- 1 -

239 10 2
                                    

Kalau boleh, aku ingin mengajukan sebuah pertanyaan.

Apa manusia itu benar-benar setara?

Saat ini, masyarakat tidak henti-hentinya menuntut kesetaraan. Seorang bijak pernah berkata "surga menciptakan seluruh manusia dengan setara." Tapi masih ada maksud lain di balik semua itu. Yaitu kita semua memang setara saat lahir, namun perlahan terbentuklah pembeda, perbedaan itu dilihat dari mereka yang baik Akademiknya, dan mereka yang tidak. Intinya, manusia adalah mahkluk yang diberi kemampuan untuk menggunakan akal budayanya. "Kesetaraan" itu mungkin hanya sebuah konsep palsu. Tapi "ketidaksetaraan" juga masih terlalu sulit untuk dapat kita terima.

"Maaf, bisa kamu berikan tempat duduknya?" /// "Itu kursi prioritas. Menurutku lebih baik kamu memberikannya pada nenek ini." Mohon seorang gadis remaja kepada pria yang menduduki bangku prioritas untuk orang tua.

"Wah, wah, pretty griel. Meski ini kursi prioritas, tapi tidak ada hukum yang mewajibkan ku untuk memberikannya. Kau ingin aku menyerahkan kursiku hanya karna aku masih muda? Benar-benar tidak masuk akal, memang aku masih muda, tapi berdiri tetaplah membutuhkan stamina lebih banyak daripada duduk. Kenapa aku harus melakukan sesuatu yang merugikan dan tidak bermanfaat bagiku." Jawabnya dengan nada angkuh. Seakan bersikeras tidak mau memberikan kursi yang didudukinya.

"Tapi, kamu akan terhitung telah berkontribusi pada masyarakat, apalagi untuk berdiri saja, nenek ini sudah kesulitan."

"Aku tidak tertarik berkontribusi dengan masyarakat. Lagi pula... Bagaimana dengan orang lain yang sedang duduk-duduk itu? Perbedaan antara kursi prioritas dan kursi biasa bukanlah sesuatu yang penting bagiku."

"Tidak apa-apa, nenek baik-baik saja. Terima kasih." Tuh'kan akhirnya nenek tua itu mengalah.

Akhirnya gadis remaja tadi membuang nafas lelahnya, ia mencoba bertanya pada semua penumpang Bus untuk mengalah memberikan duduk mereka ke nenek tua ini, "Permisi, apa diantara Anda sekalian ada yang bersedia memberikan kursinya?"

Setelah bertanya seperti itu. Tidak ada yang menjawab sama sekali.

Seorang remaja perempuan yang diam hanya menengok ke samping, dilihatnya remaja perempuan yang lainnya hanya membaca buku yang di bawa tanpa memperdulikan omongan itu.

Seketika seorang wanita mengangkat tangan bersedia mengasihi kursinya.

Kemudian Bus terus melaju, dan berhenti tepat di gerbang sekolahan.

"Jadi ini sekolah baruku, ya?"

"SMA Bina lanjutan metropolitan Tokyo. Sekolah yang didirikan oleh pemerintah Jepang ... untuk membina generasi muda yang akan menjadi penopang negara ini di masa mendatang, Lulusan 100% pasti akan diterima, ntah untuk kuliah atau kerja. Dan dengan metode ajaran serta kurikulum langsung dari negara, mereka benar-benar ingin memastikan bahwa masa depan itu dapat terwujud."

"Hai." Seorang gadis remaja dengan seragam yang sama berdiri didepan menghalangi jalannya. "Di bus tadi kamu melihatku terus. Kenapa?"

Ternyata dia gadis yang diceritakan barusan didalam bus itu.

"Ah, maaf." /// "Karna sama sepertiku, kau terlihat tidak tertarik memberikan kursinya. Kau tidak mau terlibat hal semacam itu juga, ya?"

"Jangan samakan aku denganmu. Aku tidak menyerahkannya karna itu soal prinsip."

"Eh, bukannya itu lebih jahat, ya?"

"Yasudah kalau memang tidak ada urusan." Setelah mengucap kayak gitu, gadis itu langsung pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School Idol ACADEMIYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang