12. Broken heart 3

273 43 3
                                    

Author POV

Brugh.....

Sebuah pukulan keras mengenai punggung sebelah kanan rachel. Hingga ia tersungkur.

"Hahaha....rasain lo". Ejek mereka.

"Kalian brengsek ya...ngelawan cewek aja harus kroyokan". Ucap rachel berusaha berdiri.

"Rachel". Tangis Tasya.

Rachel kembali membantai salah seorang dari mereka. Meski pukulannya tak sekeras awalnya.

Brug....

Sebuah pukulan mengenai pipi rachel, sudut bibir dan hidungnya berdarah, ia terkulai lemas di tanah.

"Loe harus ingat kodrat lo. Loe itu cewek. Sejauh apa loe belajar bela diri. Loe tetap g bisa saingin kita-kita". Mereka tertawa angkuh.

Tiba-tiba...

"Neng rachel".

"Rachel, loe gak papa?".

Bng jul dan bng teguh datang. Berbarengan dengan menyusulnya Kenzo.

"Kalian anak mana? Kalian berani ganggu teman-teman gue?". Ucap Kenzo dingin.

Ketiga preman itu saling melihat. Tampak di wajah mereka rasa panik yang semakin lama semakin menggebu. Apa mereka kenal Kenzo?

"Gue gak perduli ini teman lo, pembantu loe, yang penting mereka adalah sasaran kita". Ucap mereka.

"Berarti loe semua berurusan sam gue". Ucap Kenzo marah.

Dengan mudah Kenzo membantai ke 3 preman itu.
Sementara Tasya,ia tampak frustasi dengan aoa yang dilihatnya.

"Sya...". Ucap rachel sambil memeluk tasya. Rachel tau kalau hal tersebut akan membuat Tasya sedikit depresi.

"Gue ingetin loe semua, jangan ganggu teman-teman gue lagi. Dan bilang sama orang yang nyuruh loe, gue, Kenzo william nantang dia buat jadi laki-laki. Ngerti lo". Ucap Kenzo nantang.

"Bng jul, bang teguh, kalian mau ikut gue kerumah, atau mau langsung pulang?". Tanya Kenzo.

"Pulang aja deh bi, neng rachel gimana_?".

"Rachel sama gue aja. Kalian pulang aja".

"Ok bos".

Setelah membantu rachel dan Tasya masuk ke mobil Kenzo, bng jul dan bng teguh pergi pulang.

Dimobil,

"Turunin aku disini ken, aku pulang sendiri aja". Ucap rachel.

Kenzo hanya diam.

Hikss.....

"Kurasa isak tasya bisa buat kamu paham untuk nginap di rumahku dulu". Ucap ken.

Rachel hanya diam sambil mengelus rambut Tasya yang tidur di pangkuannya.

Rachel POV

Cukup larut waktu kami tiba di rumah Kenzo. Punggung belakangku sangat sakit. Tapi aku takut kalau bilang, nanti malah makin ribet semua.

Kenzo menggendong tasya masuk kerumah, sementara aku menyusul dengan langkah pelan di belakang.

Serius, aku agak khawatir luka ini mempengaruhi gerakku. Tangan kananku mulai kebas, dan terasa sakit jika di gerakkan.
"Apa yang harus aku lakukan?".

"Kenapa masih berdiri disitu?". Tanya Kenzo setelah mengantar tasya ke kamar.
Aku tidak menjawab, rasa sakit ini membungkam mulutku. Hanya keringat jagung yang terus mengalir di dahi dan wajahku.

PUNK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang