Biggivert

CHAPTER 17

Now playing

🎶Hanin Dhiya - Pupus

"Hah? Ren tapi kan..."

"Kamu pulang sama lingga pokoknya" ucap reno kepadaku sambil melirik lingga, sedangkan aku sudah merasa terbebani lebih dulu karena melihat wajah lingga yang menatapku datar tanpa ekspresi apapun

"Kamu harus pulang sama dia pokoknya titik, dah bye aku duluan. oiya satu lagi dibilang jangan panggil nama ish" ucap reno yang kemudian mengusap rambutku sebelum akhirnya meninggalkan kami semua..

"Gc! Mau pulang atau tetep disini?" ucap lingga dengan nada bentakkan khas dirinya yang semakin lama membuatku kebal

"Gausah lah aku naik ojek aja dari pada ngerepotin kamu" jawabku jujur pada lingga

"Lo kenapa sih?"

"Hah aku kenapa?" ucapku kikuk dan bingung dengan pertanyaan yang lingga maksud

"Kenapa lo selalu bikin gua emosi! Bisa ga nurut gitu? kalem! gausah banyak bacot" ucap lingga sarkas dihadapan teman-teman reno yang aku tau sekarang mereka sedang menganggap kami layaknya pasangan kekasih yang sedang beradu argumen

Dan disinilah aku sekarang, berada di dalam satu mobil dengan lingga, benar-benar duduk bersebelahan namun dengan sunyi yang menderu, sangat berbeda sekali suasanya saat aku bersama dengan reno, reno sangat banyak bicara dan selalu membuka obrolan yang menyenangkan saat kami berdua bersama

"Aku nyalain radi..oo .." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, namun lingga sudah memotongnya terlebih dahulu

"DIEM!"

"Ya, maaf"

"Makan dulu! Gue laper!" ucap lingga yang secara tiba-tiba dan bersamaan memberhentikan mobilnya di area parkir restoran jepang

"Tapi aku ga lap...er.." belum sempat aku melanjutkan ucapanku, lagi lagi lingga sudah memotongnya dahulu

"Diem! Gua bilang diem! Bacot lu." ucap reno yang lagi dan lagi berhasil membuatku kicep dan sedikit takut

"Mba sashimi 2, sushi dua, Chirashizushi juga 2, minumnya lemon tea juga 2" ucap lingga yang memesan makanan begitu banyaknya yang aku tidak tahu semua seperti apa bentuk rupa makanan tersebut

"ya siap ok baik di tunggu mas"

Chirashizushi