"Jadi, kita akan kemana?"
"Bagaimana dengan mall?"
"Baiklah."
Saat ini keduanya tengah berada di dalam mobil mewah milik Gaara, diiringi alunan lagu yang diputar Sakura dari ponselnya, tak lain lagu itu adalah lagu favoritnya.
Tak ada percakapan sama sekali, Gaara irit bicara dan Sakura tak mempermasalahkannya, baginya didekat pria itu saja sudah cukup untuknya.
"Nah, sampai." ujar Gaara begitu mobil yang dikendarainya kini telah memasuki area mall dan terpakir diparkiran.
Gaara membuka pintu kemudinya dan menutupnya kembali, setelahnya beralih membukakan pintu untuk Sakura.
"Ayo!"
Gaara mengulurkan tangan kanannya untuk membantu Sakura keluar dari mobil, begitu gadis itu keluar, tangan kiri Gaara menutup kembali pintunya. Mereka berjalan bergandengan memasuki mall, tak lupa senyum terpatri di wajah keduanya.
"Mau shopping atau makan dulu?" tanya Gaara di sela langkah mereka
Sakura menatap Gaara sambil menjawab, "Makan." yang dibalas anggukan oleh Gaara
Keduanya memasuki salah satu resto di mall, masih disertai dengan perlakuan manis Gaara pada Sakura.
Sambil menunggu pesanan, Gaara menatap serius kearah Sakura yang tengah berceloteh ria.
"Saku," panggil Gaara membuat ocehan Sakura terhenti, gadis itu menatapnya balik.
"Iya?"
Menghela nafas sejenak, Gaara kembali berujar, "Aku ingin bicara penting."
Sakura mengangguk, "Tentu," Dia sedikit terkejut saat mendapati wajah Gaara yang tampak serius, apa dia salah bicara tadi?
"Aku akan menikah minggu depan."
Deg
Apa ini? Dia baru saja kembali, baru saja merasakan kembali euforia bersama Gaara dan itu belum sepenuhnya, tapi kenapa?
"Kenapa?"
Masa bodoh dengan respon Gaara, pertanyaan itu spontan terucap begitu saja. Sakura masih menatap lekat wajah pria itu, menuntut penjelasan yang harusnya dia dapat.
"Bukan kenapa Saku, kami memang sudah merencanakannya. Kedua keluarga juga sepakat akan melakukan lamaran lusa."
"Apa yang lain tau? Kak Saso? Kak Karin?" Sakura masih menatap lekat wajah yang nampak gusar itu.
"Yah, mereka tau."
Tangan Sakura mengepal dibawah meja, apa semua orang merahasiakan ini darinya? Jika iya, mereka sungguh keterlaluan.
"Lalu kenapa aku tidak tau?" tanya Sakura mencoba menahan emosinya
"Kami baru akan memberitahumu saat makan malam kemarin, tapi kau tak bisa ikut."
Ah makan malam saat itu, jadi untuk ini?
"Siapa?" tanya Sakura dengan suara merendah
"Dia Matsuri, orang yang aku cintai."
Sakura sedikit tersentak begitu mendengar jawaban Gaara. Matsuri? Sakura jelas mengenal gadis itu, dia sahabat masa SMA Sakura. Yang menjadi pertanyaannya; sejak kapan keduanya dekat? Bukankah Matsuri juga tau jika dirinya memiliki perasaan lebih pada Gaara?
"Ini semua bohongkan?" Sakura menatap Gaara lekat, matanya telah berkaca-kaca.
Namun Gaara justru menatapnya datar, "Pernikahanku bukan hal untuk main-main Saku!" ujarnya menaikkan nada bicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chocolate
FantasyBerawal dari Kafe Coklat. Pertemuan yang menyebalkan. Bahkan Sakura tak terfikir untuk bertemu dengannya. . . . . "Kau tahu, aku tak menyukai manis.. Tapi berkat bibir sexy mu itu, aku sekarang ingin mencicipi nya lagi.." Sakura benci kalimat yang d...