🌚🌚🌚
...
Setelah 7 hari di rumah sakit, akhirnya Achana bisa pulang, meskipun masih ada rasa trauma dan baby blues nya belum menghilang.
Begitu sampai dirumah, Achana segera memasuki kamarnya tanpa banyak bicara, diikuti Jaehyun dari belakang dengan Jefian digendongnya dan menidurkan Jefian disebelah Achana agar rasa trauma dan baby blues Achana perlahan menghilang. Setelah itu ia menghampiri Jeno dan Mark.
"Pa, Mawar itu bego apa gimana sih?" Tanya Jeno saat ketiga cowok itu tengah berada di ruang tv untuk bersantai
"Kenapa emang?" Tanya Jaehyun
"Di pancing dikit langsung kebuka kedoknya." Ujar Jeno
"Itu mah emang bodo aja No, gara-gara obsesi jadi gitu. Makanya om Kris kemarin bilang masalah ini akan mudah selesai." Sahut Mark
"Dipenjara berapa tahun?" Tanya Jaehyun
"Gak tahu, tapi kata om Tera, dia bakal usahain kalo hukumannya berat, kalo bisa sih gak boleh mendekat kearah mama." Ujar Mark
"Kata papa sih mending dikucilkan aja." Ujar Jaehyun
"Hukum mati lah pah, biar lebih kane." Ujar Jeno
"Mending bunuh perlahan." Timpal Mark
Yasudah lah, gimana anaknya aja, Jaehyun capek. Dia harus mikirin gimana cara agar Achana bisa sembuh, apapun caranya, harus Jaehyun lakukan.
"Pa, gimana keadaan mama?" Tanya Jeno tiba-tiba
"Mendingan sih, gak meraung-raung lagi, dan gak se pendiam awal-awal. Semoga aja cepat pulih." Ujar Jaehyun sambil memejamkan matanya
"Mark denger dari bunda, katanya mama trauma gak mau punya anak lagi.." lirih Mark
"Ekhm, kalau memang mama kamu gak mau punya anak lagi, gapapa kok, ini juga kesalahan papa gara-gara ninggalin mama sendirian." Ujar Jaehyun lalu kembali membuka matanya
Jaehyun merasa cukup tersiksa, karena biasanya istrinya akan mengomel dan bertingkah aneh, namun karena hal ini ia menjadi lebih pendiam, dan itu membuat Jaehyun merasa frustasi.
Samar-samar Jaehyun mendengar suara tangis bayi, ya, itu suara Jefian menangis, namun tak sampai 30 detik, suara tangisan itu hilang. Jaehyun, Mark dan Jeno langsung panik dan menuju kamar dimana ada Achana dan Jefian.
Jaehyun takut kalau istrinya akan melakukan hal gila kepada anak mereka, bukan karena Achana benci, namun karena trauma membuat Achana menjadi mudah hilang kendali.
Ceklek...
Bukan, bukan ketakutan Jaehyun yang terlihat sekaran, melainkan Achana yang sedang menggendong Jefian sambil mengelus kepalanya lembut, tak lupa bahwa Achana juga tengah menyusui anaknya itu.
"Apa?" Tanya Achana
"Kenapa bangun?" Jaehyun menghampiri Achana dan mendudukkan dirinya disamping istrinya itu, sedangkan Mark dan Jeno duduk di sofa yang ada di ujung tempat tidur dekat dengan televisi.
"Anak Achan laper, masa di diemin?" Sahut Achana
Ketiga lelaki dewasa itu tersenyum mendengar penuturan Achana.
"Chandara udah pergi ya??" Lirih Achana
Jaehyun, Mark maupun Jeno tertegun mendengar lirihan Achana. Pertanyaan itu baru diucapkan kembali setelah 2 hari ini Achana benar-benar diam
"Dia tenang kan disana?" Tanya Achana lagi
"Dia tenang kok disana." Sahut Jeno
"Achan mama yang buruk ya?" Ujar Achana pelan
"Kata siapa hm? Siapa yang bilang gitu sama kamu?" Tanya Jaehyun
"Achana." Jawab Achana
"Gak mah, mama adalah mama yang baik. Bahkan Chandara bahagia punya mama kayak mama Achan." Ujar Mark
"Dek, dengerin Mas.." Jaehyun mengambil nafas
"Kamu jangan menyalahkan diri sendiri, karena semua yang terjadi udah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa. Kalau kamu butuh sandaran, disini ada Mas kok, ada Jeno sama Mark juga. Jangan jadikan semua beban." Jaehyun mengelus rambut Achana sambil menatap matanya.
Sedangkan Achana hanya tersenyum kecil dan fokus ke Jefian yang tengah menyusu padanya.
"Mah, buat lagi aja mah." Seru Jeno tiba-tiba
Plak!
Mark memukul kepala Jeno dengan keras
"GOBLOK SIA!!" Pekik Mark
Sedangkan Achana langsung terdiam, lalu menatap Jaehyun.
"Mas, Achan takut punya anak lagi.." Lirih Achana hampir menangis.
.
.
.Kali ini Jefian lagi dititipin ke Jeno sama Mark. Pasalnya, Jaehyun kini tengah membantu sang istri untuk mandi, ingat! Hanya mandi!.
Jadi, Mark dan Jeno segera berlari ke kamar sang adik, dan disinilah mereka.
"Hayoloh Jefian..." Jefian yang sedang berbaring di box bayi dan tidak tahu apa-apa hanya bisa mengedip polos saat Mark menyebut namanya.
"Jefian bukan anak mama Achan loh~" Goda Mark
Tak sadar bila Jefian sama sekali tak mengerti arti kata yang Mark ucapkan
"Bang, Jefian kan emang anak mama Achan.. Yang bukan anak mama Achan kan kita.." Sahut Jeno
"Lah iya, kita bukan anak kandung Mama Achan." Ujar Mark
"Elu sih bego bang!" Seru Jeno kesal
"Lah kok gua?! Etapi bisa loh kita jadi anak mama Achan seutuhnya." Seru Mari semangat
"Hah? Gimana caranya?" Tanta Jeno
"Ntar kita nyusu aja ke mama!" Pekik Mark semangat
"Wahhh,, ide bagus!" Seru Jeno tak kalah senang
Sedangkan Jaehyun dan Achana yang baru datang ke kamar Jefian hanya bisa mengelus dada sabar.
.Tbc.
Hai
Btw,,
Awas ini perawan bapak Johnny kejengkang ke belakang.
Nahloh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Muda [JaeHyuck] -SELESAI-
FanfictionIni tentang Achana yang nikah sama duda anak dua, Jaehyun Rahandika. Lokal Gender Switch Crackpair