Bagian-10. Dibenci

15.1K 1.7K 1.1K
                                    


"Lion Ara berangkat dulu ya.. Ara tadi buat nasi goyeng loh, tadi Ara sempat coba rasanya enak ko menurut Ara, gak tau menurut lion apa"

"Ini obat sama air minum nya, Ara taro sini ya"

"Ohiya... Em.. ntar pulang sekolah.. Ara izin sama lion buat ketemu Momy.. jadi jangan nunggu Ara pulang yah... Ish Ara pede banget ya? Hihi yaudah kalo Lion Masi ngantuk lion tidur ya ..."

"Inget jangan lupa dimakan"

"Ara berangkat ya.. babay Lion"

"Ohiya.. em.."

"Kata orang yg didrakor-drakor yg Ara tonton, kalo pagi ada morning kiss, kok Ara sama Lion engga?"

"Lion mau Ara kasi morning kiss gak?"

Ara mendekatkan wajah nya diwajah Lion yg tenang saat tertidur padahal sudah pagi, Ara memejamkan mata nya, bibir nya dimajukan kedepan.

Sedangkan Lion dikejutkan dengan wajah Ara yg ingin mendekati nya. Lion memundurkan wajah nya, ekspresi nya takut.

Tangan nya terulur memegang Pundak Ara, Ara yg merasa pundak nya dipegang oleh tangan kekar, membuka mata nya.

"Mau ngapain?" Tanya Lion gugup

"Mau ngasi Lion morning kiss"

"Apa?!" Kejut Lion. Morning kiss? Ara? Yg benar saja?!

Ada sedikit masalah dengan Lion, bibir nya alergi jika berciuman. Jadi intinya juga first kiss nya belum ada yg ngambil. Dirinya melakukan hal intim pun tidak mencium dengan bibir.

"Iya, sini bibir nya biar Ara cium"

"Hah?!!!"

"Loh, kalo didrakor-drakor itu cowo nya yg minta, ini Ara lion"

"Ja..jangan deh, Lo berangkat aja sana"

"Lion ngusir Ara ya?" Ujar nya memperlihatkan wajah sedih.

"Engga bukan gitu--"

Chuup.

Ara mencium bibir Lion sekilas.

"Bye! Ara berangkat ya!!" Ara kabur berlari cepat, setelah mencium bibir Lion sekilas.

Lion terkejut, dirinya bengong, memegangi bibir nya, menatap kembali ke arah dimana Ara yg tadi berlari setelah mencium nya.

"Bibir gue? Bibir gue?! Kok kagak gatel???????!!!!!!!"

***

"Na...na...na..." Ara bersenandung saat dijalan, dirinya memang sengaja berjalan kaki, lagi pula, itu sehat bukan?

Ingin menaik bis? Ara belum punya uang.

Angkot? Apalagi.

Dijalan mata nya menangkap seorang ibu-ibu yg membawa banyak belanjaan yg hendak menyebrang jalan. Ara berlari. Membantu ibu-ibu tersebut.

"Tante mau nyebrang ya?" Tanya Ara mencondongkan badannya lalu mengambil alih barang belanjaan ibu itu.

Ibu-ibu itu seperti kaget.

"Ga--"

"Gakapa-apa Tante, Ara ini kuat loh! Kayak em... Bidadari... Dari selokan eaa hahahahihihi" ujar Ara tertawa, ibu itu tertawa canggung.

"Ara bantu ya Tante" ujar Ara lalu mengarahkan ibu-ibu itu yg keberatan membawa belanjaan nya.

Saat sampai di sebrang jalan, saat Ara hendak pergi, ibu-ibu itu menghentikan Ara dengan memegang tangan Ara.

"Iya? Kenapa Tante?" Beo Ara menatap ibu itu meminta jawaban.

"Nama kamu siapa nak?" Tanya ibu itu menatap wajah Ara lekat.

ARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang