10. Terlambat2🍒

128 11 2
                                    

Happy Reading🍒
.
.
.

Sederhana namun bermakna

~Ika Puspita


"Naik?", tanya Cheryl ragu.

Reyfand mengangguk masih dengan membelakangi Cheryl.

"Naik kemana?", tanya Cheryl polos.

"Bahu"

"Cheryl berat loh kak, nanti kalo jatoh gimana?"

Jengah dengan kelakuan Cheryl, Reyfand langsung mengambil alih kaki Cheryl dan menempatkan tepat dibahunya.

"Aaaa", pekik Cheryl kaget karena tubuhnya yang tiba-tiba melayang.

Akhirnya Cheryl bisa duduk di atas tembok yang menjulang tinggi ini. Namun karena keseimbanganya yang tiba-tiba goyah ia jatuh di rerumputan. Reyfand yang melihat Cheryl terjatuh segera naik dan melompat ke dalam. Dilihatnya Cheryl yang meringis menahan sakit di dengkulnya. Reyfand kira Cheryl akan menangis meraung-raung karena menurut Reyfand Cheryl adalah gadis manja. Namun ternyata tidak.

"UKS", ucap Reyfand menatap luka Cheryl.

"Enggak usah nanti juga sembuh sendiri", ucap Cheryl sambil berusaha berdiri dan memungut tasnya yang terlepas.

"Kakak makasih ya udah nolongin Cheryl. Cheryl pergi dulu", ucap Cheryl sambil tersenyum menunjukan deretan giginya yang rapi.

Cheryl berjalan dengan tertatih tetap keukeuh untuk melangkahkan kakinya yang sebenarnya terasa sangat sakit. Namun baru beberapa langkah ia berjalan tiba-tiba keseimbanganya hilang karena rasa sakit yang semakin menderanya. Cheryl limbung, namun belum sampai tubuhnya menghantam tanah pinggangnya sudah lebih dulu direngkuh oleh tangan kekar seseorang. Reyfand, ya orang itu Reyfand.

Cheryl menatap Reyfand yang juga tengah menatapnya. Entah mengapa ia merasa berdebar melihat mata Reyfand yang memberi sorot tajam. Namun disana juga ada keteduhan yang membuat Cheryl merasa tenang. Sepersekian detik mereka saling menyelami manik mata masing-masing sebelum suara seseorang membuat mereka sadar.

"Hei apa yang kalian lakukan"

Di sana sudah berdiri seorang guru dengan kepala botak dan kumis yang lebat. Membuat Reyfand melepas rengkuhanya dan membantu Cheryl berdiri dengan tegak.

"Kalian ini sudah waktunya masuk malah asik pacaran. Di sini tempat belajar bukan pacaran"

"Ehh kita nggak pacaran kok pak, tadi kita telat terus manjat tembok. Tapi Cheryl malah jatuh nah lutut Cheryl sakit deh tadi mau jatuh lagi tapi ditolongin kakak ini"

Penuturan Cheryl membuat Reyfand geleng-geleng kepala. Antara polos dan bego memang beda tipis.

"Ohhh jadi kalian telat dan mau kabur dari hukuman?"

"Enggak ih pak jangan suudzon dulu, dosa tauk"

"Tunggu-tunggu kayaknya saya belum pernah melihat kamu disini"

"Cheryl anak baru pak, baru aja hari ini masuk. Bapak namanya siapa?"

"Ohh pantes, bapak Husein guru BK disini"

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang