I hate someone who always rules my life.
-Kelvino Akbar Refziansyah-
☆☆☆
Balaslah kebaikan seseorang dengan kebaikan pula.
-Gisha Andrea-
☆☆☆
"Lo?" ucap Gisha dan pria itu berbarengan.
"Lo ngapain disini?" tanya Gisha keheranan.
"Lo yang ngapain di rumah gue?"
Gisha membelalakan matanya atas apa yang baru saja pria ini katakan.
Rumah gue? Jadi ini rumahnya? Itu berarti mereka ini keluarganya? Oh my god!. Tanya Gisha dalam hati.
"Loh, Kalian sudah saling mengekenal?" tanya Arsi.
Kelvin mengangguk.
"Kita satu kelas, Bun" jawab Kelvin.
Ya, pria yang datang bersama wanita paruh baya tadi adalah Kelvin. Kelvino Akbar Refziansyah. Pria paling menyebalkan setengah dunia. Menurut Gisha...
Dan tentu saja wanita paruh baya itu adalah Arsi. Yang tak lain dan tak bukan adalah Bundanya Kelvin.
"Bagus kalau begitu." ujar Andrea.
"A-apanya yang bagus, Pa?" tanya Gisha.
"Nanti kita bicarakan setelah makan saja ya." sahut Andrea yang diangguki Gisha.
Kelvin duduk dihadapan Gisha. Gisha menatap Kelvin tajam. Memberi sebuah peringatan agar pria dihadapannya ini tidak berbicara yang aneh-aneh nantinya.
Kelvin hanya mengangkat bahunya acuh. Seakan-akan Kelvin tak peduli dengan tatapan tajam Gisha. Toh dia ikut makan malam ini terpaksa karena permohonan Bunda dan adiknya saja. Sebernarnya ia sangat malas sekali. Terlebih adanya Ardi malam ini.
Lima belas menit mereka makan. Sambil sesekali mengobrol dan tertawa.
Sebenarnya yang mengobrol hanya para orang tua saja. Kelvin, Cindy dan Gisha hanya diam saja. Terlalu canggung untuk ikut mengobrol.
Selesai makan, Ardi mengajak para tamunya untuk duduk diruang tamu agar pembicaraan mereka terlihat lebih santai.
"Baiklah, kita bicarakan saja sekarang. Takutnya nanti kalian pulangnya terlalu malam." ujar Ardi setelah semua tamu juga keluarganya duduk berhadapan.
Semuanya mengangguk terkecuali Gisha dan Kelvin yang terlihat kebingungan.
Dan lagi-lagi Gisha harus duduk berhadapan dengan Kelvin.
Kelvin menoleh ke arah Cindy yang sedari tafi selalu duduk disamping nya. Kelvin menaikan sebelah alisnya seolah berkata "Lo tau apa yang bakal dibicarain?". Cindy hanya tersenyum simpul sebagai jawaban.
Cindy sudah diberi tahu oleh Ayah nya tadi sepulang dari sekolah. Tapi Ayahnya menyuruhnya agar tidak memberitahu abangnya.
Merasa akan ada obrolan serius antara para orangtua, Kelvin berniat pergi saja. Namun baru saja hendak berdiri Kelvin sudah ditegur oleh Cindy melalui tatapan tajam nya. "Diem! Duduk aja disini gausah kemana-mana." begitulah kira-kira pesan yang dikatakan Cindy melalui tatapan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELVINO
Teen FictionHello story welcome to new my guys !! Ehe Ini adalah cerita tentang seorang pria yang memegang teguh akan prinsip nya. "I hate someone who always rules my life". Begitulah prinsip dalam hidupnya. Sampai suatu ketika, seorang gadis cantik masuk ke da...