Johnny ingat, hari ini adalah hari ulang tahun keponakan perempuannya. Itulah juga yang membawa langkahnya pada sebuah toko mainan dipinggir jalan.
Toko boneka dengan dua lantai yang ia temukan tak sengaja saat akan ke supermarket. Sebenarnya aneh memang, berkali-kali datang kesini, ia baru menyadari tempat itu. Mungkin baru buka atau memang ia yang tidak perduli sekitar.
Sedikit suram. Namun pajangan boneka-boneka didalamnya terlihat masih apik dan patut dibeli.
Langkahnya dengan ringan memasuki toko. Menemukan manekin cantik yang menyerupai manusia asli. Terlihat dijahitan kain bertuliskan nama Jung Jaehyun.
"Cantik sekali, padahal versi laki-laki." Johnny bergumam. Sembari tangannya menyentuh bahu kaku itu hati-hati.
"Hey! Selamat datang..." seorang pria berperawakan jangkung tiba-tiba datang mengagetkan Johnny. Membuat tangan yang awalnya menyentuh manekin menjadi tersampir disamping tubuh.
Johnny tebak, orang didepannya adalah pemilik toko. Masih terlihat muda. Melemparkan senyum ramah sembari menangkup tangan didepan tubuh.
"Ada yang bisa saya bantu?"
"Ah? Um... saya mau beli boneka untuk keponakan saya."
"Tentu saja! Disini adalah tempat yang tepat. Sudah menemukan yang anda cari?"
Mata Johnny beralih pada manekin didepannya. Ingin mengutarakan maksud membeli namun tidak jadi saat netranya membaca tulisan kertas diperut yang mengatakan bahwa boneka tersebut damage.
"Mm, boneka ini bagus. Sayang sekali sudah rusak ya?" Johnny mengulum bibir sembari memandang manekin tersebut menyayangkan.
Sang pemilik toko tersenyum, "iya, sayang sekali yang ini sudah rusak. Mau melihat-lihat yang dilantai atas?"
Johnny mengangguk. Namun sepertinya ia ingin sedikit mengamati manekin rusak dihadapannya terlebih dahulu.
"Boleh saya melihat-lihat sebentar? Nanti saya akan menyusul keatas."
"Ah, baiklah kalau begitu. Selamat melihat-lihat." Sang pemilik toko tersenyum sekilas sebelum akhirnya naik kelantai atas lewat tangga diujung toko. Sedang Johnny, masih sibuk mengamati manekin tersebut dari atas hingga bawah.
Atmosfir disekitarnya terasa sedikit lebih dingin. Johnny hampir menggigil. Berpikir bahwa mungkin pendingin ditoko ini di setel pada suhu rendah.
Namun ia lebih dikejutkan saat tiba-tiba manekin dihadapannya membuka mata. Tubuh kaku itu bergerak patah-patah.
"Jang-an-i-ku-ti-di-a" suaranya lirih, sedikit menakutkan karena itu benar-benar terdengar patah-patah seperti pergerakannya.
Johnny menutup mulutnya dengan kedua tangan. Tidak mempercayai pemandangan dihadapannya.
"Di-a-me-ru-bah-ma-nu-si-a-men-ja-di-bo-ne-ka. A-ku-a-da-lah-sa-lah-sa-tu-nya." Tatapan mata boneka itu kosong, Johnny merasakannya. Lalu sedikit merinding ketika sang boneka memajukan tubuh. "LA-RI! LA-RI!" Boneka itu berteriak nyaring, menyuruh Johnny keluar. Namun yang dilakukan Johnny hanya bergeming, diam ditempat. Sampai kemudian suara aneh terdengar dari lantai atas.
Johnny bingung. Netranya mengawasi tangga dipojok ruangan lalu kembali lagi pada boneka dihadapannya yang sudah kembali diam seperti semula. Yang ada dipikiran Johnny saat ini adalah membawa sang boneka keluar bersamanya.
Namun sepertinya terlambat. Diujung tangga, terlihat seringai menyeramkan dari sang pemilik toko yang ditemuinya tadi. Ditangannya, terdapat sebuah kapak yang terhias darah kering digeretnya menuruni tangga.
Dan yang terjadi keesokan harinya adalah, sebuah manekin baru terlihat terpajang apik didalam toko. Menemani sang manekin cantik yang sebelumnya sendirian disana.
TAMAT
Halo :D lebih enak bikin oneshoot ya ternyata :") disini aku bawain Johnjae lagi, terinspirasi dari salah satu tiktoknya siapa gitu aku lupa. Lagu BTS mungkin ya(?) I dun no. Berharap kalian suka, mungkin? ^^ terimakasih sudah membaca short fanfic ini.
Aku pernah baca cerita, dan nemu foto ini 😭
Gatau, suka aja sama bonekanya. Sekian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doll; Johnjae ✅
Short StoryJohnny menemukan manekin cantik yang terpajang disebuah toko boneka. Oneshoot. Short fanfic. A lil bit mistery(?)