🚦PART 1🚦

14 5 5
                                    

Happy reading....

"Bersihin seluruh toilet yang ada disini!" Ucap guru berkepala plontos itu garang, lalu memijat pelipisnya yang sedikit berdenyut.

"Bapak bosen, tau gak? Tiap hari kalian berdua Mulu yang telat!"

"Kalo bapak bosen bilang, jangan diam-diam ninggalin!" Ucap salah satu siswa yang telat itu.

Karena tidak mau mendengarkan ucapan siswanya yang ngaur, pak Yono kembali berucap

"Udah sana bersihin, biar kali bisa cepet masuk kelas"

Lalu guru berkepala plontos itu pun berlalu dari sana.

"Ra, Lo bersihin toilet cewe ya, kek biasa"

"Siap!" Ujar siswi tersebut sambil memberi hormat, lalu setelah nya mereka tertawa

Setelah beberapa waktu berkutat dengan toilet, Nauval pun akhirnya selesai membersihkan toilet tersebut.

"Ra Lo udah kelar?"

Gadis yang dipanggil Vira itu pun keluar dari toilet perempuan.

"Iya udah"

Mereka berdua beriringan menuju kelas, pada pertengahan koridor 11 IPA Vira berkata;

"Eh Pal, kelas kita kan beda"

Nauval menghentikan langkahnya yang membuat Vira juga ikut berhenti.

"Lo kayak gak tau gue aja Ra, biasalah" ujar Nauval sambil menaik turunkan kedua alisnya yang dibalas Vira dengan memutar bola matanya.

"Dasar Lo, playboy cap kadal! Kerjaannya tebar pesona terus!"

"Gak perlu diingetin Ra, gue tau kok kalo gue itu ganteng" ujar Nauval kepedean yang membuat Vira tambah kesal.

"Udah sana sana, sebelum gue murka!"

Nauval tertawa, rasanya dia sangat senang sudah membuat seorang Elvira Estenium Argon kesal.

"Oke oke gue kekelas, Titip salam dari gue ya buat Dinda"

"Udah ih, sana pergi!" Usir Vira

"Iya-iya, ini juga mau pergi beb, see you, i love you" pamit Nauval sembari memberikan flying kiss.

Saat ini kelas 11 IPS 1 sedang ada jam olahraga, mereka semua sudah berkumpul dilapangan dan melakukan pemanasan dengan instruksi ketua kelas yang tak lain adalah Arsen.

"Darimana Lo?" Sembur Arsen ketika Nauval baru menapakkan kakinya dilapangan.

"Biasalah Bos"

Ketika Nauval sudah berdiri dihadapan Arsen, tiba-tiba orang yang berdiri disamping Arsen bersuara

"Lo mah Pal, gak seru! Telat gak ngajak-ngajak, gue kan juga mau Deket sama si cantik"

"Lo sih berangkatnya sama orang pacaran, Lo tau kan gue anti sama yang namanya pacaran" jawab Nauval

"Anti jomblo kali maksud Lo!" Cerca Arsen

Kemudian mereka bertiga tertawa.

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring yang membuat para penduduk yang berada dikelas berhamburan keluar menuju kantin.

Arsen tampak bergegas menuju kelas kekasihnya, siapa lagi gadis beruntung tersebut jika bukan sharen. Disepanjang koridor banyak siswa siswi yang menyapa atau sekedar meneriaki namanya yang sudah menjadi hal biasa bagi Arsen karena ketampanannya yang membuat ia populer disekolah.

Karena terburu-buru Arsen tidak sengaja menabrak seorang gadis, sehingga membuat gadis tersebut jatuh.

"Aduh" rintih gadis tersebut

Karena gengsi dan juga mood nya yang tiba-tiba buruk karena waktu menjemput kekasih nya terbuang sia-sia, bukan nya meminta maaf Arsen malah memarahi gadis itu.

"Heh Lo kalo jalan pake mata!" Bentak Arsen

"Dimana-mana kalau jalan pakai kaki!" Balas gadis tersebut tak kalah sengit

Tiba-tiba suara gadis lainnya menghentikan perdebatan mereka.

"Sayang, kamu ngapain marah-marah disini?" Tanya gadis tersebut yang tak lain adalah Sharen.

"Ini cewek kucel nabrak aku" adu Arsen sambil menatap Vira sinis

"Udahlah, gausah diladenin, kamu gapapa kan?" Tanya Sharen perhatian

Karena muak melihat kedekatan sepasang kekasih itu, Vira langsung saja pergi dari hadapan mereka.

---

"Biar gue yang bayar, Lo tunggu disitu ya!" Ujar Vira sambil berjalan mundur,

ketika hendak berbalik, ia justru menabrak punggung seseorang. Saat orang tersebut berbalik badan, dua-duanya saling menatap kaget. Karena aksi Vira yang tidak sengaja menabrak punggung kokoh pangeran sekolah yang tidak lain adalah Arsen, membuat perhatian seluruh kantin tertuju kearah mereka berdua.

"Lo lagi, Lo lagi, Lo emang cewe pembawa sial ya. Udah gue bilang kalau jalan pake mata, Lo gak punya mata hah?" Bentak Arsen

"Ma, maaf" cicit Vira

"Apa lo bilang? Maaf? Enak aja Lo ngomong, Lo gak liat seragam gue jadi kotor semua, shit* Gue gak mau tau, nanti pulang sekolah Lo tunggu gue di parkiran sekolah, awas kalo Lo kabur, gue bikin hidup Lo menderita!" Murka Arsen tanpa memberikan kesempatan untuk Vira berbicara.

Arsen pun pergi meninggalkan kantin dengan amarah yang belum reda. Semua yang berada dikantin menatap Vira kasihan.

---

Beberapa menit lagi pulang sekolah berbunyi. Disaat semua siswa dengan gembira menanti waktu pulang, sebaliknya seorang siswi yang duduk dipojok belakang malah berharap pelajaran fisika di jam terakhir ini tidak berakhir atau kalau mungkin dia bisa sampai dirumah dengan kekuatan teleportasi yang jelas-jelas tidak dimiliki siappun.

"Vir, Lo gak pulang?" Tanya Dinda bertepatan ketika kelas sudah kosong.

Vira yang saat itu berpikir bagaimana caranya kabur dari pemuda yang ditemuinya dikantin tadi terlonjak kaget mendengar pertanyaan Dinda.

"Hah? Eh, iya"

Dinda yang sudah berdiri disamping bangku mereka berdua kembali mendudukkan bokong nya pada bangku disebelah Vira.

"Kenapa? Masih kepikiran kejadian dikantin? Udah kali, palingan dia cuma ngancam Lo doang, gak mungkin dia nungguin Lo"

Setelah mengucapkan itu, Dinda kembali berdiri dan menggendong tas di punggungnya.

"Ayo pulang! Lo mau tidur disini?"

"Iya duluan aja, gua mau keperpus dulu" alibi Vira sambil meletakkan kepalanya diatas meja.

"Yaudah, tapi jangan sampe besok gue denger kabar Lo mati gara-gara kekunci di kelas cuman karena ngehindarin Arsen ya!"

"Iya-iya bawel, siapa? Arsen? Jadi yang gue tabrak tadi namanya Arsen?" Tanya Vira

"Iya, itu aja gak tau!" Sungut Dinda lalu berlalu dari kelas

Beberapa menit setelah kepergian Dinda, Vira keluar dari kelas. Saat hampir sampai diparkiran, dia melihat Arsen yang sedang bersandar di motornya. Dengan terburu-buru ia mengambil jaket yang berada didalam tasnya, setelah memasang jaket yang beruntung nya mempunyai penutup kepala, seketika Vira mengucapkan terimakasih dalam hati kepada Mbak igus yang telah memaksanya untuk mengenakan jaket tadi pagi.

Kemudian ia melangkahkan kakinya agar bisa keluar dari gerbang sekolah dan menuju halte. Ketika melewati parkiran ia tidak merasakan tanda-tanda Arsen mengetahui keberadaan nya. Baru saja ia bernafas lega karena sudah mencapai gerbang, namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang.

"Mau kabur Lo?"

"Aduh, mati" cicit Vira yang masih bisa didengar oleh Arsen

"Lo doa in gue mati?" Sinis Arsen

"E,eh bukan gitu" elak Vira sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang tidak dipegang arsen

"Ikut gue!" Tegas Arsen sambil menarik tas Vira yang membuat sang empunya terseret mengikuti langkah lebar Arsen.


Jangan lupa tekan bintangnya.🙂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE MAZE[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang