Minju POV
“Maaf untuk mengatakannya, tapi aku masih tidak suka dengan yang kau lakukan tadi.”
Bilang saja aku ini pura-pura marah. Tapi kenyataan nya aku benar-benar masih marah. Perlakuan nya tadi sungguh mengejutkanku. Astaga, entah itu modus atau apa, intinya aku kaget.
Tapi, tunggu dia mendekat.
Ya ampun, wajah nya sangat dekat denganku.
Apa-apaan ini, untung saja orang-orang tidak melihatku.
“E-ehm, sudah kulepaskan. Daripada kau membuang waktumu untuk sebuah helm, lebih baik kita berkeliling disana.” ujarnya.
Saatnya aku bernafas lega. Niatnya hanya untuk membantuku melepaskan benda bulat ini.
Sudah Minju, kau tak perlu merajuk lagi.
Kita berdua mulai berkeliling pasar malam. Tak salah jika aku mengiyakan ajakan Donghyun untuk pergi kesini. Banyak jajanan-jajanan yang kusuka disini.
“Ah, Donghyun. Aku mau beli Takoyaki dulu.” dia menoleh dan mengangguk.
Akhirnya aku menghampiri penjual Takoyaki itu. Aroma nya enak sekali.
“Ibu, saya beli Takoyaki nya.” ucapku kepada ibu penjual.
“Sebentar ya, nak.”
Ibu penjual mulai menyalakan kompornya. Mungkin butuh waktu kurang lebih 2 menit. Karena yang beli juga hanya aku dan beberapa pembeli yang lain.
“Ini nak.” Ibu penjual menyodorkan seporsi Takoyaki kepadaku. Aku langsung menyahut nya.
“Terima kasih, bu. Ini—”
“Ini uang nya, bu.”
Eh? Aku lupa jika ada Donghyun disebelahku. Kenapa dia yang membayar?
“Donghyun, biar aku saja yang bayar. Ini kan jajanku.”
“Tidak, ibuku akan memarahiku jika membiarkanmu membayar.” jelasnya. Aku diam, membiarkan Donghyun yang membayar.
Setelah itu, kami berlalu darisana dan kembali melihat-lihat apa saja yang dijual disini. Sekilas aku melihat Donghyun hanya membeli segelas minuman. Entah kapan ia membelinya.
“Eum, Donghyun?” ucapku memecah keheningan diantara kami berdua.
“Hmm?”
“Kau tidak membeli apapun?”
“Nafsu makanku berkurang.”
Bukan nya dia yang mengajakku kemari? Kenapa sekarang dia tidak nafsu makan? Ya ampun...
“Mau berbagi denganku?” tawarku. Dia menggeleng tanpa melihatku.
“Oh ayolah, kau menggunakan uangmu untuk membeli ini. Jadi kau juga harus memakan nya. Aku juga tidak enak jika hanya aku yang makan.”
Bisa kulihat dia menghela nafas, dan kemudian nampak berpikir. Lalu menoleh kearahku.
“Baiklah, ada syaratnya.”
Hah? Apa?
“Maksud?” tanyaku heran. Bukan nya menjawab, ia malah terkekeh pelan.
“Aku akan ikut makan, tapi—kau harus menyuapiku.”
Baiklah, tolong hitung berapa kali aku ber-istighfar karena pria ini. Aku harap dosaku berkurang karena banyak ber-istighfar.....
Aku hanya mengangguk dan mengambil satu buah Takoyaki. Kemudian aku menyuapi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Lailatul Qadar; Kim Minju
Fanfiction❝Terima kasih karena telah memberiku kebahagiaan yang tak terduga❞ ~Kim Minju🌌 Start : 15/02/2020 End : - Bahasa : Baku ©wink_wek17, 2020