Wilona menyandarkan kepalanya dengan tumpuan tangan kiri terlipat pada meja yang ada di samping jendela kamarnya ini.
Meja yang jadi tempat ternyaman saat menyelesaikan berbagai macam tugas perkuliahannya. Sedangkan tangan kanannya terlihat memegang pena, dan sibuk mencorat coret selembar kertas putih dengan tulisan tangannya.
Tatapan matanya sendu, menerawang pada ujung bawah pena yang tengah ada di tangannya itu. Apa yang sedang ditulisnya?
Tangannya terhenti pada kalimat terakhir tulisannya.
Tlek.
Terdengar suara pena yang tergeletak begitu saja.
Gadis ini menarik napas panjang lalu menghempaskannya begitu saja. Ia menempelkan kertas hasil coretan tulisan tangannya pada sebuah mading mini yang sengaja di gantungkan pada dinding terdekat dengan mejanya itu.
Kemudian ia rebahkan tubuhnya dengan perlahan di atas kasur empuknya.
"Ya tuhan, kangen banget sama kevin. Huuuufffttt" gumamnya, sembari meraba ponsel miliknya yang tergelatak tak jauh dari tempatnya berbaring.
Tangannya sibuk mengutak atik benda persegi kesayangannya itu.
Sejak go public dengan kevin, ia sama sekali belum pernah memposting kebersamaan keduanya di akun media sosial miliknya. Hal ini sudah pernah menjadi topik permasalahan untuk mereka. Kevin merasa kekasihnya itu tak adil, karena sama sekali belum pernah mengunggah apapun tentang mereka berdua.
Beberapa kali kevin memprotes hal ini. Namun seperti biasa wilona dengan berbagai alasan yang ia kemukakan pada akhirnya mampu membuat kekasihnya itu menyudahi argumennya.
"Kamu masih butuh pengakuan soal status kita? Semua orang udah pada tau hubungan kita itu kayak gimana yank. Kamu siapa aku, dan aku siapa kamu. Apa memposting sesuatu tentang kita ke media sosial itu menjadi prioritas utama kamu yang sekarang?! Enggak kan?!" Ucap wilona, dan selalu saja berakhir dengan kevin yang bungkam
.Wilona
Aku menyungging senyum tipis ketika memori otakku memflashback perdebatan kecil diantara kami jika membahas soal unggahan media sosial di akun kami masing masing.
Ya ya ya. Sepertinya aku juga tak selalu benar dengan argumenku mengenai ini. Sebenarnya bukan hal yang sulit memenuhi keinginan kevin, cukup mengunggah momen kebersamaan kami di akun media sosialku. Itu sudah membuatnya cukup senang. Namun entah mengapa masih saja enggan ku lakukan.
Mungkinkah aku masih terbayang bayang akan ketakutan pada masa laluku? Entah kenapa perasaan itu masih saja menghantuiku.
Aku sangat takut jika hal yang sama, kepahitan di masa lalu yang pernah aku alami akan terjadi lagi padaku dan juga kevin.
Aaah. Tidak tidak tidak. Hanya mengunggah momen kebersamaan di akun media sosial saja kan?! Bukanlah perkara yang sulit.
Oke, baiklah. Senyumku tersungging ketika aku menjelajah folder galery di ponselku.
Aku sengaja mengunggah foto kebersamaanku dengan kevin saat menemaninya bermain jetsky pada awal tahun ini. Setelah berhasil mengunggah. senyumku kembali terbit. Aku menerima banyak notifikasi like dan komen untuk unggahanku itu.
Namun seketika senyumku memudar, berganti muram. Seorang yang benar benar aku harapkan untuk menyukai dan memberi komentar pada postinganku itu belum juga terlihat muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER JADIAN -Part 3- By Yani Nugrahawati
RomanceCerita ini hanya fiktif belaka, tidak ada unsur kesengajaan menyinggung kisah dari siapapun, mohon maaf jika ada kesamaan nama atau kejadian. Author tulis atas dasar tingkat kehaluan author yang merajalela hingga ke langit ketujuh.. hahaha... Kisah...