai jawaban, iya.

"Alaska udah tau?" Nata menggeleng.

"Kasih tau, jangan buat dia kecewa lagi Nat."

"Iya, lo gue titip sama Kevin. Jaga diri lo baik-baik." Ester mengangguk, mengerti kemudian melihat Alaska yang berjalan dengan masker yang terpasang di wajahnya.

"Ada Alaska tuh, kejar gih." Nata memandang sejenak.

"Biarin aja, dia butuh waktu sendiri." Ucap Nata sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku.

"Terima kasih hari ini, jaga kesehatan ya Ester." Ester mengangguk pelan, kemudian melambaikan tangannya ketika Nata pergi begitu saja setelah pria itu mengucapkan kalimatnya tadi.

Nata berjalan dengan perasaan lega yang tak bisa ia deksripsikan dengan jelas, kemudian matanya kembali melihat Alaska yang datang dengan membawa buket bunga juga buah-buahan.

Awalnya Nata ingin menghampirinya, namun karena panggilan dari Kevin yang membuatnya mendesak dan juga pada akhirnya, Nata tak bisa menghampiri gadis itu.

"Paan?" Tanya Nata ketika sudah mengangkat panggilan dari Kevin.

"Jadwal penerbangan lo nanti sore, selalu kabarin kesehatan Mama ya bang disana."

"Iye."

"Tiket udah gue taruh di atas meja belajar lo, jangan lupa pamitan sama Dave, Reyhan, Malidya, Putri--"

"Iye ah udah gue mau balik."

"Alaska juga bang. Inget, nanti sore lo ke Paris sekarang udah jam dua belas Bang, jangan buang waktu lo lagi sama Alaska." Kemudian, panggilan telfon itu terputus secara sepihak. Nata yang tadi sudah menyalakan mesin mobil kembali mematikannya, lalu beralih masuk ke dalam rumah sakit mencari keberadaan Alaska.

***

Nata tersenyum kecil ketika melihat Ester dan Alaska kini menjadi teman, bercengkrama dengan asyik, tertawa terbahak-bahak dengan Ester yang juga ikut serta.

Sebuah pemandangan yang benar-benar membuat hati Nata ikut dingin, sekaligus hangat bersamaan.

"Las." Panggilnya pelan sekali, membuat gadis cantik itu segera menoleh sambil terkejut ketika melihat kedatangan Nata yang secara tiba-tiba. Terlebih lagi Ester.

"Bukannya tadi kamu mau pulang?" Ucap Ester, dibalas gelengan pelan Nata.

"Jalan yuk Las." Alaska memandang sejenak tubuh pria itu.

"Kamu tau aku ada disini?"

"Tadi Nata cek keadaan aku, maaf ya Las." Alaska mengangguk kecil kemudian berdiri, berjalan mendekat ke arah Nata.

"Mau kemana?" Tanya Alaska sambil melihat Ester yang beranjak dan berjalan menghampiri.

"Makasih ya Las bunganya, kok tau sih aku suka bunga Aster?" Alaska mengangguk kecil, kemudian mengambil tangan Ester.

"Nebak aja, dan pokoknya aku minta maaf atas segala kesalahan aku ke kamu waktu itu." Terdengar cringe tapi memang benar kan? Ester mengangguk kemudian menyuruh gadis itu dan pria di sampingnya agar pergi.

"Selamat bersenang-senang." Ucap Ester.

"Kalau butuh apa-apa panggil Kevin." Ucap Nata sambil menarik tangan Alaska, dengan tubuh gadis itu yang melihat ke arah Ester sambil melambaikan tangannya.

"Nat kamu mau ajak aku kemana?" Tanya Alaska ketika Nata membawanya menyusuri koridor rumah sakit dengan tangan Alaska yang ditarik oleh pria di depannya itu. Tak kunjung mendapatkan jawaban, Nata justru tersenyum kecil sambil mengusak rambut Alaska dengan gemas.

"Masuk." Ucapnya seraya membukakan pintu mobil untuk gadis itu.

"Kita mau kemana dulu! Baru aku mau masuk." Ucap Alaska.

"Panas begini tau Nat." Nata mendongak ke arah langit yang berwarna biru cerah dengan sinar matahari yang memang menyengat ke dalam kulit.

"Tempatnya adem, nggak jauh dari sekolah." Ucap Nata sambil berjalan memutar dan masuk ke dalam mobil.

"Ayo jangan lama-lama." Kemudian Alaska masuk ke dalam mobil Nata, dan mengirimkan pesan untuk Mama kalau dirinya pergi bersama dengan Nata.

Selama perjalanan, hanya terputar musik berjudul To The Bone berkali-kali, dan berulang-ulang. Keduanya tak berdebat sama sekali dengan lagu ini yang terus terulang-ulang hingga dua kali, mereka berdua menikmatinya seraya melihat keadaan luar dari dalam mobil.

"Las." Panggil Nata saat mobil ini berhenti ketika lampu merah menyala.

"Iya?"

"Aku mau pergi ke Paris." Alaska yang mendengar itu sontak menoleh ke arah Nata.

"Ngapain? Ngapain disana?" Tanya Alaska, kemudian memposisikan tubuhnya menghadap ke arah Nata dengan satu tangannya yang memegang tangan kiri pria itu di atas pengendali gigi mobil.

"Mama sakit, aku harus kesana."

"Kevin? Kenapa nggak Kevin aja?!" Nata mengambil nafas pelan, kemudian Alaska merasakan jika tangan kiri Nata bergerak bersamaan dengan mobilnya yang berjalan, setelah lampu lalu lintas kembali berwarna hijau.

"Kevin nggak bisa handle Mama." Ucap Nata.

"Dia nggak bisa apa-apa, maksudnya dia nggak ngerti soal urusan administrasi, obat, dosis obat yang harus di konsumsi lewat jam, Kevin nggak ngerti itu semua."

"Kamu?"

"Aku ngerti semua Las, karena ini yang kedua kalinya Mama masuk rumah sakit." Alaska mengangguk pelan, kemudian memposisikan tubuhnya lurus ke depan dengan tangannya yang ia letakkan di atas paha.

"Kapan kamu pergi?"

"Sore ini."






























Bersambung...

[✓] Denata | Jaehyun (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang