Part 11

17 4 1
                                    

Kalo ada typo coment ya man teman:)

Adel menepuk bahu Damar pelan berniat untuk membangunkannya. "Damar," panggilnya lembut namun tidak ada balasan, Adel menoleh kearah kedua sahabatnya dan kedua sahabatnya Damar itu secara bergantian dan menggeleng pelan.

"Damar," panggilnya lagi. "Hm." akhirnya Damar mengeluarkan suara saat tidurnya di usik oleh manusia laknat sebelahnya itu.

"Kamu mau liat lomba sepak bola nggak?"

"Gak."

"Ayo lah ikut masa aku jadi obat nyamuk mereka sih," kata Adel memelas sembari menoleh sekilas kearah teman-temannya.

"Gak."

"Damar ganteng deh, ayo ikut Adel yu nonton sepak bola di lapangan belakang," Kata Adel yang mencoba membujuk manusia es yang sedang tidur di lipatan tangannya itu, hal itu mengundang kekehan oleh teman-temannya.

"GUE BILANG-"

Belum sempat Damar meneruskan kalimatnya, Adel buru-buru memotongnya. "Iya iyaa gausah ngegas dong," kata Adel pasrah lalu ia berjalan menuju teman-temannya yanh sudah menunggu di ambang pintu kelasnya.

"Woy Mar! Gue ke lapanngan dulu sama si Naufan ye?" tidak ada sahutan dari sang pemilik nama 'Mar' itu. Akhirnya mereka ber-5 menyusuri koridor demi koridor untuk sampai di lapangan sepak bola.

Tatapan kagum kaum hawa akan ketampanan yang dimiliki oleh Naufan dan Devan membuat ricuh koridor kelas 12, apalagi kalo sudah dengan Damar jangan harap mereka bisa jalan seperti sekarang. Para ciwi mengerumuni mereka ber-3 seolah-olah pencuri yang digebuki massa. Oke ini berlebihan.

Dara menatap Devan sengit ia tidak suka saat Devan mencoba tepe-tepe kepada perempuan lain, alias tebar pesona kesana kemari.

Kenapa Dar? Kan udah mantan:v

Kini mereka sudah sampai di lapangan bola SMA Tunas Harapan. Mereka memilih berdiri saja ketimbang duduk dibawah, ya, tidak ada tempat duduk disini, tidak ada tribun. Bukannya tidak ada masih dalam proses pembuatan.

"Mungkin Damar gamau kesini gara-gara gak ada tempat duduknya kali ya?" tanya Adel sembari melihat segala arah di lapangan ini.

"Maybe."

Kini suasana lapangan sudah sangat ramai, pinggiran lapangan juga sudah dipenuhi warga sekolah yang ingin menonton sepak takraw, lah kok? Sepak bola maksutnya:v

Permainan sudah dimulai 15 menit yang lalu, rasa bosan sudah menyelimuti tubuh Adel rasanya ia ingin ikut bermain sepak bola saja, ditambah lagi cuaca yang sangat amat panas membuat orang sudah seperti cacing kepanasan. Namun, semnagat para ciwi tidak goyah untuk terus menonton para cogan berlarian kesana kemari.

Adel sudah berada di puncak kebosanannya, ia mencoba menghilangkannya dengan membuka hp nya,mungkin bisa menghilangkan sedikit rasa bosan di dalam dirinya. Tiba-tiba ada sebuah bola melayang yang siap akan menghantam tubuh ramping milik Adel, namun dengan penuh cekatan seseorang telah menarik lebih dulu untuk menghindari bola tersebut.

"Adel awaasss!" teriak Manda

"DEL AW-" mulut Devan terbuka dengan sempurna saat tiba-tiba sahabat gantengnya itu datang dan menarik tubuh Adel kedalam dekapannya. "Waahh emang jodoh si paraahh!" lanjut Devan menggeleng heran.

Tentang DamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang