Nielwink short fanfic🍫
×××
Daniel merebahkan tubuh besarnya di sofa ruang tengah rumah kecilnya. Helaan napas sarat akan rasa lelah terdengar beberapa kali.
Ingin rasanya Daniel langsung tidur tanpa mandi, tanpa ganti baju, tanpa pindah posisi, pokoknya langsung tidur tanpa basa-basi.
Ternyata rencana kecil seperti itu pun tak berjalan semulus yang diinginkan. Ponsel Daniel berdering keras mengagetkan pemiliknya yang langsung terduduk.
"Hih, yang nelpon fix gak ada otakㅡ oh, Mama. Halo, Ma."
"Sayang, makan malam dimana?"
"Di rumah, Ma. Kenapa?"
"Makan malam sama Mama Papa, yuk. Mama masak kebanyakan nih."
"Beneran kebanyakan? Bukan taktik tipu-tipu Mama biar Daniel pulang?"
"Iya ini rencana jahat Mama. Gak suka, hah? Sebelum jam delapan udah di rumah ya, Niel."
"Hahaha, oke Ma. Daniel tutup."
Seremuk-remuknya tubuh Daniel, perintah orang tua tetap tak bisa ditolak. Sedari dulu Daniel memang patuh pada orang tuanya, rupanya sifat itu tetap bertahan hingga umurnya sekarang.
"Ahh, malas banget mandi!"
×××
Motor Daniel melaju di sisi kiri jalan. Ia bersiap terlalu cepat, sepertinya kalau singgah membeli cemilan bukan masalah, kan?
Lonceng di atas pintu kedai makanan cepat saji yang dimasuki Daniel bergetar menghasilkan bunyi. Daniel melangkah santai menuju kasir. Ia berhenti di belakang seseorang berperawakan kecil (bagi Daniel) yang terlihat berbincang ceria dengan si penjaga kasir.
"Eh, Ji, minggir bentar, di belakang lo ada pelanggan."
"Eh iya? Ya udah gue tunggu di meja biasa ya!"
Tanpa menoleh, ia berlalu ke meja yang ia tunjuk sebelumnya. Namun rupanya hidung Daniel mengenali bau tubuh familiar di hadapannya sedetik lalu. Maka dengan segala keyakinan dan kepercayaan diri yang melimpah, Daniel menahan orang itu.
Tentu saja yang ditahan tangannya menoleh.
"Eh? Ap-?"
Matanya terbelalak kaget. Untung tidak sampai alay.
"Wah? Park Jihoon? Jodoh ya, kita ketemu lagi?"
Jihoon menyipit sinis dan menghentakkan tangan kirinya. Kemudian ia bersedekap seolah-olah melindungi kedua tangannya supaya tidak terjadi hal-hal buruk lagi.
"Padang tuh kecil, ya iyalah bisa ketemu," balas Jihoon cuek.
"Iya tau, tapi kaya takdir gitu ga sih saya sama kamu ketemu di tempat langganan saya?"
"Memangnya hanya Anda yang bisa belanja disini?"
Wah, jutek sekali Park Jihoon. Juga, formal sekali. Orang yang mendengar kalimat Jihoon bisa mengira mereka sedang memainkan peran.
Daniel terkekeh. Ia perlu kosa kata lain yang lebih mendetail untuk mendeskripsikan Jihoon dibanding menggemaskan.
"Kenal Win juga, ya?"
"Gimana kalau Anda berhenti berbicara dengan saya dan memesan makanan?"
"Gimana kalau kamu berhenti berbicara formal pada saya dan bersikap lebih baik?"
Segalak-galaknya orang, ia tentu masih punya hati. Jihoon pada dasarnya bukan orang kasar apalagi jutek seperti sikapnya pada Daniel. Sikap itu hadir sebagai bentuk waspada terhadap orang tak dikenal yang menunjukkan gelagat ingin mengenalmu lebih dekat. Siapapun harus berhati-hati pada jenis orang tidak jelas begini.
Umpan balik dari Daniel meretakkan setidaknya lebih dari satu persen pinggir benteng perlindungan hati Jihoon.
Hanya satu persen lebih, ya, tidak sampai dua persen.
Mendengus, Jihoon mulai berpikir mungkin ia memang sedikit jahat.
"Hm, saya akan bersikap lebih baik pada Anda kalau saya tahu maksud Anda mengganggu saya apa." Ini pernyataan yang penting untuk Jihoon.
Wajah terkejut Daniel terlihat alami meski sedikit berlebihanㅡatau mungkin sengaja?ㅡuntuk dilihat. Ia lalu merapikan pakaian kasualnya dengan menepuk-nepuk bagian bahu dan dada kemudian mengusapkan telapak tangan kanannya pada bagian samping celana.
"Hah?"
Jihoon tidak mengerti kenapa Daniel mengulurkan tangannya, ditemani senyum kecil.
"Jabat dulu tangan saya, pegel nih."
Dengan malas, supaya cepat selesainya, Jihoon mengikuti permintaan Daniel.
Senyum Daniel melebar, memamerkan gigi putihnya. "Kenalin, Kang Daniel,"
"Ya udah tau, kenapa harus diulang lagi?"
"Saya calon suami kamu."
"HAH?"
×××
lil note; di chapter O 1 · daniel bilang 'anak-anak agensi' maaf banget itu aku salah ketik. daniel ga punya agensi yaa di universe ini, terima kasih💙
KAMU SEDANG MEMBACA
frequency. ㅡnielwink
FanfictionZaman sekarang masih ada perjodohan lewat pesta dansa? Eh, bisa disebut perjodohan tidak, ya? an alternate universe. boyslove, bxb, yaoi!