Drop🎶

26 9 0
                                    

Sinar matahari yang menembus masuk kedalam kamar membuat tidurmu terusik. Menerjapkan matamu beberapa kali menyesuaikan dengan sinar hangat yang memenuhi ruangan. Pagi ini kamu merasa sedikit pening. Entah kenapa rasanya tadi malam kamu seperti tidak tidur. Saat menyadari jam berapa sekarang, kamu tersentak. Kamu terlambat masuk kerja.

Drap!drap!drap!

"Oppadeul! Selamat pagi! Aku pergi dulu ya!" Sapamu sekaligus berpamit pada member EXO.

Oh ya, semalam kamu menginap didorm mereka. Itu karena permintaan Chen, katanya karena akhir akhir ini kamu pasti kesepian sendirian diapartement-mu. Kamu mengiyakan saja, toh ada benarnya juga kata kekasihmu itu. Kadang-kadang kamu memang kesepian.

"Eh? Langsung berangkat? Nggak makan dulu?" Tanya Suho yang melihatmu terburu-buru.

Kamu menggeleng cepat. "Maaf, aku sudah telat."

"Sini kuantarkan. Baek, jangan makan punyaku." Chen menawarkan diri juga memperingati Baekhyun yang pasti akan memakan sarapan bagiannya. Lelaki Byun itu mendengus. "Iya iya, hati hati kalian!" Meski begitu, dia tidak pernah lupa mengkhawatirkan membernya apalagi kamu.

Chen yang mengerti keadaanmu mengemudi-kan mobilnya dengan cepat. Berkatnya, kamu bisa sampai ditempat kerjamu lebih cepat dari yang kamu kira. Benar saja, kamu disambut dengan kekacauan disetiap divisi yang sibuk karena deadline. Juga dikarenakan pemutusan kontrak dari salah satu penulis kemarin, perusahaanmu menjadi sedikit goyah.

"Penulis (Y/N)! Bagaimana bisa anda terlambat disaat saat menyibukkan seperti ini!?"

"Maafkan saya!! Saya akan menggantikan rapat dilantai 6!"

"Tolong fotokopi-kan ini sebanyak 5 rangkap!"
"Naskah dari Penulis Yoo Jina tolong dikirimkan sekarang!"
"Siapa yang kemarin mendokumentasi-kan Galeri? Kirimkan ke-email sekarang!"
"Penulis (Y/N), mana naskah yang anda janjikan?!"

"Iyaaa sebentar!! Saya baru selesai rapat antar penulis!!"

Semua ini benar benar membuatmu pusing. Masih belum ada yang beres dari tadi pagi. Kamu yang harus menghubungi beberapa penulis untuk buku mereka. Mengirimkan beberapa dari puluhan data ke-divisi editor. Merevisi naskahmu sendiri, bahkan kamu belum menyelesaikan satu bab yang kamu targetkan hari ini. Benar benar membuatmu kewalahan.

"Hei, (Y/N), kamu nggak panas? Pakaianmu masih bertumpuk tumpuk dimusim panas seperti ini."

Bom mengingatkanmu, dan kamu juga baru tersadar dengan pakaianmu. Kamu memiliki kebiasaan memakai pakaian yang bertumpuk-tumpuk. Dimulai dari kemeja, kamu lapisi dengan sweater tipis, setelah itu jas kerjamu. Biasanya kamu akan lepas segera setelah sampai ditempat kerja, namun karena kamu terlambat ini jadinya kamu sendiri tidak sadar. Kamu memang ceroboh dan pelupa.

"Manager menagih naskahmu? Kamu keperpustakaan saja cari bahan. Biar aku yang handle pekerjaanmu, tinggal sedikit kan."

Yah, Bom bisa menjadi malaikat penyelamat bagimu disaat saat seperti ini. "Bomi~ Terimakasih banyak!" Ucapmu sembari memeluknya. Dari sekian banyak tempat, kamu memilih untuk berada diperpustakaan. Kenapa? Disana dingin, kamu bisa istirahat sebentar sambil membaca buku juga. Apalagi musim panas seperti ini. Benar kata Heeyoung saat kalian masih di Indonesia dulu, kalau di Korea sekalinya cuaca panas maka akan benar benar panas, dan jika cuaca dingin maka akan benar benar dingin.

Mungkin kamu harus adaptasi dengan cepat, kalau tidak mau membeku kedinginan saat musim dingin nanti.

"Hari ini sibuk banget ya? Aku dengar waktu kekamar mandi, katanya dari pagi hampir nggak ada break?"

Kamu mengangguk menjawab pertanyaan Heeyoung. Begitu jam kerja selesai, kamu dan Heeyoung memilih istirahat di cafetaria bersama. Sekaligus kamu istirahat setelah seharian penuh sibuk dengan pekerjaanmu.

"Yah.. salah satu penulis membatalkan kontraknya, jadi harus kejar deadline hari itu juga. Aku ditagih naskah terus sama manager hahaha."

Heeyoung mengamatimu dengan lekat selama beberapa saat. "Wajahmu sepertinya agak pucat?" Ujarnya yang membuatmu mengernyitkan dahimu. "Iyakah? Perasaanmu saja mungkin. Bisa jadi bawaan lelah sih." Balasmu yang tak sepenuhnya menyalahkan ucapan Heeyoung tadi.

"Hmm, jangan dipaksakan."

"Iya deh, kamu tuh.. lukisannya apa kabar?"

"Heh! Kenapa tiba tiba bahas lukisanku?!"

"Ehehehe.. Bercanda, Hani.."

Kamu akhirnya pulang setengah jam lebih lambat dari biasanya. Dan itu cukup mengkhawatirkan member EXO yang menunggumu didorm. Setelah kamu mencoba menjelaskan, mereka malah bertambah khawatir akan batas tubuhmu. Sebaik mungkin kamu mempercayakan mereka untuk tidak mencemaskanmu. Tapi sejatinya, EXO tetaplah EXO, Suho bahkan memberimu setengah dari simpanan vitamin yang ia punya untuk segera kamu minum.

Brukk..

"Hahhh.. Kasur memang paling terbaik.." Desahmu lega begitu menjatuhkan diri diatas kasur.

Kedua retina matamu menelisik setiap sudut kamar Chen yang selalu kamu tempati ketika menginap didorm member. Kamu mulai terlarut dalam pikiranmu tentang apa saja yang harus kamu kerjakan setelah ini. Kamu harus membantu Kyungsoo memasak makan malam, sehabis itu menyelesaikan naskahmu, lalu kamu..

Deg!

'Aku ketiduran!!'

Bisa bisanya kamu ketiduran dan berakhir terbangun pada pukul 1 malam seperti ini. Mengingat besok akan ada segudang pekerjaan yang ditagih padamu, kamu begadang hingga pagi berangkat kerja.

Baekhyun yang melihat wajah pucatmu saat berangkat tadi sudah mewanti-wanti apa yang akan terjadi padamu. Dia mengkhawatirkanmu tentu saja. Ia bahkan menunggumu hingga petang waktunya kamu pulang. Dan menyambutmu saat kamu datang, masih dengan wajah cemasnya.

"Sarang, selama kamu kerja tadi.. kamu nggak apa ap—"

Blug..

"—a.. SARANG!?"

___________________________
TBC..

Stuck lagi otak saia muehehe..

Hope you like
Enjoy and vote please
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang