- Surat📃 & Mawar Merah🌹-

10 2 0
                                    

Luna mengerutkan keningnya menatap kertas yang ada dihadapannya, mencoba menulis dikertas tersebut namun menaruh kembali pulpen dimeja.

Ibunya yang sedang asyik menonton sinetron yang ditayangkan oleh stasiun ikan terbang tersebut menatap anaknya heran,

"Kamu kenapa Lun?" Luna menegakkan kepalanya menatap sang ibu,

"Luna lagi mikir mau nulis apa disurat ini."

"Cari aja digoogle, kan banyak tuh."

"Engga deh, Ma. Nanti sama lagi kayak temen Luna."

"Nggak papa kali, kan surat doang."

Luna bergumam mengiyakan, masa bodo lah, apa aja gua tulis. Toh gua juga nggak kenal ini sama kakak kelasnya.

Luna mulai menulis apapun yang ada dipikirannya, setelah selesai dia menaruh kertas tersebut kedalam amplop dan tak lupa dia memberikan tanda kiss dari bibirnya dalam surat tersebut atas perintah kakak-kakak osis disekolahnya.

Luna memasukan segala kebutuhan untuk besok kedalam tas, mengabsen barang bawaannya agar tak tertinggal dan tak salah lagi.

Dia sedikit kapok dan malu karena salah membawa minuman yang disuruh oleh osis, karena tidak tahu maksud dari "minuman sekolah kita" jadi dia asal membawa minuman dan terpilihlah m*zone.

lagi mana gua tau minuman sekolah kita apaan, gua aja belom resmi jadi murid disana. Udah dikasih clue gituan. Emang itu sekolah ngeluarin minuman merk sendiri apa ya?

Luna mendesah frustasi kala itu, tapi untungnya dia tidak dihukum karena salah membawa minuman. Hanya disuruh membawa minuman yang benar besoknya.

Luna juga harus mencari tahu nama-nama makanan dan minuman yang diberikan kakak osisnya karena kesulitan menebak jenis makanan dan minuman yang dimaksud.

Contohnya "minuman 3 hewan" yang tak lain adalah susu beruang karena iklannya naga, susunya susu sapi, tapi gambarnya gambar beruang. Begitulah kata google, dan saat melihat itu Luna berdecak sebal. ada-ada aja.

×××

"Lo udah tau mau ngasih surat sama bunganya ke siapa?" tanya Valeri pada Luna yang sedang menatap papan tulis,

"Engga. Lo mau ngasih ke siapa?"

Valeri berpikir sejenak, "Maunya si ke Kak Reza tapi kayaknya banyak yang ngasih ke dia deh."

Reza merupakan anak osis yang wajahnya bisa dibilang ganteng, sikapnya yang cukup pendiam menambah kesan cool padanya. Tapi, rumornya sih doi dah punya pawang.

"Kak Aldo juga kayaknya banyak yang ngasih." Lanjut Valeri,

Kalo Reza cenderung pendiam, Fandi cenderung hiperaktif, dia cukup aktif dalam membuat suasana kelas agar tidak hening. Kumis yang ada diwajahnya menambah kesan ganteng dan manis, membuat teman-teman kelas Luna memuja Fandi.

Tapi sayang juga nih, Fandi udah punya pacar yang ternyata pacarnya anak osis juga. Pacarnya cantik banget, kalo senyum juga manis. Tapi sayang agak jutek ya mungkin faktor jadi osis, jadi ya kudu galak gitu. Namanya Adel.

"Kak Deni aja kali ya? Kayaknya dia doang yang paling aman dan sedikit baik." Ujar Luna melihat ke arah Deni yang ada diluar kelas,

Deni ini tipikal osis yang mungkin santai dan nggak neko-neko, bisa dibilang paling baik diantara osis-osis yang jadi penanggung jawab dikelas Luna. Nggak sok galak dan sok cool, pas dimintain tanda tangan juga nggak ngasih tantangan apapun. Beda sama Reza dan Fandi yang nyuruh Luna nyanyi atau ngegombal baru bisa dapat tanda tangan mereka.

"Boleh dah."

Tak lama Restu masuk kekelas Luna dan memberitahu bahwa mereka sudah boleh memberikan surat dan juga bunga mawar ke kakak-kakak osis. Mereka diberi waktu sampai jam istirahat selesai.

Teman-teman kelas Luna langsung berjalan keluar kelas, mencari kakak-kakak osis.

Luna dan Valeri langsung mendatangi Deni yang saat itu tidak dikerumuni siapapun.

"Kak? Kita mau ngasih surat sama bunga." Ujar Luna memberikan surat dan bunganya diikuti Valeri, tak lupa mereka berfoto bersama.

"Makasih ya." Ucap Deni berterimakasih,

"Iya kak sama-sama."

Setelah itu mereka kembali kedalam kelas karena agak pusing melihat keramaian yang ada dikoridor.

"Lo pada ngasih ke siapa surat sama bunganya?" Tanya Nara, yang merupakan teman SMP Luna yang kebetulan masuk ke SMA yang sama.

"Kak Deni, lo Na?"

"Sama deh, abisnya yang lain rame banget. Males ngantrinya juga, kek mau ngantri sembako." keluh Nara,

Memang hanya Deni yang tak dikerumuni banyak peserta MOS, mungkin yang lain mengincar yang ganteng-ganteng karena bisa foto bersama. Tapi, sebenernya Deni ngga jelek-jelek banget kok. Dia putih, tinggi, punya kumis tipis juga, walaupun ga seganteng dan semanis Reza dan Fandi.

×××

Peserta MOS berbaris dilapangan, karena hari ini merupakan hari terakhir pelaksanaan MOS dan berakhirlah penderitaan mereka.

Sambutan dari Kepala Sekolah tak terlalu didengarkan oleh para siswa, karena mereka cukup kelelahan apalagi ditambah mereka sedang berpuasa karena memang pelaksaan MOS tahun ini dilaksanakan bersamaan dibulan Ramadhan.

Setelah pemasangan seragam yang diwakilkan oleh 2 siswa dari IPA dan IPS. Kegiatan MOS resmi diselesaikan dan peserta MOS melemparkan nametag dan ke atas sambil berteriak senang.

finally jadi anak SMA. Ujar Luna dalam hati.

"Akhirnya selesai juga, pengen cepet-cepet pulang terus rebahan." Celetuk Nara,

"Puasa ngga Na?" Tanya Sifa pada Nara,

"Mau buka diem-diem gua, ikut ngga?" ajaknya berbisik,

"Anjir, kemaren bukannya buka juga lu?"

"Ngga kuat gua."

"Itu mulu alesannya."

"Bodo ah! Yang penting haus gua hilang."

Kemudian para peserta MOS melakukan halal bihalal kepada guru-guru dan juga kakak osis mereka sambil berjalan keluar gerbang dan pulang kerumah masing-masing.

Selamat datang di dunia Luna, kisah semasa SMA Luna hingga lulus. Pertemanan, pertengkaran, percintaan, persahabatan akan diceritakan dikisah ini.

×××

ini hanyalah sebuah cerita yang dipetik dari kisah nyata tp ada bumbu-bumbu tambahan sedikit hehe. Nama-nama yang ada disini hanyalah nama samaran walaupun sebagian memakai nama asli.

HIGHSCHOOL STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang