1.

636 48 2
                                    

                                   .

                                   .

Pada sebuah club malam yang letaknya berada dikawasan elit dan dikelilingi oleh gedung-gedung menjulang tinggi, tampak beberapa pria sedang menikmati kehidupan malam. Tepatnya, disebuah ruangan khusus yang bertuliskan vip. Dengan ditemani beberapa wanita panggilan.

Satu diantaranya adalah pria berkulit agak gelap, berhidung mancung, bermata besar, bibir sexy, dengan tinggi badan diatas 180 cm.

Sekilas pria tersebut terlihat tampan. Tapi, raut wajahnya uh.. sungguh angkuh. Sama seperti saat ini. Kala salah seorang wanita panggilan menyelipkan tangan liarnya ke dalam pakaian yang ia kenakan. Pria itu menepisnya dengan sangat kasar. Matanya bahkan membesar, menatap ke arah tangan wanita malam tersebut.

"SINGKIRKAN TANGAN KOTORMU DARI TUBUHKU! DASAR JALANG." Hardiknya. Teman yang se'ruangan dengannya segera menghentikan aktivitas panas yang sedang mereka lakukan. Fokus mereka kini beralih padanya. Begitu pula para wanita panggilan. Mereka menghentikan aktivitas yang pada saat itu_ beberapa diantaranya sedang menuangkan alkohol, menyentuh bagian dada sang pelanggan, berciuman liar, sampai dengan aksi melepas pakaian.

"Aku hanya bercanda. HA.. Ha.. HA.. Ha.. Kalian boleh menyentuhku sesuka hati. Karena untuk itulah aku membayar kalian. Puaskan aku malam ini. Dan, ini akan menjadi milik kalian!" mengeluarkan segepok  uang kertas dengan nominal fantastis. Melemparkannya ke udara. Kembali ia meneguk minuman yang berwarna lebih muda dari teh. Menuang gelas yang sudah kosong diatas mahkota. Dia tersenyum puas karena berhasil mengerjai teman_nya.

HA.. HA.. HA.. HA..

Seluruh penghuni ruangan ikut tertawa. Mereka tadinya sempat khawatir jika pria tersebut benaran marah. Ternyata itu cuman sekedar candaan. Aktivitas panas kembali  dilakukan. Masih dengan iringan musik yang tidak terlalu keras tapi juga tidak bisa dibilang lembut.

Wanita panggilan itu kini kian bebas bergerak, menyisipkan tangan ke tubuh bagian atas Seung Gi. Kancing bagian leher hingga dada kemeja yang memang sengaja dibiarkan membuka, mempermudah wanita yang duduk disebelahnya menyentuh lebih leluasa.

Seung Gi tidak tinggal diam, ia membalas menciumi cuping, membelai leher, sampai menyelipkan tangan nakalnya ke dalam rok mini yang wanita tersebut kenakan. Sementara tangan lain digunakan untuk menarik tubuh wanita itu dalam rengkuhan.

Para pasangan tersebut tampaknya sudah kehilangan rasa malu. Entah karena pengaruh alkohol atau memang pada dasarnya begitulah sifat mereka.

Bunyi suara Getaran ponsel diatas meja ia abaikan. Padahal ponsel bergetar sedari tadi. Tanda ada panggilan masuk. Harusnya itu adalah panggilan penting. Mengingat panggilan sudah berlangsung kurang lebih selama sepuluh menit. Sang penelepon tidak henti menghubunginya, mungkin ingin menyampaikan berita penting. Tapi Seunggi tak peduli. Saat ini dia lebih menikmati cumbuan.

"SIAL! SIAPA YANG BERANI MENGGANGGUKU!" Untuk panggilan kesekian kali, akhirnya Seunggi merasa terganggu. Dia menghentikan aktivitas berciuman. Menyingkirkan tangan wanita yang saat ini sedang bekerja membuka resleting celana. Tangannya mengisyaratkan agar wanita penggoda itu berhenti bertindak. Setelahnya, Seunggi mengambil ponsel dari atas meja dan menerima panggilan masuk.

"YEOBOSEYO!" baru saja ia akan memaki sang penelepon yang berada diseberang ponsel. Namun, begitu informasi disampaikan, dia mengurungkan niat mencaci.

"MWO" kagetnya.

"A_ARRASSO. Aku segera kesana."

Tergesa-gesa keluar dari ruangan, meninggalkan temannya yang masih terus memanggil. Maklum, malam ini harusnya ia yang menjadi cukong aka orang yang membayar bill.

My perfect couple [completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang