Sickcheng ; dong sicheng ✔

sesdek kvin

"Udah belajar, belum?"

Sicheng ngangguk. "Udah."

Lah? Perasaan baru gue tinggal dua jam dah.

"Dua-duanya?"

"Iya, udah semua."

Sicheeeengg. Gila!

Tumben banget woi.

"Beneran nggak, sih?"

Sicheng natap gue kesel. "Ya beneran lah. Ngapain Sicheng bohong?"

"Oke oke. Gue percaya."

Sicheng lanjut nonton TV. Gue buka buku, mau belajar.

Tapi gue ngeliat ke sekeliling dulu, dan gue ngeliat-DEMI APA PUN APARTEMENNYA BERSIH BANGET.

RAPIH JUGA!

"Cheng, lo beresin ini semua?"

Sicheng ngangguk, matanya fokus ke TV.

"Lo bener-bener ...."

Sicheng nengok. "Emang Sicheng bener."

Gue ngehela napas. "Lo berubah ah, nggak asik."

Sicheng ngerutin dahinya. "Berubah apa? Sicheng biasa aja. Hara yang nyebelin."

Cobaan apa lagi ini ya Tuhan:')

"Sicheng udah belajar, udah beresin apartemen sendiri. Malah dibilang berubah. Terus maunya Hara, Sicheng kayak gimana?"

"Y-ya nggak gitu. Maksud gue kan-"

Sicheng ngebanting remote ke atas meja, terus masuk ke kamarnya.

Brak!

Banting pintu.

Mantap.

"Hara!"

Gue nengok pas Teil manggil, dia lari bareng Haiyan nyamperin gue. "Kenapa?"

Pas Teil sama Haiyan udah sejajar sama gue, kita lanjut jalan ke arah gedung. Iya, masih di deket parkiran ini tuh.

"Sicheng mana? Kok nggak bareng?" tanya Teil.

Gue ngangkat bahu. Tadi pagi, pas gue ke apartemen Sicheng, dia nggak ada. Gue cari ke mana-mana nggak ada. Tas sama sepatunya juga nggak ada. Berarti udah berangkat duluan, 'kan?

"Dia aneh banget," kata gue.

"Aneh kenapa?" Haiyan nanya.

"Sicheng jadi ... aneh pokoknya! Ntar lo berdua perhatiin deh."

"Ih, nggak jelas lo," cibir Haiyan. "Coba jelasin lebih rinci lagi."

"Sicheng jadi rajin belajar, jadi rajin beres-beres-"

"Ya itu mah bagus dong!" sela Teil.

"Iya itu poin positifnya! Ada negatifnya juga masalahnya!" bales gue.

"Apa?"

"Sikap Sicheng jadi ... dingin?"

-Sickcheng-

jadi ... kemarin aku nggak bisa login ke akun ini:')

dan baru login tadi:')

mau nangis aja ak

200620