Serendipity : 1

13 1 1
                                    

Gadis itu berjalan sendiri sembari melihat lihat kelas mana yang nanti nya akan ia tempati setahun kedepan. "Jaaannn!!" panggil teman dari gadis tersebut, Janitra pun menoleh sembari menampilkan senyum cerahnya.

"Jannn gimana gimana? Udah ketemu belum sama si itu tuh?" Tanya Salsa, salah satu teman dekat Janitra. "Ya belum lah Saa, gue aja belum nemu kelas gue dimana." Jawab Janitra.

"Ihh yaudah sana cepet cari kelas nya abis itu cari orangnya biar ga penasaran lagi." Sergah Salsa sambil mendorong pundak Janitra menyuruh nya pergi.

Tanpa mengucap sepatah kata Janitra pun kembali mencari cari kelas nya. Nah ini dia batin Janitra berseru sambil memasuki kelas dan mencari kursi kosong.

Semalam memang mereka meributkan tentang Janitra yang sekelas dengan mantan gebetan Salsa, yang membuat Salsa heboh dan menyuruh Janitra agar keesokan harinya berangkat lebih pagi dan mencari wajah si mantan gebetan teman nya itu.

Hari itu adalah hari ke 2 MPLS alias masa pengenalan lingkungan sekolah bagi para adik adik kelas nya. Janitra yang bosan karna tak ada teman yang dekat dengan nya akhirnya berniat untuk beranjak pergi keluar kelas menuju kelas Salsa, tapi sebelum ia melaksanakan niat nya ia teringat akan ucapan Salsa yang menyuruh nya untuk mencari keberadaan si mantan gebetan Salsa tersebut.

Setelah menengok kanan dan kiri sembari memasang muka penasaran, akhirnya Janitra menemukannya berkat name tag miliknya.

Arfan Eza Ardana, terkuak lah nama mantan gebetan Salsa tersebut. Oh itu orang nya, padahal muka b aja tapi tingkah nya sok kecakepan bener batin Janitra sambil menilai penampilan Arfan kala itu, yang menurut nya tak ada yang spesial ditambah Arfan yang lebih sering diam dibandingkan teman teman yang saat itu sedang mengobrol dengan nya, orang nya pasti gak asik nih diem aja abis nya batin Janitra lagi.

Karna tak kuat akan bosan Janitra pun akhirnya keluar menuju kelas Salsa untuk memberitahukan bahwa ia telah menemukan mantan gebetan nya tersebut. Ketika sampai di depan pintu kelas nya Salsa, ia pun mengetuk pintu.

"Permisi, ada Salsa?" Tanya Janitra sambil sedikit memajukan kepalanya bermaksud mengintip dan mencari Salsa dengan mata kepala nya sendiri. "Oh Salsa, ada kok Saaaa tuh di cariin." Seru seorang perempuan yang Janitra tak ketauhi nama nya.

Tak lama Salsa pun keluar dan langsung menyerbu nya dengan pertanyaan, "gimana-gimana udah ketemu belum? Cakep kan orang nya? Orang nya petakilan kan? Lo sih ga percaya kata gue." Serbu Salsa kepada Janitra.

"Iya udah, apa sih b aja gitu kok orang nya cakep dari mana CIH, petakilan pala lo segitu diem nya itu orang." Jawab Janitra sambil memasang muka malas nya.

"Ha? Diem? Apasih ngga kok, dia tuh petakilan kan gue sering liat dia lagian gue satu eskul sama dia." Ucap Salsa sambil memasang muka tak percaya, "iya diem Sa anak nya tadi dia di ajak ngobrol sama temen-temen nya juga cuma ngangguk sama ngegelengin kepala kalau ga jawab tapi seadanya." Jawab Janitra sambil meyakinkan.

Tak lama bel pun berbunyi tanda siswa di perbolehkan pulang. "Yaudah-yaudah liat besok aja siapa tau dia lagi sariawan jadi diem aja, gue pulang ya Sa duluan." Ucap Janitra sambil berlalu ke kelas mengambil tas kemudian berjalan kearah gerbang sekolah.

*****

Keesokan harinya adalah hari ke 3 MPLS sekaligus hari terakhir bagi para murid baru untuk mengenal lingkungan sekolah baru mereka.

Hari itu Janitra belum bertemu Salsa yang biasanya heboh di depan kelasnya. Ketika sampai di depan kelas Janitra langsung masuk dan duduk di samping tema sebangkunya, tak lama masuklah Riris teman sekolah agamanya dulu diikuti oleh seorang gadis yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Murid pindahan paling batin Janitra.

Janitra berkata begitu karena sudah beredar kabar bahwa kelas nya akan kedatangan murid baru yang sejak hari pertama MPLS Janitra belum melihatnya, ya sebenarnya dia juga tak peduli sih. Dan ternyata ia baru terlihat saat hari terakhir MPLS

Tak lama Miss Lia yang menjabat sebagai guru bahasa inggris masuk ke kelas yang membuat para siswa berhamburan menduduki kursi masing masing.

Janitra kala itu duduk dengan Alia, teman tetapi hanya sebatas tahu nama. Ternyata Miss Lia meminta para siswa untuk membuat kelompok yang nanti nya akan terus seperti itu sampai kenaikan kelas karna permintaan kepala sekolah.

Janitra yang tak kenal terlalu banyak orang di kelas itu hanya diam sambil menunggu orang yang meminta nya untuk masuk kedalam kelompok, sambil mengedarkan pandangan Janitra melihat Bagas teman sekelas Alia dan lagi lagi ia hanya sekedar tahu nama tanpa tahu apakah Bagas mengenalnya atau tidak.

Pandangannya bergeser ke arah sebelah kiri Bagas, ada Arfan duduk di sebelah Bagas. Ketika Janitra mengembalikan pandangan pada Bagas, ternyata pandangan matanya bertubrukan dengan pandangan mata Bagas.

Jangan bila- belum selesai Janitra menyelesaikan kalimatnya Bagas telah lebih dulu memanggil sembari memberikan pose seolah menyuruh nya bergabung dengan kelompoknya. "Jan sinii." Panggil Bagas yang mampu membuat Janitra melengos tapi mau tak mau berjalan kearah Bagas sembari mengajak Alia yang sedari tadi diam seperti dirinya.

Bagus sekarang gue bakalan sekelompok sama itu orang buat setahun kedepan, pasti Salsa yang bakalan ribet hfft batin Janitra mengeluh

Jangan lupa vote sama comment nya ya terima kasih^^

*****
Let's meet our cast!!

- Janitra Azellia Malika
- Arfan Eza Ardana

Untuk cast yang lain akan menyusul seiring berjalannya cerita

*****

Haiii Selamat Datang di cerita ini xixixi^^ gimana ceritanya? Oh ya sebelum itu perkenalan dulu kuy
Haloo saya penulis cerita ini panggil aja Ly. Disini Ly ga kasih cast atau perkenalan biar gak merusak ekspetasi kalian baik kan Ly xixixi. Oh ya ini cerita pertama Ly lho... tadinya udah bikin sih satu cerita tapi gatau kenapa tiba tiba ga mood buat nge lanjutin so Ly unpublish deh. Oh ya nanti Ly bakalan rajin rajin update deh karna kan lagi self quarantine biar Ly gak gabut dan bisa nemenin kalian juga^^. Sebelumnya maaf ya kalau ada tanda baca yang penempatannya salah:( kan baru belajar huhuhu:(
Ok Ly sadar udah kebanyakan omong jadi segitu dulu ya babay^^

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang