4.Rapuh

8 5 0
                                    

"Sekebalnya Manusia dengan luka,pasti pernah mengeluarkan air mata karna setiap manusia punya Hati "

#Cindykristina

Dikediaman keluarga Admadijaya

“ckittttttt”-suara decitan rem dari motor Cindy yang berhenti tepat di bagasi rumahnya

“ehhh,non Cindy udah pulang,kenapa sore bener pulangnya neng”-ujar mang Supri/suami bi mori,supir pribadi Papa Cindy

“iya mang soalnya tadi ada kwan pingsan jadi cindy tolongin dulu deh”-ujar Cindy  turun dari motornya dan hendak menyalim tangan supirnya

“oh begitu toh non”-menganguk-anggukkan kepala,”ehhh gak usah di salim non tangan mamang kotor habis nyuci motor Bapak”-tolak mang Supri menyadari uluran tangan ‘nona mudanya’

Cindy mengabaikan ucapan mang Supri dan tetap menyallim tangan supir papanya itu.”hahaha gapapa mang”-ujar Cindy sangat ramah dan berjalan hendak memasuki rumahnya,rumah yang sejak lama kehilangan arti sebagai tempat berlindung bagi Cindy.

langkahnya tercekat melihat sang papa yang berdiri di depanya sambil mengulurkan tangan kepadanya, Cindy melirik uluran tangan papanya sekilas kemudian berlalu melewati Papanya.

“dimana sopan santun kamu anak muda,apakah si supir lebih berharga dibanding Papa kandungmu”-Ujar Pras pada Cindy yang melewatinya begitu saja

Cindy menjeda langkahnya,“iya,karna dari si Supir saya merasakan sosok seorang A-YAH yang layak di hormati dan dihargai”. kemudian Cindy lanjut berjalan

Pras mengepalkan tanganya emosi,“anak kurang ajar”-geramnya dalam hati

"Sudahlah mas,gak usah diambil pusing,namanya juga remaja labil"-ujar Nadine

Dikamar Cindy

Cindy meletakkan tasnya di meja belajar, berlalu menuju  lemari pakaian untuk mengganti pakaianya menjadi baju santai,kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mencuci mukanya di wastafel.

“huft…capek”-ujarnya menatap dirinya dicermin wastafel lalu mengelap tetesan air mengalir diwajahnya. Cindy berjalan menuju kasur king size dengan balutan sprei hitam yang nampak sangat kontras dengan warna cat kamar Cindy yang di dominasi warna abu-abu dan hitam.satu kata untuk suasana kamar Cindy “gelap” meskipun ditlengkapi dengan penerangan yang cukup.

Cindy merebahkan tubuhnya yang lelah diatas kasur king Size-nya memainkan handphone nya.hanya ada 1 notif disana karana memag Cindy tidak memiliki akun social selain Whatsapp itupun hanya memiliki ,3 kontak yakni,bi Mori,Mang Supri dan Sonia cuantiek.

Cindy
Alay bat dah nama lo di kontak gue

Sonia cuantiek
Emang gue cantik kok

Cindy
Cantik dari hongkong,muka kek penghuni sekolah gitu

Sonia cuantiek
Emang kawan kamvret lo,tega lo ngerjain gue tadi,malah gue goblok percaya ama orang absurd kek lo

Cindy
-Sejak kapan kita jadi kawan?
-Ngaku juga kalau lo goblok

Sonia cuantiek
-Mulai hari ini lo bukan cuma jadi kawan tapi jadi sahabat gue,lo mau kan
-jan sekate-kate lo gini-gini gue ikut olimpiade Biologi ya

Cindy
-Lo yakin mau jadi sahabat gue?
-ga nanya

Sonia cuantiek
-yakin dong,mau ya ya ya😁
-🙄

Cindy
Gue gak yakin,lo pasti malu sahabatan sama gue kalau lo tau gimana kehidupan nyata  gue

Sonia cuantiek
Aiss yakin aja,gue gak bakal malu kok ,lo juga kan gak tau gimana kehidupan gue,jangan insecure gitu dong

Cindy
Hmm iya deh,lain waktu kita cerita-cerita biar saling kenal

Sonia cuantiek
Oke aman

Cindy
Read...

Cindy hanya membaca chat sahabat barunya.Cindy duduk dipinggir kasurnya mengambil foto diatas nakasnya.

"Ma Cici kangen mama hiks...,mama kangen gak sama cici hiks...atau mama malah benci cici,mama tau gak semenjak mama pergi Papa jadi galak sama Cici hiks...hiks..,maafin cici ya ma kalau cici suka ngelawan sama Papa hiks...,"-Cindy berbicara pada sebuah frame berisi  foto mamanya yang sedang menggendong Cindy kecil dan Pras yang sedang memeluk pinggang Mamanya Posesif dengan senyum tulus di wajah mereka.

"Cici bisa aja ketawa bebas diluar sana ma hiks..,tapi semua hiks...berganti luka ketika cici melihat hiks..hiks...  wajah dingin Papa yang dulu begitu lembut sama cici hiks...,-Tangis Cindy semakin menjadi memeluk erat foto keluarga kecilnya

"Cici sayang mama gak kemana-mana ,mama selalu ada dirumah ini ,karna mama ada dihati Cici dan di hati Papa"-suara seorang wanita cantik dengan rambut bergelombang diurai indah

Cindy mengapus air matanya dan mendongkak kearah sumber suara itu.
"Mama hiks..,ini beneran mama?cici kangen mama hiks..."-tangis Cindy hendak memeluk sosok itu,namun sebelum jari mungil Cindy menyentuhnya,sosok itu hilang begitu saja.

"Hiks...hiks...cici mau ikut mama hiks...jangan tinggalin cici ma hiks.."- Cindy luruh ke lantai dengan air mata bercucuran di wajahnya,Cindy yang begitu ceria dan cerewet diluar sana akan berubah menjadi Cindy yang rapuh dan lemah  ketika berada di rumah.

Perlahahan mata Cindy terpejam dengan kedua tangannya yang terus memeluk erat Foto keluarga kecilnya

My Poor Life(On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang