13💐

7 2 0
                                    

~Happy Reading~

Tetapi saat ia ingin membantu Eliza, tiba tiba dalam pikirannya 'mending nolongin Sheila deh, Kasian juga sih, tapi gw ada cara, hahaha lo Emang ga salah karna udah suka sama orang, tapi cara lo buat dapet in orang itu yang salah, Ok gw akting, semoga Eliza ga marah ya, Suatu saat kamu bakal tau semuanya Za, I love you Eliza' batin vano, vano pun menjalankan aktingnya dengan sangat bagus, setelah membawa Sheila kepinggir kolam vano langsung memaki Eliza, tetapi vano menyadari kalau Sheila tersenyum karna ia sudah memaki Eliza,

'cukup van, lo udah bikin dia kek gitu, udah woeee' batin vano, vano pun langsung membawa Sheila pergi dan membantunya mengeringkan tubuhnya dan membantu untuk menghangatkan tubuhnya, tetapi ada rasa kesal saat membantu Sheila karna Sheila Telah menampar Eliza dengan cukup kencang akibatnya membuat pipi Eliza merah,

Saat melihat Nabila melewatinya, vano langsung berbicara kepada Sheila "eh la tadi Eliza kenapa nge dorong kamu gitu ya?" Tanya vano dengan serius, Sheila pun menjelaskan dengan berlawanan seperti yang vano lihat, sementara dalam batinnya vano tertawa 'hahaha lo ga mikir apa?! Gw bisa aja loh laporin lo! Disini juga ada CCTV!! Bodoh!! Hahahaha' Batin vano, setelah merasa Nabila sudah pergi jauh vano langsung mengubah wajahnya menjadi datar dan berlalu pergi dari hadapan Sheila untuk mengambil cincinnya yang dilempar tadi,

Vano pun lebih memilih untuk pulang dan membuat rencana supaya rahasia busuk sheila akan terungkap atau dia yang memberitahu semua, lihat saja nanti

Flashback Off

Setelah Eliza selesai sarapan, ia langsung keluar dari ruang makan, dan langsung bertatap mata dengan vano. cukup lama dia bertatap,

akhirnya dia tersadar dan memutuskan tatapannya dan beralih menatap kakanya Adit, lalu berucap "Kak, Eliza berangkat dulu ya, assalamu'alaikum" pamit Eliza kepada Adit padahal masih lama kelasnya dimulai Eliza berangkat lebih awal karna ingin menghindari vano, setelah Adit membalas salamnya,

Eliza langsung keluar dari rumah tersebut tanpa menatap ke arah vano,

"Cepetan kejar! Lo mau dia beneran marah?!?!" Bentak Adit saat melihat vano masih diam ditempat, setelah mendengar bentakan dari Adit, vano langsung berlari keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun, "dasar, Adek ipar gada akhlak!!" Ucap Adit dengan datar

"Zaaa tunggu!" Teriak vano saat Eliza sudah ingin masuk kedalam mobil, Eliza yang merasa dipanggil hanya diam saja tidak berbalik badan ataupun menjawab ucapan vano, sementara vano langsung menghampiri Eliza dan langsung memeluknya dari belakang

"Maaf, maaf, maaf Za maaf, aku tau aku Kemaren kelewatan, tapi aku ada penjelasan, berangkat bareng aku ya, ya Zaa plisss" ucap vano yang masih setia memeluk Eliza dari belakang dan memangku wajahnya di pundak Eliza, eliza yang merasa jantungnya berpacu dengan cepat pun langsung berbalik badan, vano yang mendapat gerakan Eliza berbalik langsung mengubah posisinya menjadi berdiri seperti biasa

"Maaf Za, maaf" mohon vano sambil memegang tangan Eliza, sementara Eliza membalasnya dengan senyuman manisnya, "iya gapapa kok" ucap Eliza sambil tersenyum, "oh iya katanya mau nganterin aku? Ayok! Keburu telattt" ucap Eliza sambil menarik tangan vano menuju ke mobil vano

Vano pun menerimanya dengan senang hati, mereka pun masuk kedalam mobil vano,

Saat dijalan

It's a love story🏹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang