"Assalamualaikum Bi. Abi lagi dimana?" tanyaku.
"Wa'alaikumussalam Humairah, Abi lagi di kantor. Ada apa?" tanya nya.
"Ha-- eh-- tidak apa-apa. Hanya rindu ingin menelpon."
"Abi juga selalu merindukan kesayangan Abi. Kamu sudah sampai belum ke Panti Asuhan nya?"
"Belum, ini masih diperjalanan bersama Amira dan Rahina, tapi berhenti sebentar. Hm Umi sudah mendengar suara Abi, sudah dulu ya sayang."
"Iya cintaku. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam," sahutku memutuskan sambungan telepon.
2 tahun menjalani pernikahan, belum pernah sekalipun suamiku berkata kasar atau menyakiti diriku maupun perasaanku. Dia yang ku kenal juga tidak pernah berbohong, tapi hari ini tanpa sengaja aku melihat seseorang yang sangat mirip dengan suamiku, tapi dia sedang bersama anak kecil yang tidak aku kenal.
Rasa hatiku tak karuan, kami tidak memiliki kerabat disini karena kami pendatang, jadi tadi anak siapa? Jika anak boss nya tidak mungkin dia berbohong!
"Hei cantik, kok bengong?" tegur Amira.
Aku yang melamun langsung tersadar, aku tak ingin berfikir negatif pada suamiku, aku sepenuh nya seratus persen percaya pada suamiku, bisa saja tadi aku salah lihat, apalagi hanya sekilas.
"Ini ditegur malah balik ngelamun!" ejek Rahina.
"Ha enggak kok, Rahina kamu kapan balik?" tanyaku yang tak menyadari Rahina sudah berada dalam mobil.
"Ini nih, saking asiknya ngelamun!" canda Amira.
"Kita lanjut ya! Aku udah selesai antar pesanan tanteku dan ambil datanya," jelas Rahina.
Kami memberikan anggukan tanda setuju. Aku, Amira dan Rahina berencana pergi ke salah satu Panti Asuhan yang ada di kota kami, tadi singgah sebentar ke Taman Kanak-kanak milik tante Rahina karena dia ada keperluan.
Tujan kami pergi ke Panti Asuhan, selain berbagi beberapa rezeki yang kami miliki, kami juga sering menghibur mereka dengan bercerita, yang tentunya cerita itu akan bermanfaat tentang agama dan kebaikan.
Hal ini sering kami lakukan setiap seminggu sekali. Yang tentunya aku sudah meminta izin dulu pada suamiku.
***
Tak dapat ku elak, perasaan hatiku sedang tidak enak dan diajak bekerja sama.
"Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali. Aamiin," do'aku pelan, kuharap hatiku menjadi tenang kembali, apapun yang kurasakan dengan berdoa dan mengingat Allah Swt, hatiku akan menjadi tenang.
Bersambung...
Arti doa Husnah untuk ketenangan hatinya. (Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat))."
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR MATA DI CADARKU
Ficção GeralBertemu lalu berjodoh, tidak! Ini kisah dua insan yang berjodoh lalu bertemu. Dunia pernikahan yang disebut bahtera rumah tangga, terkadang tak selurus yang dibayangkan, ada pula lika-liku yang harus dijalani. Lama bersama, sang istri baru tahu si s...