The Story

409 52 5
                                    

"Nenek tolong ceritakan cerita sebelum tidur lagi dong! Kayak kemarin."

Sang cucu meminta neneknya yang sekarang sudah mengantuk untuk bercerita, sang nenek hanya tersenyum. Ia mengelus rambut sang cucu laki-laki dengan lembut.

"Ceritanya cinta gitu dong, nek. Kayak yang di tv!"

Ujar sang cucu perempuan tanpa rasa malu. Sang nenek tertawa, ia mencubit pipi sang cucu perempuan dengan gemas.

"Kalian masih anak kecil."

"Tapi nek..."

"Iya, akan nenek ceritakan."

"YES! Kami sayang nenek!"

Ujar mereka secara bersamaan.





***






Mungkin kau sudah tau bagaimana cerita tentang percintaan bulan dan matahari. Digambarkan mereka adalah perempuan dan laki-laki namun usut punya usut mereka adalah laki-laki yang menjadi bulan dan matahari.

Dahulu kala ada seorang Putra Mahkota yang memiliki kulit yang seputih cahaya bulan, rambutnya berwarna ungu gelap dan bercampur putih. Ia sendiri adalah satu-satunya anak laki-laki yang didambakan oleh Raja dan Ratu. Seluruh negeri bersuka cita mendengar kelahiran sang Putra Mahkota tapi ada dua orang yang tidak suka melihatnya. 

Yaitu sang Paman dan Bibi.

Sebenarnya yang paling berhak untuk mendapatkan takhta adalah sang Paman namun Raja terdahulu memang tidak percaya pada anak pertamanya ini, akhirnya menganugerahkan gelar Putra Mahkota pada Raja yang sekarang.

Di depan Raja, mereka berdua terlihat senang dan bangga karena Putra Mahkota telah lahir, namun dibelakang Raja mereka bersumpah serapah. Mereka ingin menjadi Raja dan Ratu.

Sang Putera mahkota bertumbuh menjadi pemuda yang memiliki sopan santun dan jiwa sosial yang tinggi, banyak Puteri yang mendambakan pendamping seperti Putera mahkota tapi Putera mahkota tetap saja tidak mau menikah hingga umurnya sudah 20 tahun. Sang Raja khawatir melihatnya seperti itu. Ia bingung mengapa sang Putera mahkota tidak tertarik pada siapapun padahal sang Putera mahkota adalah calon raja.

Raja memutuskan untuk membuat sebuah pesta dansa, ia ingin semua orang datang untuk merayakan ulang tahun sang putra mahkota. Sebenarnya putra mahkota sendiri tidak suka membuat pesta seperti itu, ia berpikir seperti menghamburkan uang namun karena raja memaksa akhirnya pesta itu diadakan.

Banyak Pangeran dan Puteri dari negeri lain datang. Putra mahkota duduk di tempatnya sambil menghela nafas.

"Ayahanda, saya meminta tolong untuk berhenti menanyakan seperti itu..."

Bisiknya pelan.

"Tapi betul kan, banyak Puteri yang cantik dan menawan. Salah satu bisa menjadi istrimu."

Jeffrey menghela nafasnya, merasa maklum jika ayahnya begini. Mungkin ayahnya ingin sekali pensiun lalu mempunyai cucu untuk penerus kerajaan.

Disisi lain ada seorang pangeran dari negeri yang cukup jauh, pangeran itu bernama Johnny. Rambutnya berwarna merah terang seperti matahari. Ia memang bukan seorang putra mahkota tapi ketenarannya sama seperti putra mahkota Peter. Adiknya yang paling kecil bernama putri Alicia. Seorang putri yang tidak berniat untuk datang atau menggoda Jeffrey. Dia sendiri lebih suka bermain dengan para dayang dan makan daripada mengikuti sayembara mencari jodoh membosankan seperti ini.

The Legendary of Sun and MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang