Aku memeluk tubuh Kenzo yang hampir jatuh kelantai. Ia benar-benar kacau.
"Ken....kita pulang ya". Ucapku sambil coba membantunya berdiri. Namun tiba-tiba,
Kenzo merapatkanku kedinding dan mencium bibirku.
"Emh....". Tanpa sadar aku merngerang. Udara di sekitar kami memanas, tak seorangpun tau apa yang terjadi di ruangan itu.
"Ke...ken". Desahku saat nafasku menipis.
ia melepas ciuman itu lalu memelukku.
"Kau millikku, kau punyaku". Ucap Kenzo.
Aku hanya diam dalam pelukannya. Mencoba mengatur nafas dan detak jantungku yang menggebu.
Aku memapah tubuh mabuk Kenzo keluar dari kamar itu,
"Kak ken, kakak aku kenapa hel?".
"Mabuk banget dianya.kita pulang ya, aku bantu kamu bawa ken juga".
"Jngn bawa kerumah ya hel. Kalau kak marchel tau, bisa-bisa kak Kenzo di hukum".
"Terus kemana?".
Tasya hanya mengernyitkan dahinya.
"Ok...aku bakalan bawa Kenzo ke apartemen aku, tetapi aku bakalan pastiin kamu aman sampai rumah dulu. Kita pulang sekarang".
"Yah.....aku masih mau main". Ucap tasya manja.
"Please sya, aku gak yakin ninggalin kami disini".
"Ydh deh iya".
Taksi ku membututi mobil tasya kearah rumahnya. Aku benar-benar cemas jika harus meninggalkan tasya di bar meskipun ada edi.
"Sya...aku langsung pulang ya". Ucapku ketika sampai dirumah tasya.
"Iya....jagain kak ken ya...dan selamat menikmati".
"Maksdnya?".
"Canda aja".
Tasya pun mencium pipiku. Dan tasksi itu membawa kami kembali ke apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNK LOVE
Teen Fictiongimana ya pengorbanan cowok mafia buat bisa dapetin hati cewek baik-baik... kau penuh dengan darah, sementara aku jauh dari hal-hal itu