first time

5K 32 2
                                    


"Kau mandi lah dulu" ucap Jaehyun begitu kami memasuki kamarnya. "Eh, Tunggu sebentar" ia beranjak menuju ke lemarinya

Dengan jantung yg semakin berdegup kencang aku melihat sekeliling dan melihat dimana pintu kamar mandi berada, itu berada di sebelah kanan ruangan.

Jaehyun mulai menghampiriku dan memberikanku kemeja putihnya, yang pasti akan terlalu besar untukku. "Pakai ini dan jangan gunakan pakaian dalam lagi" katanya

Aku hanya menangguk dan berjalan ke arah kamar mandi.

Nekad sekali aku menyerahkan keperawananku kepada Jaehyun, tapi kata Laura sebaiknya memang dengan dirinya karna Jaehyun sangat hebat dalam masalah ranjang. Laura adalah kakak sepupu Jaehyun. Aku juga sudah tau kalau dia gigolo dan banyak dipesan oleh wanita lain untuk memuaskan mereka dengan harga yang tinggi. Namun, permintaan Jaehyun saat ia mengetahui bahwa aku masih perawan. Dia menawariku dengan cuma cuma, aku dengar dia belum pernah menawarkan hal seperti itu ke siapa pun walaupun mereka perawan.

Waktu mandi ku penuh dengan pikiran mengenai Jaehyun. Apakah pilihanku tepat? Ia sudah lama menjadi temanku. Sejak awal berteman dan mendengar bahwa aku masih perawan di kota yang sangat bar bar ini membuatnya selalu mengkhawatirkan ku. Aku terlalu membuang-buang waktunya untuk melindungiku.

Selesai mandi aku menggunakan kemeja yang ia pilihkan untukku. Rambutku yang basah aku lilit dengan handuk. Lekuk tubuhku masih terlalu terlihat bila caraku berdiri dengan postur yg biasanya. Ditambah lagi puting susuku. Kenapa Jaehyun memintaku tidak memakai dalaman sih?

Aku merapikan pakaianku dan membawanya keluar kamar mandi.
Akhirnya aku berjalan dengan bungkuk.

Jaehyun yang melihatku keluar dari kamar mandi menghampiriku dengan membawakan sebuah kantong.

"Masukkan saja bajumu kesini" pintanya.

"Terimakasih" ujarku, masih tak berani memandangi wajahnya. Padahal selama ini aku tidak pernah secanggung ini dengannya.

Ia menepuk pundakku, kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi.

Kamar apartemennya cukup besar, aku mulai berjalan melihat lihat kondisi kamarnya setelah aku merapikan bajuku. Jaehyun sangat suka musik, bagian dinding sebelah kirinya kamarnya dibuat lemari hingga ujung atas untuk menyimpan koleksi album musik. Aku mulai membacanya satu per satu, kebanyakan memang aliran musik keras dengan cover album yang menarik, membuatku iseng melihatnya satu per satu.

"Luna" panggil Jaehyun. Aku segera memasukkan salah satu albumnya yang masih aku genggam dengan terburu buru. Aku kaget tidak terasa aku terlalu lama melihat lihat album musik milih Jaehyun.

Akupun berbalik, menatap dirinya sekilas, dia sangat tampan sekali. Dengan rambut yang basah ituu... Tunggu.

Aku langsung memalingkan muka, ia hanya menggunakan handuk bawah saja. Oh tuhan.

"Ma-maaf, aku... Is-is-iseng melihat koleksi album musik mu... Tan-tan-tanpa izin." Kataku terbata, tajut menyinggungnya.

"Tak apa" sahutnya singkat kemudian menarik tanganku dan memdudukkanku di ranjang. Jantungku mulai berdetak tidak karuan lagi.

Ia beranjak ke kamar mandi lagi dan membawa kembali hair dryer, sisir, dan sebotol? Aku tak tahu apa, sesuatu botol dengan tutup pump, tidak ada merk, berisi cairan bening. Apa vitamin rambut?. Ia meletakkannya kedua benda itu di ranjang. Dan menarik kabel colokan ke atas ranjang.

"Minum obat yang ada di atas nakas itu" pintanya, aku melihat obat kecil itu dan segera meminumnya.

"Duduklah di atas" pintanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang