rumah baru (penjara suci)

113 14 13
                                    

Hujan masih terus turun dg deras ,awan hitam tidak mau kalah dg awan putih .sudah seperempat jam aku menunggu tapi hujan tetap ingin turun.      

" Bi !bi, ayo pulang" oceh ponakan ku menghapus lamunan ku

"Iya.. nanti juga pulang ,kan masih hujan" jawab ku penuh perhatian

"Ayo bi pulang ..hujan -hujanan"rengek ponakan ku ,sambil memohon-mohon dg gayanya yang super  gemesin.

"Ya udah deh"dg helaian nafas terpaksa ,aku melangkah sambil menarik tangan mungil itu untuk menjauhi tempat yang kita singgahi .

"Riski jangan lari ,bayak lubang.."
Omel ku terhadap Riski,ia tidak menghiraukan peringatan ku ,ia terlalu asik dengan air yang terus membasahi tubuh mungilnya.

Lalu aku berlari untuk mengejar ponakan ku sebelum iya terlalu jauh dari jarak ku.

"nah,, kan kena"ucap ku sambil menangkap tubuh mungil itu

"bi,bi lepas"rengeknya sambil membrontak ,tapi aku tetap memegang nya ,aku tidak ingin terjadi apa-apa dengan ponakan ku karena ia terus berlarian ,sedangkan kita ada di jalan anak ini terus membrontak

"bi bi"rengeknya

"hmm"Jawab ku dengan ketus

" lepasin"

"Gak mau,kamu harus jalan sama bibi dan selalu di samping bibi"balas ku dengan nada ketus sambil mengacam.
Kami terus berjalan menrobos deras nya hujan ,karena hujan kami semangat untuk pulang dan saya tidak tau kapan hujan akan berhenti

"Bi"Panggil ponakan ku memecakan lamunan ku

"hmm.."jawab ku dengan cuwek

"kata ayah bibi mau mondok yah?, terus kata ayah mondok nya jauh?...."tanya ponakan ku dengan nada sedih

"Iyah,emang kenapa kalau bibi mondok?"tanya ku sambil terus berjalan menrobos hujan

"kan jau ...terus kata ayah bilang ,bibi bakalan nginep terus gak pulang-pulang itu bener bi??" Tanyanya sambil melirik ke arah ku

"eh ...iyah"jawab ku singkat

" bi jangan mondok nanti siapa yang mau nemenin Riski lagi?"rengek nya sambil menghadap ke arah ku dengan wajah memohon ,lalu aku berjongkok untuk mensetari wajahku dengan ponakan ku

"sebenarnya bibi juga gk mau ninggalin Riski ,nanti kalo bibi mondok Riski ada yang nakal..tapi bibi harus pergi karena itu keinginan nenek ,bibi gk mau jadi anak durhaka ,cuman gara-gara gak nurut,sama omongan nya nenek"

Mungkin Riski paham apa yang telah aku sampaya kan ,sebenar nya berat untuk ku ,namun mau gimana lagi

           🤪🤪🤪🤪🤪🤪

Hujan sudah pergi dan meninggalkan glombang-glombang Ari di muka bumi mungkin saat aku sudah mondok aku akan rindu dengan ruang ini ,meja belajar ku ,jendela kamer ku,dan semuah yang membuatku nyaman untuk lama-lama bersamaan nya.

"Sahida"suara ibu memanggil di belakang pintu

"iya bu"saut ku sambil berjalan menghampiri ibu

"ayo makan di bawah sudah pada nungguwin",

"oh, iya bu" lalu aku menutup pintu kamar ku dan berjalan cepat supaya berjalan bersampingan ibu untuk menuju ruang makan.

kutemukan cinta di pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang